PART 4

74 4 0
                                    

: putus?

Setelah apa yang terjadi beberapa menit lalu, air mataku menetes deras membasahi kedua pipiku. Hatiku yang sempurna dimilikinya kini sudah pecah berkeping-keping menjadi abu.

Selamat membaca!

_____________________

Kevin berlari mengejarku menuju arah rumah. Di ikuti dengan cewek yang nggak pernah tau diri. Dia nggak ngerasa bersalah setelah apa semua yang dia lakukan. Dasar cewek berhati iblis.

Aku berlari kecil menuju rumah. Air mataku masih menetes dan membasahi kedua pipiku. Kini menjadi sungai kecil yang mengalir dengan damai.

Tinggal beberapa meter lagi aku sudah akan sampai di depan rumah. Tapi, langkah kaki kevin lebih jauh dari pada langkah kaki ku. Tangan ku di tarik dan aku jatuh di pelukannya. Dia memelukku dengan erat sampai aku susah untuk bernafas.

Sekuat tenaga aku menggerakkan tubuhku agar terlepas dari pelukannya. Tenaga nya lebih kuat daripada ku. Aku tak bisa melakukan apapun selain diam, diam dan diam.

"Dengerin gue! " Usapan yang begitu lembut menyentuh kepala sampai ujung rambutku. Begitu hangat.

Aku hanya diam. Dari balik sana aku melihat foto-foto kevin dan Laura saat ada di Singapura. Laura tak kehilangan akal. Disaat kondisi seperti ini dia mengambil kesempatan untuk membuat hatiku sakit.

Laura mengulurkan handphone nya dan memoerkuhatkan ku foto mereka berdua yang tampak mesra. Air mataku menetes dan membasahi pundak kevin. Dia masih memelukku. Namun kini semkin erat.

"Lepasin gue! " Aku memberontak sekuat tenaga.

"Gue nggak akan lepasin lo, sebelum lo denger penjelasan gue! " Air mataku semakin deras.

"Lepasin gue dulu! " Kevin melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tajam. Tangan kanannya menyentuh lembut kedua pipiku yang masih meneteskan air mata.

"Lo mau jelasin apa lagi? Setelah apa yang lo perbuat ke gue! Gue udah nggak butuh penjelasan dari lo! Telinga gue udah sakit dengerin penjelasan lo! " Aku menunjuk ke arah nya.

Kevin mengambil nafas panjang. Bersiap untuk menjelaskan semua apa yang terjadi. "Gue beneran nggak ada hubungan apapun sama Laura! Kami berdua hanya sebatas teman! " Penjelasan yang selalu di keluarkan dari mulutnya.

Aku tersenyum. "Semua udah terlanjur! Terserah lo mau ngomong apa gue udah nggak percaya sama lo! Gue udah terlalu lama masuk di perangkap lo! " Aku menatapnya dengan sedikit mengangkat kepala karena tubuhku lebih pendek dari kevin. Hanya beda sebahu.

"Gue sayang sama lo! Gue udah jelasin semuanya ke elo! Gue berkata jujur! " Bola matanya berubah menjadi suram.

"Jujur? Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau lo sama luar bermesraan kan? Iya kan? Ternyata lo di Singapura hanya untuk cari cewek? Ya? " Emosiku hampir memuncak.

"Lo lihat darimana? " Kedua alisnya mengerut. Dia merasa bingung dengan apa yang dia dengar barusan.

Tangan kanan ku menunjuk kearah belakang tubuh kevin yang tinggi. Kevin langsung berbalik badan. Dia nggak tau kalau sejak tadi Laura sudah membongkar kedekatan mereka berdua.

"Selama berbulan-bulan gue jaga hati buat lo! Gue nahan rindu dan tangisan setiap malam, hanya berharap lo cepet pulang! Tapi air mata gue selama ini terbuang sia-sia hanya untuk cowok seperti lo! " Jari ku menunjuk ke arah bolah matanya.

Aku langsung berbalik badan dan pergi meninggalkan mereka berdua. Aku merasa bingung dengan keadaan sekarang. Aku sangat cinta sama kevin. Tapi, disisi lain dia udah nyakitin hati gue yang tulus mencintainya.

Air mataku menetes deras ke tanah yang aku pijak buat berjalan. Aku mendengar kalau Laura dan kevin sekarang sedang berantem. Entah apa yang mereka bicarakan. Langkah kakiku semakin aku percepat. Aku juga mendengar kalau kevin mengejarku dan memanggil namaku.

Aku berpura-pura tidak mendengar. Tapi hati gue masih ingi  memilikinya. Terlalu sakit untuk di perjuangkan. Terlalu sulit untuk dimengerti.

"CHA! DENGERIN PENJELASAN GUE! " Kevin berteriak sekuat tenaga. Aku berhenti dan memutar badan mengahadapnya.

Bola mata kami saling bertemu. Nafas nya terengah-engah. Keringat nya menetes dan membasahi rambut panjang nya. Aku hanya diam menatap sorot matanya yang berkobar.

Bola mata kami saling bertemu seperti dulu kami saling kenal. Dimana kejadian yang tak terduga membuat kita saling kenal dan saling percaya satu sama lain. Sekolah SMA ADINATA menjadi saksi dimana pertemuan kami berdua.

"Gue nggak mau ninggalin lo! " Suara yang penuh dengan harapan. Tapi, harapan itu sudah nggak ada lagi. Terlalu sakit untuk mengembalikan apa yang telah terjadi dan itu semua pasti akan terjadi lagi.

"Hati gue udah sakit! Bertapa bodohnya gue ngedengerin semua penjelasan lo! Dan penjelasan itu semua cuma bohong! Sekarang gue minta sama lo jangan gangguin gue lagi! " Bola mata kami saling adu api.

"Gue mohon sa_"alasan apa lagi yang dia keluarkan dari mulut pedasnya itu.

" Gue minta jangan gangguin gue dan jangan deketin gue lagi! "Aku menarik nafas panjang. Berusaha menenangkan diriku sendiri.

" Gue akan ngelakuin apapun yang lo minta, asala lo jangan tinggalin gue!" Harapan yang berujung sia-sia.

"Berapa kali lagi gue harus bilang ke lo? " Emosiku memuncak lagi.

"Terserah lo mau bilang apa yang penting gue mau lo jangan ninggalin gue! " Ni orang keras kepala benget ya!

"Cukup tau, cukup sabar, cukup sakit, cukup sekian dan terimakasih! " Aku langsung berbalik badan dan pergi meninggalkan kevin.

Aku berlari kecil sambil mengusap air mataku yang masih kenetes di kedua pipiku. Aku berlari tanpa melihat sekeliling ku. sampai akhirnya aku menabrak seorang cowok yang ada di depanku.

Aku berhenti dan mematung sejenak. Aku mengangkat kepala ku dan langsung memeluk cowok yang ada di depan ku. Air mataku langsung menetes deras di pundaknya. Dia memelukku dan mengelus ku dengan penuh kasih sayang. Pelukan  yang sangat hangat.

"Keluarin semua air mata lo! Lo berani di hadapannya tidak terlihat rapuh dan kuat! Jadi sekarang giliran gue yang menerima semua air mata lo! " Dia neng elus rambutku. Tangannya menarik tali yang mengikat rambutku. Dia nggak suka melihat ku kalau rambut panjangku sedang terkuncir.

               ***
          👋👋👋👋

Hay semua!!

Kasih saran buat bab ini ya!

Jangan lupa vote dan comen sebanyak-banyaknya!!

Ajak semua temen lo ke sini! Gratis kok, kalian cuma modal vote sama comment aja kalian bisa baca sepuas nya!

Menulis sambil ngedengerin suara petasan!

ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang