Wow! Inilah 4 Kota Bawah Laut yang Jarang Diketahui Publik, Sudah Tahu?

29 0 0
                                    

Atlantis diyakini benar-benar menjadi kota yang pernah hadir di muka bumi. Namun, karena sebab-sebab tertentu, kota yang diceritakan memiliki peradaban maju ini menghilang bak ditelan bumi. Spekulasi yang paling kuat mengatakan kalau Atlantis lenyap dan tenggelam hingga terkubur di dasar laut.

Entah benar ataut tidak, namun yang pasti keberadaan kota bawah laut itu benar-benar ada. Setidaknya istilah tersebut sesuai dengan keadaan yang ada pada zaman sekarang di mana beberapa kota ditemukan berada di dasar laut setelah dilakukan ekspedisi oleh para ilmuwan.

Berikut ini beberapa kota bawah laut yang ditemukan dan diyakini pernah eksis di atas permukaan bumi. Yuk, kita Keepo bareng-bareng!

1. Kerajaan Dian

Pada tahun 2001, sebuah tim arkeolog menemukan reruntuhan dari bangunan yang sangat luas di dasar Danau Fuxian, China.

Ekspedisi tersebut dilkukan usai banyaknya keterangan dari warga setempat mengaku kalau mereka sering melihat kota hantu yang berada di bawah perairan danau ini dan akhirnya hal ini secara turun temurun diyakini oleh warga setempat hingga menjadi legenda lokal.

Pada penyelaman berikutnya, para arkeolog menemukan tembok yang masih berdiri, jalanan yang dibuat dengan batu-batu ubin, serta reruntuhan dari seluruh kota yang tersebar dalam rentang kawasan seluas 6,5 km persegi.

Setelah dilakukan analisis terhadap temuan karbon yang terdapat pada beberapa pot tanah liat, reruntuhan bangunan tersebut diyakini sudah ada sejak 1750 tahun yang lalu. Para ilmuwan berpendapat jika reruntuhan bangunan itu merupakan bagian dari Kerajaan Dian.

Selain itu, diyakini pula jika pada saat lampau, seluruh kota yang ada di kawasan tempat ditemukannya reruntuhan itu mengalami kelongsoran hebat dan tenggelam ke dasar danau.

2. Eidum

Laut Wadden merupakan wilayah lautan yang membentang sepanjang perbataasan barat laut Negara Jerman. Di sekitar laut ini terdapat beberapa pulau kecil yang disebut dengan Kepulauan Frisia Utara yang mana kepulauan tersebut semakin lama semakin terkikis akibat erosi yang menerpa pantai Jerman.

Akibatnya pulau-pulau ini tampak semakin kecil dari hari ke hari. Berdasarkan penelitian, setidaknya satu dari deretan pulau yang ada di tempat tersebut berukuran 300 meter lebih lebar dari ukurannya yang sekarang.

Hal itu diketahui karena beberapa ratus meter dari garis pantai ditemukan permukiman bawah air yang dinamakan Eidum.

Eidum sendiri dibangun pada tahun 1300-an, kemudian dibangun lagi, lagi, dan lagi. Kenapa demikian? Hal itu disebabkan lokasi Eidum yang cenderung menanggung kikisan ombak dari laut utara yang secara berkala bisa saja menghancurkan seluruh kota yang ada di sana.

Hal itu pun kemudian terjadi pada tahun 1436 kala banjir besar datang dan menghancurkan Eidem. Bencana tersebut mengakibatkan 180 orang tewas dan memaksa para penduduk yang selamat untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Di sana para penduduk kemudian mendirikan sebuah pemukiman baru yang dinamakan Westerland. Menurut situs resmi pemerintah Jerman, sisa-sisa dari peradaban Eidum masih bisa terlihat, terutama ketika air laut tengah surut.

3. Mulifanua

Mulifanua merupakan desa kecil yang berada di ujung utara Pulau Upolu, Samoa. Pulau ini biasa digunakan sebagai tempat transit kapal Ferry yang akan menuju ke Pulau Savai'i.

Pada tahun 1970-an, para pekerja hendak mempeluas jalur kapal Ferry. Ketika tengah melakukan perluasan, mereka menemukan ribuan pecahan tembikar yang memenuhi dasar laut.

Para arkeolog pun turun dan menyelidiki penemuan tersebut. Hasilnya, pecahan tembikar yang ditemukan merupakan sisa-sisa dari Desa Lapita yang kemungkinan besar dulunya merupakan salah satu desa terbesar di wilayah tersebut.

Lapita sendiri merupakan budaya kuno yang diyakini telah menyebar ke orang-orang yang kini tinggal di wilayah Mikronesia dan Polinesia.

Nah, desa yang ditemukan ini merupakan salah satu permukiman Lapita yang paling maju. Desa ini pun diketahui merupakan desa Lapita tertua yang mana pecahan tembikar yang diteliti diyakini dibuat pada tahun 800 Sebelum Masehi.

4. Olous

Salah satu pulau yang berada di lepas pantai Yunani di Laut Mediterania memiliki nama Kreta. Pulau ini sendiri akhirnya tenggelam karena erosi laut serta gempa yang lebih dari sekali.

Saat ini, Pulau Kreta menjadi objek wisata favorit bagi para wisatawan yang ingin melihat reruntuhan kota dan bangunan yang telah terendam di dalam laut. Salah satu kota yang tedapat di Pulau Kreta bernama Olous.

Kota ini dulunya merupakan kota berkembang dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 40.000 jiwa. Pada waktu itu, Olous dianggap sejajar dengan kota-kota Yunani lainnya dalam hal industry, perdagangan, serta arsitektur.

Sayangnya, Olous ini memiliki kekurangan, yakni dari segi lokasi. Pasalnya, kota ini dibangun di atas garis pantai yang berpasir, bukan berbatuan kapur seperti layaknya kota lain yang ada di Pulau Kreta. Akhirnya, peradaban di kota ini pun tenggelam seiring dengan erosi yang terus menerus terjadi.

Saat ini, sisa-sisa reruntuhan Kota Olous dapat diakses oleh para penyelam Scuba dan Snorkel di Teluk Poros yang mana menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para wisatawan.

Itu dia beberapa kota bawah laut yang dulunya sempat eksis di permukaan bumi. Menurutmu sendiri, apakah kota Atlantis itu saat ini benar-benar telah terkubur di dasar laut seperti kota-kota di atas? Atau mungkin ada teori konspirasi yang lain?

Selesai - Biru

Anything Scary (versi indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang