"Mmhh... Ya, ya.. disitu.."
Jimin memejamkan matanya ketika merasakan jari Jungkook menyentuh sesuatu yang begitu nikmat di dalam tubuhnya. Ia semakin melebarkan kaki dan mengerang. Tubuhnya yang terbaring di sofa sudah tidak mengenakan apapun saat ini. Ia tidak peduli lagi. Yang ia butuhkan adalah sentuhan Jungkook. Sedangkan pria diatasnya semakin gencar menusukkan jarinya ke dalam tubuh Jimin. Ia menikmati setiap ekspresi yang diberikan oleh pria mungil itu. Celananya sudah menggembung sejak tadi. Berbeda dengan Jimin yang tidak mengenakan apapun, Jungkook malah masih berpakaian lengkap. Segera, ia pun ikut bergabung dengan Jimin, membuka kaosnya dan seluruh celananya.
Jimin merasa hampa ketika tidak mendapatkan sentuhan apapun ditubuhnya. Ia pun membuka mata dan melihat Jungkook sedang sibuk dengan pakaiannya.
Jimin langsung menelan ludah melihat tubuh kekar Jungkook. Matanya semakin terbelalak ketika memperhatikan ukuran kelamin pria itu. Sial! Pantas saja lubangnya sakit sekali. Ternyata sebesar itu.Tapi Jimin berpikir ia tidak akan merasakan sakit seperti semalam, karena saat ini Jungkook benar-benar mempersiapkannya. Seperti mengoleskan body lotion dan memijat lubangnya lebih dulu. Ah, Jimin merasa diperhatikan sekarang.
"Apa yang kau pikirkan, hm?" Jungkook menindih Jimin. Lalu meraih mulut pria di bawahnya. Jimin segera menyambut dengan mulut terbuka. Lidah mereka saling membelit dan saliva bercampur begitu saja, bahkan menetes di sekitar area mulut Jimin. Ia tidak bisa menelannya karena lidah pria mungil itu di hisap kuat oleh Jungkook.
"Angh~" Jimin melenguh.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Jungkook lagi.
"Tidak ada."
Jungkook hanya tersenyum. Lalu menunduk menuju leher Jimin.
Pria bermarga Park itu mendongakan kepala, membiarkan Jungkook melakukan hal apapun padanya."Kau punya kulit yang putih.." Jungkook mengecup jakun Jimin, "dan kulit yang sangat lembut.." Kali ini ia menghisapnya. "Aku ingin membuat tanda disini, tapi kau akan kerepotan nantinya. Jadi aku akan membuat di tempat yang tidak terlihat saja."
Jimin tidak tau 'tanda' apa yang dimaksud Jungkook. Ia sudah tidak bisa berpikir lagi. Pikirannya semakin kacau ketika Jungkook menuju ke bawah tubuhnya. Pria itu mengecupi paha bagian dalam Jimin. Menghisapnya sampai membuat Jimin merasa geli.
"Kau terlalu putih sampai kulitmu memerah seperti ini. Padahal aku tidak kuat menghisapnya." Jungkook kembali menghisap paha Jimin yang lain. Kali ini lebih kuat sampai membuat Jimin merasakan panas di sekitar pahanya.
Jungkook tertawa ringan, "Ada apa denganmu? Ternyata kau lebih pendiam ketika seperti ini." Jungkook kembali melihat Jimin. Namun ternyata pria itu membekap mulutnya menggunakan tangan. Pantas saja Jimin tidak bersuara.
"Lepaskan saja. Aku suka saat kau mendesah untukku."
Jimin menggeleng sebagai jawaban.
"Keras kepala. Tapi terserah kau saja. Aku akan membuatmu menjerit, Park Jimin."
Baiklah. Jimin merasa takut sekarang. Tapi ia juga menunggu tindakan Jungkook selanjutnya. Jimin kau aneh!
---***---
"Sudahh... kumohonn... Akhh!"
Itu suara Jimin. Ia benar-benar dibuat menjerit oleh Jungkook. Lubangnya terus-terusan dihantam oleh pria di atasnya dengan ritme yang cepat.
Jimin kewalahan dengan rasa nikmat ini. Jungkook yang menusuk lubangnya dan Jungkook yang menghisap putingnya. Tangan pria itu juga memijat penis Jimin. Lalu menahan ujungnya agar Jimin tidak keluar.
"Kumohoonn, Jungkook-sshi.. Akh! Biarkan aku keluar.."
"Mmh.. Kau sudah keluar tadi. Hhh~"
"Akuhh.. aku mau keluar lagi.."
"Tunggu aku. Bersama-sama, hm."
Sial! Jungkook benar-benar brengsek. Sampai kapan pun Jungkook akan tetap brengsek di mata Jimin. Di saat mabuk dan melakukan seks seperti ini saja pria itu masih bisa mempermainkannya.
"Biarkan aku keluar.. Hh~ Aku akan tetap melakukannya kalau kau belum selesai.. akuhh.. ngh~ aku akan melakukan apapun.. kumohon.."
Masih tetap bergerak di lubang Jimin, Jungkook terlihat berpikir. Sampai akhirnya ia berkata, "Baiklah." Ia pun melepaskan tangannya. Membiarkan Jimin keluar dan cairan kental pria mungil itu membasahi perut mereka.
"Akh! Mmhhh~"
Jungkook menatap pria di bawahnya begitu lekat. Ia merekam semuanya dan tidak ingin melewatkan ekspresi indah Jimin ketika mencapai orgasme.
Milik Jungkook langsung berkedut. Gairahnya semakin naik ketika melihat wajah Jimin tadi. Ia pun kembali mempercepat gerakannya. Malang bagi pria mungil di bawah sana yang terhempas-hempas karena gerakan brutal Jungkook. Jimin sudah benar-benar tidak bertenaga. Ia sudah tidak bisa lagi menahan gerakan pria itu.
"Akh! Fuck!" Jungkook memeluk Jimin. Ia menggigit pundak pria di bawahnya ketika mencapai klimaksnya.
Nafas hangat Jungkook memburu di dekat telinga Jimin. Ia bisa mendengar pria itu mengumpat berkali-kali dengan bahasa asing. Wow, Jimin tidak pernah mendengar kata-kata umpatan menjadi seseksi ini.
"Menungging."
Dahi Jimin berkerut. Ia tidak salah dengar, kan?
Jungkook bangkit dari pelukannya. Ia menatap Jimin dengan wajah angkuh. "Aku belum selesai, Jimin. Kau sudah berjanji padaku akan tetap melayaniku jika aku belum selesai."
"Ta..tapi.. tapi..."
Jungkook mengambil kaki Jimin. Membalikan pria itu dengan miliknya yang masih terkubur disana.
Jimin tentu saja mengerang. Dengan kondisinya yang sudah menungging, Jimin memegang erat sofa disana sambil berpikir, ia merasa heran dengan milik Jungkook yang justru semakin membesar di dalam lubangnya. Jimin bisa merasakan itu. Sampai kapan ini akan berakhir?
"Akh~ ngh!" Jimin kembali mendesah saat Jungkook mulai bergerak secara perlahan. Ia bisa merasakan pundaknya dikecup dan dijilat oleh pria itu.
Lalu suara bisikan Jungkook menghampiri telinganya, "Kau sudah tau kalau besok kau tidak perlu bekerja, kan?0 Aku sudah berbicara pada pimpinan agar timku diberi libur selama dua hari untuk mempersiapkan semuanya. Jadi tetaplah disini. Aku akan memberikan morning sex yang hebat untukmu, Park Jimin-sshi. Kau mengerti?"
Jimin mengangguk saja. Lagipula Jungkook tidak akan ingat. Jimin akan segera pergi dari sini setelah semuanya selesai.
>>>>>
Maaf ya klo berantakan. Aku gk nyadar lusa udah puasa. Jd ini dibuat seadanya n gk nyambung gtu kata-kata'y. Skali lgi maaf n makasih 😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"OUR DREAMS"/KookMin
FanfictionJungkook dan Jimin mempunyai mimpi. Namun tidak bisa terwujud. . . Tapi mereka menikmatinya. Berdua, bersama-sama. --- *** --- WARNING!!! Boys Love! 20+