Sebanyak-banyaknya kekayaan yang ditimbun, tetap tidak layak jika dibandingkan dengan kerugian yang harus dibayarkannya.
"Ingin cepat kaya?" Jujur aja deh, saat kamu diberi pertanyaan seperti itu, setidaknya pikiran yang paling cepat melintas di benak pastinya menjawab ingin. Kekayaan yang bisa ditimbun secara instan tentunya merupakan hal yang sangat menggiurkan bagi sebagian besar orang. Namun, tidak semua orang yang tergiur akan hal itu mau melakukan hal-hal yang di luar batas wajar nilai dan norma di masyarakat, seperti pesugihan.
Belakangan telah disebutkan bahwa tidak semua orang mau melakukan praktik pesugihan. Selain mungkin dilandasi oleh pertimbangan nilai norma dan agama, banyak orang yang enggan melakukan pesugihan karena sudah tahu soal tumbal yang harus diberikan kepada makhluk tak kasat mata.
Meskipun ada praktik yang mengisyaratkan bentuk bayaran berupa sesaji yang tidak sulit untuk disiapkan, namun ada juga bentuk-bentuk bayaran yang sangat mengerikan, bahkan bisa berkaitan dengan penumbalan nyawa.
Penasaran seperti apa saja bentuk-bentuk penumbalan paling mengerikan dari pesugihan? Dilansir dari Kumparan.com, inilah 5 jenis tumbal paling mengerikan dari praktik pesugihan.
1. Penyakit misterius yang sulit disembuhkan
Penyakit misterius yang muncul sebagai dampak dari pesugihan tidak langsung menjangkit secara tiba-tiba saat seseorang baru saja melakukan praktik tersebut. Biasanya, penyakit misterius akan tiba-tiba muncul jika orang itu tidak menuntaskan kesepakatan tertentu atau karena masa kontraknya sudah "habis".
Selain biasanya tergolong sebagai penyakit berat yang bisa meregang nyawa pengidapnya, penyakit misterius yang muncul sebagai bentuk tumbal dari pesugihan biasanya tidak bisa disembuhkan oleh penanganan medis.
Malahan, bisa saja penyakitnya sama sekali tidak bisa disembuhkan dan orang yang menerima ganjaran itu hanya bisa pasrah menunggu ajal menjemput.
2. Tumbal orang lain
Bentuk tumbal ini mungkin yang paling sering terdengar saat orang membicarakan pesugihan. Orang yang meminjam kekuatan jin untuk memperoleh kemakmuran instan pada gilirannya harus terus-terusan menyediakan tumbal manusia secara berkala.
Orang yang dijadikan tumbal bisa dianggap meninggal atau 'diculik' ke dimensi lain. Dan yang paling mengerikan adalah ketika sang praktisi pesugihan tidak bisa lagi menemukan tumbal manusia sebelum batas waktu yang disepakati. Nyawa anggota keluarga dan dirinya sendiri bisa dijadikan sebagai tumbal pengganti.
3. Menjual usia
Orang yang menyetujui bentuk tumbal ini mungkin bisa dianggap sebagai orang yang sangat putus asa. Pasalnya, nyawa sendirilah yang jadi bayarannya. Namun, sama seperti bentuk tumbal berupa penyakit, bentuk tumbal ini tidak langsung dibayarkan persis setelah seseorang melakukan pesugihan.
Melainkan menjadi semacam batas waktu bagi orang tersebut untuk merenggut kenikmatan duniawi yang dia dapatkan dari hasil pesugihan - sebelum tiba saatnya nyawanya menjadi bayaran. Biasanya, sang tumbal akan membayar 'tagihan' saat sudah menginjak usia yang sudah disepakati dalam perjanjian.
4. Tumbal janin
Tumbal janin biasanya akan dikenakan pada pelaksana pesugihan yang merupakan pasangan suami istri, dan tumbal ini tidak hanya sekali diberikan. Sama seperti bentuk penumbalan orang lain, tumbal janin pun harus diberikan secara berkala.
Artinya, pasutri yang melakukan pesugihan harus terus-terusan mereproduksi anak hanya untuk ditumbalkan nyawanya. Janin yang dikorbankan pun tidak boleh berusia lebih dari 7 bulan.
5. Tumbal keluarga sendiri
Pada gilirannya, siapa pun yang melakukan praktik pesugihan akan membawa masalah kepada keluarganya sendiri. Semua bentuk-bentuk tumbal yang disebutkan di atas pada akhirnya akan selalu menghadirkan risiko yang berat bagi keluarga.
Bahkan, ada bentuk tumbal yang mengisyaratkan nyawa anggota keluarga sendiri sebagai bayaran. Bisa suami atau istri, anak sendiri, orangtua, sepupu, dst. Jika semua anggota keluarga sudah habis karena semuanya ditumbalkan, ujung-ujungnya nyawa sendiri yang pada akhirnya harus dikorbankan juga.
Dari semua jenis tumbal yang dipaparkan di atas, bisa diambil asumsi bahwa pada akhirnya pesugihan akan menghadirkan kerugian yang sangat besar bagi orang yang mempraktikkannya. Menumbalkan orang lain secara berkala pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Intinya, ketimbang harus merasa dikejar-kejar oleh 'tagihan' tumbal yang berbahaya, lebih baik cari cara lain untuk mencari nafkah yang setidaknya tidak akan memberi kerugian besar kepada diri sendiri dan orang lain.
Selesai - Merah
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything Scary (versi indonesia)
HorrorUrban legend, mitos, tempat angker, misteri, dan hal-hal yang berkaitan dengan supranatural, dan lain-lain