Siapa yang tak bergidik ngeri ketika mendengar kata 'Kanibalisme'? Praktik manusia yang memakan daging manusia itu sempat ramai diperbincangkan di Indonesia, setelah seorang pria asal Jawa Tengah bernama Sumanto, ditangkap melakukan tindakan kanibalisme demi mendapatkan kekuatan batin.
Praktik kanibalisme bukanlah barang baru, sejak masa lampau, kegiatan memakan daging manusia bahkan menjadi bagian dari tradisi dan ritual beberapa suku di dunia.
Berikut kumparanTRAVEL hadirkan tujuh di antaranya.
1. Suku Yanomami di Brasil
Suku yang diduga bermigrasi dari Selat Bering pada 1500 tahun yang lalu itu memakan jasad orang yang mereka cintai sebagai wujud penghiburan, memuliakan orang yang meninggal, dan memberikan kasih sayang.
Abu dari jasad orang yang mereka kasihi akan dimasak menjadi sup bersama dengan pisang yang telah difermentasi, dan dimakan bersama oleh seluruh anggota keluarga. Memakan abu jasad diyakini Suku Yanomami dapat membantu orang yang mereka kasihi untuk memasuki surga dan bereinkarnasi.
2. Sekte Aghori Sadhus di India
Untuk menemukan 'bahan makanannya' Sekte Aghori tinggal di tepi Sungai Gangga, dekat dengan tempat kremasi atau pembakaran manusia. Sekte yang mengklaim dirinya sebagai aliran dari Agama Hindu dan penyembah Dewa Siwa tersebut meyakini, bahwa memakan mayat manusia yang telah meninggal sebagai puncak penyatuan jiwa dengan alam.
Tak hanya untuk dimakan, abu mayat hasil kremasi juga kerap mereka gunakan sebagai aksesoris. Salah satunya adalah dengan menaburkannya di seluruh tubuh.
3. Suku Korowai di Papua Nugini
Kabarnya Suku Korowai masih mempraktikkan kanibalisme dalam beberapa acara ritual pemujaan mereka. Suku Korowai meyakini bahwa membunuh dan memakan jasad seseorang merupakan satu-satunya cara untuk membalaskan dendam pada iblis atau khakua yang dianggap mengambil jiwa orang tersebut.
Tak hanya memakan daging manusia, suku yang bermukim di rumah pohon yang dibangun sekitar 42 meter di atas tanah itu juga kabarnya sering menganggap orang-orang berkulit putih sebagai mayat yang bergerak. Mereka percaya bahwa orang-orang berkulit putih adalah orang-orang yang dirasuki oleh setan.
4. Suku Indian di Karibia
Julukan tersebut ia berikan bagi Suku Indian yang mendiami Karibia. Pasalnya, Suku Indian yang Columbus sebut sebagai The Carib, People of the Lesser Antilles itu biasa memakan jasad musuh-musuhnya.
Memakan jasad musuh mereka anggap sebagai bentuk balas dendam pada musuh yang telah membunuh anggota keluarga mereka. Namun, semenjak masuknya agama Kristen pada abad ke-17, budaya kanibal mulai menghilang.
5. Suku Aztec di Meksiko
Orang-orang yang ditumbalkan akan dicabut jantungnya saat mereka dalam keadaan hidup dan jantungnya masih berdetak. Kemudian tumbal ini akan dimasak dan dimakan beramai-ramai. Kabarnya, selama setahun, Suku Aztec dapat mengorbankan lebih dari seribu jiwa sebagai tumbal.
6. Masyarakat China Kuno di China
Sebuah tradisi China kuno mempraktikkan kanibalisme sebagai solusi untuk menghilangkan kerutan pada wajah dan membuat orang yang mengonsumsinya terlihat lebih muda. Caranya adalah dengan memakan janin yang digugurkan, atau mengonsumsi obat-obatan berisi bubuk janin yang diklaim sebagai suplemen kesehatan.
Masyarakat China kuno menganggap bayi yang diaborsi dan plasenta, sebagai bagian dari daging sang ibu yang masih murni. Janin tersebut juga dianggap belum memiliki kepribadian sendiri.
Para ibu jaman China kuno percaya bahwa dengan mengonsumsi janin yang telah diaborsi, bukan hanya dapat menghilangkan kerutan, tapi juga bisa menciptakan bayi baru yang lebih sehat.
7. Suku Amahuaca di Peru
Kisah kanibalisme Suku Amahuaca ditemukan dari sebuah catatan milik seorang misionaris yang hendak mengabarkan Injil. Misionaris itu menuliskan bahwa Suku Amahuaca akan memakamkan jasad keluarga atau kerabat mereka selama sebulan hingga membusuk.
Jasad yang telah membusuk akan dimasak dalam sebuah panci besar hingga menjadi abu. Abu itu kemudian akan ditumbuk halus dan dicampur ke dalam tong besar yang terbuat dari pohon yang berlubang. Terakhir, semua orang akan meminumnya bersama-sama.
Meski terkesan mengerikan, tampaknya setiap suku kanibal memiliki tujuan dan alasannya masing-masing ketika melakukan praktik ini. Bagaimana menurutmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything Scary (versi indonesia)
HororUrban legend, mitos, tempat angker, misteri, dan hal-hal yang berkaitan dengan supranatural, dan lain-lain