NEXT 🆙
Mi Do terbelalak melihat Se Yeon yang wajahnya bak duplikatnya dulu.
"Annyeong!" sapa Se Yeon dengan gaya sengak. "Kudengar kamu bersikeras mengaku menjadi pengacara Lee Mi Do."
"Ya. Aku Lee Mi Do. Siapa kamu?" tanya Mi Do dengan wajah yang masih terperangah.
Se Yeon menggebrak meja. "Tampaknya kamu bukanlah orang yang suka lakukan hal begini. Kenapa kamu meniruku?" bentak Se Yeon. "Lagipula, jika ingin menipu orang, setidaknya pilih seseorang yang sungguh mirip. Peniruan dianggap pelanggaran kecil. Cenderung tidak dianggap serius. Tapi jika mendapat untung dari meniru, setidaknya..."
Mi Do menyela. "Siapa yang meniru siapa di sini? Apa kamu? Kamu baji**an yang meniruku?"
"Apa? Baji**an? Dasar kamu..."
Mi Do menunjukkan kartu identitasnya. Dia mengaku mengoperasi wajahnya. Lagi-lagi dia dikira memalsukan identitas karena itu hal mudah di jaman sekarang. Se Yeon bertanya dimana Mi Do mendapatkan kartu identitas palsu itu.
Mi Do kesal. "Sapi ini banyak juga bicaranya."
Seketika ucapan Mi Do barusan mengingatkannya pada kejadian di toilet tempat karaoke saat dia dan Mi Do saling menjelek-jelekkan. Mi Do mengucapkan kalimat yang sama padanya waktu itu.
"Sapi ini banyak juga bicaranya," umpat Mi Do.
"Apa?" Se Yeon tidak menyangka Mi Do bisa sekasar itu bicaranya.
"Kenapa tidak menutup lubang bok*ngmu sebelum ku pecut?"
Sepertinya Se Yeon mulai menyadari kalau wanita di depannya kemungkinan memang Mi Do yang asli. Dia manatap Mi Do. "Hah! Sunbae!" gumamnya.
Staff wanita masuk dan menyuruh petugas keamanan membawa Mi Do keluar. Mi Do terus bersikeras mengatakan Se Yeon yang menirunya.
"Dengar! Wanita ini meniruku. Aku Lee Mi Do yang asli. Kamu sapi bod*h!! Katakan yang sebenarnya! Kamu mau dipecut?"
Se Yeon lemas sampai harus berpegangan pada dinding.
Se Yeon mendatangi Min di kantor untuk minta bantuan. Min bilang dia tidak bisa membereskan masalah Se Yeon.
"Lalu siapa yang bisa? Aku tidak punya uang atau identitas. Kamu menghidupkanku seperti ini!" Se Yeon kesal.
"Katamu dia pergi tiga tahun. Kenapa dia kembali?"
"Entahlah. Bagaimana aku tahu? Aku harus apa? Aku hancur." Se Yeon frustasi.
"Astaga! Kamu menirunya tanpa memeriksa itu?"
"Hei! Kamu yang membantuku."
"Aku? Kapan?"
"Saat kamu tersangka pembunuhan. Kamu punya makanan dan tempat tinggal karena aku menirunya. Aishhh! Matilah aku!"
Min berpikir sejenak. "Jadi, aku harus meyakinkannya agar Lee Mi Do tidak menuntutmu dipenjara?"
Se Yeon langsung antusias. "Ya ya ya!"
"Aku tidak punya pilihan," ujar Min.
"Apa?"
"Aku hanya punya satu hal. Terpaksa ku gunakan."
"Apa? Satu-satunya yang kamu punya?"
Min tampak tersenyum. Dan senyumnya bertahan sampai dia bertemu Mi Do. Min membukan koper berisi banyak uang. Mi Do kontan melotot melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS [On Going]
FantasiGo Se Yoon adalah seorang pengacara penuntut yang cantik dan Cha Min adalah penerus yang tidak menarik dari sebuah perusahaan kosmetik yang sama-sama dihidupkan kembali dengan pandangan yang berbeda melalui jurang setelah mereka meninggal dalam kec...