9. ACHA

446 23 2
                                    

Siang ini Acha pulang di antar oleh Arga. Mereka berdua saling diam tanpa ada yang membuka mulut. Berkali-kali Arga melihat wajah Acha yang lesu dari kaca spion nya. Acha juga menyadari hal itu. Acha malu dan salah tingkah.

Acha menatap wajah Arga ketika cowok itu memakir kan sepeda motor nya di pinggir jalan. Acha bingung karena ini bukan rumah Acha.

"Makan dulu! Gue tau lo laper!. " Ucap nya lalu berjalan dengan memainkan kunci motor nya.

Acha memajukan bibir nya, dia berjalan dengan males . Dia cuma ingin pulang. Tapi cowok itu membawa nya entah kemana.

Mereka berdua duduk saling berhadapan. Acha menyangga kepalanya dengan kedua tangan nya. Sedang kan Arga , dia malah asik dengan handphone nya. Acha membuang nafas jengah.

Tak perlu waktu lama makanan yang Arga pesan sudah sampai. Dua porsi bakso dan dua minuman hangat.

"Makan!. " Ucap nya sambil menyodorkan samangkuk bakso.

"Pulang!. " Rengel Acha membuat Arga mendongak dan menatap nya.

"Makan dulu, habis ini pulang!."

"Nggak pokok nya pulang!. "

"Habisin dulu Cha!. "

"Pulang!. "

Tidak ada sahutan dari cowok itu. Acha semakin sebal dan ingin menjambak rambut nya saat itu juga.

"Pulang sendiri ni!. " Ancam Acha. Namun nggak ada reaksi apapun yang di berikan oleh Arga.

Acha kesal. Dia berdiri dan berjalan dengan membawa tas coklat nya itu. Dia berharap Arga akan mengantarkan nya pulang.

Acha sudah berjalan keluar namun apa yang ia lihat? Dia melihat kalau Arga malah asik menikmati bakso itu.

Acha menghentakkan kaki kiri nya, dia kembali masuk kedalam dan menarik rambut Arga.

"Sakittt!, " Ucap nya.

"Pulang!. "

"Lapasin dulu woyyy! Sakit ni!. " Acha melepaskan genggaman rambut nya itu.

"Pulang Ga,!. " Rengek nya.

Arga meminum teh hangat itu. "Duduk dulu! Gue suapin ya?. " Ucap nya sambil menarik tantan Acha. Kini Acha duduk bersebelahan dengan cowok itu.

Mulut Acha terbuka ketika satu suapan yang di berikan Arga. Cewek itu mengunyah dengan rasa kesal.

"Makan dulu, gue nggak akan culik lo kok! Tenang aja gue bakal nganterin lo pulang!. "Ucap Arga menenangkan Acha.

Acha masih diam. Dia masih kesal dengan cowok itu. " Pulang!. "

"Iya-iya, kayak ajak kecil tau nggak?. " Acha menggelengkan kepala nya.

"Mang-mang? Sini sebentar!" Arga memanggil pemilik warung bakso itu.

"Ada apa ya?. "

"Tolong fotoin saya dong mang!. " Ucap nya sambil membrikan handphone nya.

Dua pelajar itu nampak cocok dan serasi. Ada banyak foto yang di ambil. Dari mulai Acha tersenyum, wajah datar, saat Arga menyuapi Acha dan masih banyak gaya-gaya lain nya yang mereka berdua lakukan.

Sekitar lima belas menit akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanannya. Hari sudah mulai sore dan cuaca nampak akan hujan.

Arga menjalan kan motor besar nya itu dengan santai. Mereka berdua menikmati jalanan kota dan indahnya sanset di sore hari.

"Cepetan dong Ga!. " Rengek Acha lagi.

Arga menatap wajah Acha dari pantulan spion. Dia memainkan kedua alisnya yang membuat Acha ilfeel. Acha memutar bola mata jengah. Ingin sekali di nabok wajah nya.

ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang