ABYYS EPISODE 3 (PART 2)

17 4 0
                                    

Next

***

Jiwook bertanya apa Cha Min tidak apa-apa.

"Ya ya. Aku hanya tersesat mencari kamar rumah sakit." Cha Min buru-buru mau pergi tapi Ji Wook menghentikannya.

"Apa kita pernah bertemu?"

Di saat Cha Min bingung mau menjawab apa, tiba-tiba Se Yeon datang. Niatnya mau menghampiri Min, tapi malah Ji Wook yang menghampirinya karena menganggapnya sebagai Mi Do. Seketika Se Yeon ingat saat dia pingsan di depan Ji Wook tempo hari.

"Sunbae, baik-baik saja?" tanya Ji Wook.

Se Yeon manggut-manggut. Dia beralasan kalau dia pingsan karena sering mengalamai vertigo dan pusing.

"Dia juga di firmamu?" Ji Wook menunjuk Min yang berdiri di kejauhan kaya orang hilang.

"Ya. Dia paralegal." Se Yeon menjentikkan jarinya memanggil Min. "Pak Cha! Kemari!" Begitu Min mendekat, Se Yeon langsung mengeluh dengan suara pelan. "Aku menyuruhmu membeli minuman. Kenapa lama sekali?" Mereka lalu pamit pada Ji Wook dengan alasan akan mengunjungi klien.

Begitu hilang dari pandangan Ji Wook, Se Yeon langsung mendorong Min dan memukulinya dengan dompet. "Benar-benar deh. Apa yang kamu lakukan dengannya?"

Min tidak menggubrisnya. Dia menunjukkan bola abyss-nya. "Dengar! Ini tiba-tiba mulai bersinar dan bertingkah. Aku berusaha menghentikan diriku membangkitkan orang, tiba-tiba dia datang."

Se Yeon ikutan panik. "Apa dia melihat bolanya?"

"Ku rasa tidak."

"Kenapa bolanya bertingkah? Tadinya kan dia tidak berbuat apapun?"

"Mulai begitu waktu di dekat kamar mayat."

"Apa? Apa artinya coba? Apa ini otomatis aktif di dekat mayat? Apa tidak ada buku petunjuknya?"

"Ada. Tapi bahasanya tidak ku kenal."

"Hei! Sempurna!" celetuk Se Yeon.

"Apanya?" tanya Min bingung.

"Tempat ini. Ini tempat sempuran untuk menguji bola bernama abyss ini."

Beberapa saat kemudian, Se Yeon mendorong Min masuk ke kamar mayat dimana keluarga pasien sedang menangisi kepergian si mayat. Min mau tidak mau berakting seolah dia juga kehilangan. Dia menangis sambil memanggil,"Temanku...."

Tapi Min malah di bawa keluar oleh dua dokter yang bertugas. "Berani sekali kamu mengganggu orang tua yang berduka? Cepat panggil keamanan!"

"Aku tidak bermaksud menghina keluarga itu." Dia memanggil Se Yeon minta dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Se Yeon malah ngeloyor pergi sambil pura-pura menelepon. Min jelas kesal melihatnya. Se Yeon ini lempar batu sembunyi tangan.

Park Ki Nam pulang ke rumahnya dengan langkah tertatih-tatih. Sepertinya dia sadar ada yang mengintainya. Tapi dia tetap bersikap tenang dan masuk ke rumah. Det. Park dan det. Choi yang sedari tadi mengintai dari dalam mobil, segera turun. Tapi begitu det. Park membuka pintu, Park Ki nam langsung menyemprotkan alat pemadam kebakaran pada keduanya. Dia pun kabur. Dia berlari di jalan raya yang ramai hingga menyebabkan beberapa mobil saling bertabrakan.

Det. Park dan Det. Choi mengejarnya tapi mereka kehilangan jejak Park Ki Nam.

Min ngambek pada Se Yeon. "Kamu baru saja membuktikan kenapa aku tidak perlu baik. Aku menyelamatkanmu, tapi kamu memanfaatkanku. Saat tidak butuh, kamu mengabaikanku. Sekarang kamu pura-pura tidak kenal?"

ABYSS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang