21.ACHA

282 14 1
                                    

Arga masuk ke dalam rumah dengan wajah babak belur. Aksa langsung mengobati luka itu dan menyuruh Arga untuk segera mandi dan beristirahat. Sejak perjalanan pulang ke rumah mobil tampak sepi karena dari mereka berdua tidak ada yang membuka mulut.

Arga menjadi orang diam dan memandang jalanan kota dari dalam mobil. Aksa tau kalau pikiran adik nya itu sedang kacau. Maka dari itu Aksa membiarkan Arga untuk tutup mulut.

Arga masuk ke dalam kamar nya. Dia sudah mandi dan berganti pakaian. Arga menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Cowok itu masih ingat dengan kejadian tadi sepulang sekolah bersama Kevin.

Kedua cowok itu berkelahi tidak bisa untuk di hentikan. Arga marah karena Kevin terlihat caper pada cewek yang ia sayang. Acha. Aldo dan teman-teman yang lain sudah berusaha untuk menggantikan perkelahian itu. Namun tidak bisa karena mereka berdua sudah terpancing emosi.

Wajah Arga dan Kevin sama-sama babak belur. Seragam sekolah mereka sudah sama-sama kotor dan banyak noda darah. Arga menghentikan aksi nya itu saat Aldo bilang kalau Acha pingsan . Arga langsung mengambil kunci mobil nya dan segera menemui Acha.

Malam ini Arga ingin sekali ke rumah sakit. Namun dia sangat lelah dan capek. Lagipula dia tidak dapat ijin dari Aksa.

Arga mengambil ponsel nya dan melihat beberapa foto . Dia tertawa sebentar dengan lirih. Cewek dengan seragam pramuka dengan rambut pendek yang berwarna merah kecoklatan itu membuat Arga memutar memorinya kembali.

"Gue kangen sama lo! Gue kesana besok, " Ucap Arga sambil mencium foto yang ada di layar handphone nya itu.

"Tunggu gue besok!. "

"Gue nggak akan ninggalin lo. Gue sayang sama lo!. " Ucap nya pada foto itu.

🌥🌥

Bel sekolah menandakan waktu istirahat telah berbunyi lima menit yang lalu. Kini para murid di heboh kan dengan keluarnya Arga dan Kevin dari ruang kepala sekolah. Rahasia ini memang di tutup rapat-rapat dan pasti nya cuma orang terdekat mereka yang mengetahui hal itu.

Arga dan Kevin kini sedang berada di lapangan basket. Mereka berdua memberi sorotan mata yang sangat tajam dan kebencian.

"Gue udah bilang berkali-kali jangan pernah deketin Acha!. " Ucap Arga membisikkan pada telinga kanan Kevin. Cowok itu menarik kerah baju itu.

Kevin tertawa miring. "Lo begon Ga! Lo udah suka sama cewek yang ada di sekolahan ini kan? Kenapa lo masih mau deketin Acha? Buaya lo?!. " Ucap Kevin sambil mendorong tubuh Arga. Namun Arga masih berdiri kokoh dan tak terjatuh.

Arga diam. Yang di ucapkan Kevin memang benar. Hubungan mereka pun sudah mencapai dia tahun. Arga akan berniat untuk menjenguk nya nanti sepulang sekolah di rumah sakit.

"Lo nggak kasihan sama cewek lo? Dia berjuang demi lo. Tapi apa? Lo nya malah suka sama cewek lain!. " Ucap Kevin lantas membuat amarah Arga mulai naik.

"Gue nggak perduli! Yang mulai sekarang lo jangan pernah deketin Acha lagi!. " Ucap Arga sambil menunjuk ke arah cowok itu dan pergi begitu saja.

Arga berjalan dengan kedua tangan yang ia masukkan kepada kedua saku celananya. Hari ini dia sangat kacau. Arga berniat untuk menenangkan diri di taman belakang sekolah. Hanya dia sendiri.

Arga mengambil nafas panjang dan membuang nya dengan pelan. Cowok itu duduk dengan pikiran yang terus berjalan-jalan. Arga hanya menatap beberapa tumbuhan yang bergoyang-goyang terkena angin.

"Kenapa bisa suka sama dua cewek?. " Tanya nya pada dirinya sendiri.

"Gue nggak mau kehilangan kedua nya!. " Ucap nya lagi.

ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang