18.ACHA

301 16 0
                                    

Sepulang sekolah Acha dan Arga tidak pulang ke rumah masing-masing. Kini mereka berdua sedang ada di cafe langganan Arga dan Aksa. Mereka berdua masih memakai seragam sekolah lengkap.

Dua kopi dan makanan ringan sudah di santap oleh merek berdua. Tawa saling menyahut antara kedua nya. Arga tertawa dan begitu pula dengan Acha.

"Lo kok makin gendut Cha?. " Tanya Arga sambil menatap Acha mulai bawah sampai atas.

Acha langsung menangkap pipi nya dengan kedua tangan nya. Astaga ucapan cowok itu barusan mampu membuat ekspresi raut wajah Acha menjadi panik.

"Yang bener? Gue makin gendut? Lo sih ngajak gue makan mulu!. " Ucap Acha menyalahkan cowok yang sedang duduk di depan nya itu.

"Emang bener kok, gue nggak bohong!. " Ucap nya sambil mengangkat ke dua jari nya menyimpulkan angka dua.

Arga berusaha untuk menahan tawa. Seperti biasa nya Arga akan menjahili cewek itu hingga marah. Dan lebih parah nya Acha sempat di buat nangis oleh Arga karena di kerjai.

"Lo jangan becanda deh Ga, nggak lucu tau!. " Ucap cewek itu sambil melempar kentang goreng yang hendak ia makan pada cowok itu.

"Ngapain juga gue bohong?. " Ucap nya acuh.

"Aelah, kalau tau gini gue nggak mau di ajak makan sama lo Ga!. " Ucap Acha sambil melipat ke dua tangan nya di depan dada.

"Ya siapa suruh mau gue ajak, gue kan nggak maksa. " Ucap nya sambil mencomot kentang goreng itu kedalam mulut nya.

"Heyyy dasar nggak tau terimakasih, " Ucap cewek itu semakin sebal.

"Terimakasih Acha cantik nggak ada yang ngalahin!. " Ucap Arga dengan tegas dan lembut.

"Nahh gitu dong, "

"Tapi boong..... Wahahahahahah" Ucap Arga yang di susul gelak tawa yang sangat keras.

Kini para pengunjung langsung menoleh dan menatap keberadaan kami berdua. Acha langsung melotot dan menginjak kaki Arga dari bawah kolong meja. Arga yang mengetahui maksud Acha kini berhenti tertawa dan lebih memilin untuk meminta kopi nya itu.

"Brisik deh, " Ucap Acha.

"Ya terserah gue dong!. "

"Ya deh terserah elo Arga!. " Ucap cewek itu dengan tersenyum lebar. Memamerkan jejeran giginya yang nampak putih dan rapi.

Arga melihat jam yang melingkar di tangan nya. Sore telah tiba. Dan kedua remaja itu tidak menyadari kalau matahari sudah hampir terbenam. Arga berdiri dan kemudian di susul oleh Acha.

"Pulang udah sore!. " Ucap Arga lalu berjalan mendahului Acha yang masih tertinggal.

Acha keluar terlebih dahulu karena Arga masih berinteraksi dengan kasir. Acha tersenyum saat melihat Arga dari luar cafe itu. Ada kesenangan tersendiri yang Acha dapat ketika bersama cowok itu.

Arga keluar dengan angkuh. Acha melirik dua cewek yang sedang berbisik membicarakan Arga. Arga terlalu tampan sehingga Acha sangat membenci bila sorotan mata menuju kepada cowok itu. Bagaimana tidak? Tubuh tinggi, kulit putih, rambut rapi dan masih banyak lagi kelebihan yang di miliki oleh Arga.

Acha harus sadar kini dirinya sedang berjalan dengan seorang cowok yang populer di sekolah an. Banyak para cewek yang nggak tau malu mengejar dan mengungkapkan perasaan nya begitu saja. Acha juga harus mengerti gimana rasa nya di bicarain banyak orang dan di tatap dengan tatapan iri.

"Mau jalan kemana lagi?. " Tanya Acha. Motor besar itu sudah berjalan memecah keheningan jalanan kota.

"Ke Moll , ada yang mau gur beli, " Ucap nya.

ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang