25.ACHA

247 14 0
                                    

"Cha mendingan nanti malam lo berangkat sama Kevin aja! . " Ucap Alina sambil membungkus sebuah kotak berukuran sedang.

"Iya Lin, tadi dia juga ngajak gue. " Jawab Acha tak kalah sibuk seperti Alina.

"Tangan lo masih sakit?. "

"Sedikit, perih aja kalau kena sabun. "

"Kening lo? Apa lo masih pusing? . "

"Ahhhh nggak kok, "

"Gue nggak habis pikir sama Aprlia gila kali tu orang ya? Nggak ada takut-takut nya sama sekali. " Ucap Alina sambil memberikan kotak itu pada Acha.

"Udah lah biarin aja Lin, "

"Lo kalau di gituin lagi jangan diem aja ya Cha, "

"Iya."

Sinar matahari sudah mulai menghilang dan berganti dengan malam. Acha dan Alina masih berseragam lengkap. Alina tidak pulang. Melanian kan tadi sepulang sekolah mereka berdua berbelanja untuk memberikan kado pada teman nya.

Pukul tujuh nanti mereka akan pergi ke acara pesta yang di adakan oleh Arga. Hampir seluruh anak 12 di undang untuk menghadiri acara itu.

Alina dan Acha sudah berdandan. Mereka tampak cantik. Semua sudah siap dan Kevin maupun Aldo juga sudah menunggu mereka berdua di luar. Rumah Acha sepi karena orang tuanya masih kerja dan Nova entah kemana dia.

Alina sudah keluar rumah terlebih dahulu dengan membawa kotak nya tadi. Dia juga sudah menaiki mobil yang di bawa oleh Aldo. Sedangkan Acha masih di dalam untuk menyiapkan mental nya.

Acha berdiri di depan kaca yang cukup besar. Hampir seluruh badan nya kelihatan. Malam ini adalah malam yang indah menurut nya. Sebelum kejadian tadi pagi di sekolah Acha berencana kalau dia akan pura-pura sakit di rumah sakit. Ya seperti rencana dulu yang pernah di rundingkan. Namun semua itu tidak mungkin terjadi.

Kedua mata Acha tiba-tiba saja memerah dan meneteskan air mata. Dia segera menghapus dan tersenyum. Senyuman yang sangat indah dan nyaman untuk di pandang.

"Cha, lo nggak boleh nangis! Inget!. " Ucap Acha menguatkan dirinya sendiri.

Dia segera keluar dan menghampiri Kevin yang sudah menunggu nya beberapa menit lalu. Kevin melongo saat melihat penampilan Acha yang tak jauh dari kata sempurna.

Dress berwarna coksu, rambut di sanggul, dan alat make up yang tipis membuat nya sudah cukup membuat semua orang di sekitar nya terpesona.
Acha tersenyum pada Kevin.

"Yuk Vin, keburu telat!. " Ucap nya sambil menggandeng tangan cowok itu dan menarik nya untuk menuju sepeda motor nya itu.

🌥🌥

Rumah Arga tampak begitu ramai. Acha berjalan dengan bergandengan tangan dengan Kevin. Jujur Acha sangat tidak nyaman saat dirinya menggandeng tangan Kevin. Namun dia harus bisa untuk melupakan Arga.

Bukan maksud Acha untuk menerima ajakan Kevin sebagai balas dendam dan memamerkan pada semua orang. Namun Acha juga sadar kalau dirinya itu sedang berusaha melupakan Arga. Mana mungkin dia mencintai orang yang sudah memeliki kekasih?

Semua murid dua belas menyapa nya, ada yang berbisik dengan ucapan yang tidak mengenak kan, tersenyum dengan sepenuh hati dan masih banyak lagi reaksi mereka saat lihat Acha dan Kevin.

Acha terkejut saat melihat Nova dan Aksa yang sudah melambaikan tangan pada diri nya. Ternyata abang nya itu sudah ada di sini dan sudah mencomot makanan yang sudah di sediakan.

"Vin, ke sama yuk! Itu ada abang gue. " Ucap Acha yang di balas anggukan oleh Kevin.

"Lama bener lo? Ketiduran?. " Ucap Nova ketika Acha bersalim pada nya.

"Nggak kok bang, "

" Siapa tu cowok? Pacar lo ya?. "Ucap Nova menggoda adik nya itu.

Acha mencubit lengan nya dengan keras. Sehingga membuat wajah Nova mendelik kesakitan. " Itu temen Acha abang, " Jawab Acha .

"Temen apa demen nihhh?. " Sahut Aksa sambil tertawa.

Nova dan Aksa saling pandang. Mereka menyipitkan kedua matanya dan memandang Acha mulai bawah sampai atas. Begi pula mereka juga memandang Kevin dari bawah sampai atas.

"Apaan sih bang? Udah deh Acha mau pergi dulu!." Ucap Acha lalu melangkah dan di susul oleh Kevin.

Tinggal menunggu beberapa menit lagi acara inti sudah di mulai. Acha melihat kalau Arga sudah ada di atas panggung dengan gadis kecil nya itu. Acha merasa kalau mereka berdua lebih cocok.

Kedua mata Acha sudah mulai berkaca-kaca ketika melihat Aprilia menyuapi Arga. Alina yang menyadari itu langsung mengelus tangan nya. Memberikan semangat agar Acha tetap tegar dan kuat.

"Lo pasti bisa Cha, " Ucap Alina yang di balas anggukan oleh Acha.

"Cha! Ada gue di sini. Gue yakin suatu hari nanti lo pasti bisa nerima gue di hati lo. " Ucap Kevin dengan lirih namun cukup bisa di dengar oleh Acha.

Acha tersenyum . Acara demi acara berjalan dengan lancar. Acha dan Kevin sudah hendak pulang, namun di cegah oleh Arga. Kevin membiarkan Acha untuk menemui Arga dan meninggalkan mereka berdua untuk berbicara sejenak.

"Selamat ulang tahun ya Ga, semoga lo menjadi_"
Acha langsung bungkam ketika Arga langsung memeluk tubuh nya dengan erat.

"Gue minta maaf Cha. Gue memang benar suka sama lo. Tapi gue nggak bisa untuk ninggalin Aprilia. " Ucap Arga hanya membuat Acha sakit hati.

"Lepasin Ga, nggak enak di lihat orang. " Ucap Acha. Arga langsung melepas pelukan itu dan menatap Acha dengan lekat.

"Gue pulang dulu! Bayyyy. " Ucap Acha sambil melambaikan tangan dan meninggalkan Arga.

Acha berjalan dan segera menemui Kevin yang sedang memainkan handphone nya.

"Vin?. " Kevin menoleh dan mematikan handphone nya.

"Udah? Yukk pulang. " Ucap nya sambil memasangkan helm pada Acha.

🌥🌥

Keributan terjadi di rumah besar itu. Acha mengejar Nova yang sudah menghabiskan susu kotak nya di dalam kulkas. Sudah sejak pagi tadi suara mereka tidak ada henti dan menggema ke seluruh isi ruangan rumah itu.

"Balikin susu kotak aku Bang, " Ucap Acha sambil duduk karena capek.

"Bentar-bentar capek gue!. " Ucap Nova dengan nafas tak teratur.

"Nggak.pokok nya nanti beliin dua kardus susu kotak!. " Ucap Acha sambil memajukan bibir nya.

"Bawel bangat sih lo? Iya nanti gue beliin tiga kardus. "

Acha langsung membulatkan mata dan mendekat para Nova. "Beneran? Tiga kardus susu kotak?. "

"Tiga kardus susu ibu hamil. " Acha sontak langsung menjewer telinga Nova sampai merah.

"Sakit! Woyyyy... Lepasin!." Ucap Nova sambil menarik tangan Acha agar segera melepaskan jeweran itu.

"Ganti in susu kotak Acha. Lo udah habisin hampir satu kardus. Ganti nanti sore dan ajak gue ke supermarket untuk beli tiga kardus susu kotak ya bang?. " Ucap Acha sambil tersenyum licik pada kakak nya itu.

"Lepasin dulu mangkanya!. " Ucap Nova.

"Pokok nya ganti!. " Ucap Acha dengan nada tinggi.

"Iya adek ku sayang. Tenang aja nanti gue beliin tiga kardus tepung beras!. " Ucap Nova langsung berlari menuju kamar nya.

"NOVA NGGAK PUNYA OTAK PELITTTT!. " Ucap Acha berteriak.

🌥🌥

Jngan lupa vote dan comment nya!





ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang