27 . ACHA

242 16 0
                                    

Tiga hari sudah berlalu dengan sambat lambat. Acha melangkah dengan lesu dan kedua mata nya yang sembab. Sejak menghadiri acara ulang tahun di rumah Arga cewek itu semakin kacau dan berantakan.

Acha melangkah kan kaki dengan gontai seperti orang mabuk. Kedua mata Acha terlihat sembab, seperti orang yang tidak tidur beberapa hari.

"Cha! Ayok lah jangan kayak gini!. " Ucap Alina sambil menatap Acha bingung.

"Sebucin itu lo sama Arga?. " Ucap Alina heran dengan perubahan sikap Acha.

"Ayokk lah Cha! Lo itu cantik masih banyak cowok yang diem-diem suka sama lo. Ya contoh nya gue!." Ucap Robert sambil cengengesan.

"Yeeee enak aja lo!. " Ucap Alina tak terima.

"Cha! Lo denger gue nggak sih? Hello lo itu lama-lama gue tampol ya!. " Ucap Alina gemas.

Acha masih diam melamun.

"Sulit banget Lin buat ngelupain Arga. Setiap gue lihat dia gue kembali terluka Lin. Gue marah sama dia tapi ketika sikap lembut nya kembali gue jadi luluh lagi Lin!. " Jelas Acha dengan tatapan kosong.

"Acha! Lo nggak boleh bucin sama Arga. Lo itu cantik masih banyak cowok yang mau sama lo. Masih ada Kevin yang berjuang buat lo!. " Ucap Alina sambil geleng-geleng kepala.

"Nggak bisa Alin!. " Ucap Acha sambil mengusap wajah nya.

"Lo dengerin omongan gue deh Cha! Lebih baik lo sama gue aja. Lo mau kan?. " Ucap Robert sambil merangkul tubuh Acha.

"Ihhhh diem deh Bet, gue tampol lo!. " Ucap Acha sambil menginjak kaki nya.

"Awwww ganas banget lo jadi cewek?. "

"Resek!. " Ucap Acha sambil kembali menggendong tas coklat nya.

"Udah deh Acha cantik mendingan sekarang lo sama gue aja!. " Ucap seseorang yang berdiri di sebelah Robert.

"Ehhhh buaya! Ngapain pada nawarin diri sih?. " Ucap Acha kesal.

🌥🌥

Acha berjalan dengan Alina untuk pergi ke kelas Arga. Mereka berdua di suruh untuk memberikan buku tulis anak-anak yang berada di kelas itu. Mereka sebenarnya malas tapi bagaimana lagi itu perintah guru. Lagi pula jarak nya tidak begitu jauh dan hanya melangkah beberapa langkah saja.

Mereka sudah sampai di depan kelas mereka. Tidak ada guru di sana karena guru yang mengisi waktu nya sedang ijin bepergian. Alina menatap acha, dan begitu sebalik nya. Mereka berdua saling menyuruh untuk masuk dan memberikan buku itu.

"Lo aja ya Lin, malu gue!. " Ucap Acha memohon.

"Aduhhh Acha sama gue juga malu kok, " Jawab Alina dengan nada pelan.

Mereka berdua saling berbisik dan tetap saja saling suruh untuk mengantar buku itu. Padahal mereka membawa setengah-setengah buku tulis nya. Tapi mereka tetap saja tidak ada yang mau mengalah untuk masuk ke dalam kelas itu.

Percekcokan terus terjadi sampai lama. Mereka berdua masih saling suruh menyuruh dan sampai akhir nya ada murid yang keluar dari kelas itu dan terkejut kehadiran mereka berdua.

"Eh... Mau apa?. " Ucap nya pada Acha dan Alina.

Belum sempat menjawab pertanyaannya Cowok itu langsung membalikan badan dan berteriak.

"Arga di cari sama Acha!, " Acha langsung membulat kan kedua matanya dengan sempurna. Bagaimana cowok itu mengira kalau dirinya sedang mencari Arga?

Arga keluar dengan langkah santai dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana nya. Arga berdiri rapat di depan Acha.

"Ada apa?. "

ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang