3 Anak di Bawah Umur Ini Jadi Pembunuh Berantai Paling Sadis dan Kejam

17 0 0
                                    

Pembunuhan sering kali terjadi karena berbagai faktor, seperti dendam, adu mulut, atau sakit hati. Pembunuhan juga sering kali dilakukan oleh seorang pemuda atau dewasa yang tingkat interaksinya dengan lingkungan sekitar sudah cukup tinggi.

Namun, apa jadinya jika peristiwa pembunuhan dilakukan oleh seseorang yang masih berusia di bawah umur alias anak-anak dan dilakukan berkali-kali? Tentu mengerikan, bukan? Dan ternyata para psikopat cilik ini benar-benar ada, lho! Waduh, siapa saja mereka?

1. David Brom

Psikopat muda yang pertama berasal dari seorang remaja berusia 16 tahun bernama David Brom. Ia diketahui telah membunuh seluruh anggota keluarganya, yakni ayah, ibu, dan saudara kandungnya dengan menggunakan sebuah kapak.

Perisitwa pembantaian ini terungkap pada tanggal 3 Oktober 1971 saat pihak kepolisian menemukan mayat dari keluarga David, yakni Bernard (43), Paulette (42), Diane (13), dan Richard (11). Namun, mayat David (16) dan Joe (18) tidak ditemukan.

Polisi pun langsung melakukan investigasi dengan mendatangi sekolah David. Di sekolah David ternyata beredar rumor bahwa David-lah yang membunuh seluruh anggota keluarganya. Hal itu dikatakan oleh salah seorang staf yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Dugaan kalau David adalah pelaku pembunuhan diperkuat oleh pernyataan seorang teman perempuan David. Ia mengatakan jika pada pagi hari di tanggal 3 Oktober 1971, David mengajaknya untuk bolos sekolah. Setelah itu, David pun menceritakan peristiwa pembantaian yang dilakukannya.

Menurut cerita sang gadis, pada malam sebelumnya atau tanggal 2 Oktober 1971 pada pukul 11.30, David terlibat pertengkaran yang cukup hebat dengan ayahnya. Setelah itu David pun terjaga hingga pukul 3 pagi.

Kemudian, David bergegas menuju ruangan bawah tanah untuk mengambil kapak. Ia pun kemudian membunuh anggota keluarga dimulai dari ayahnya. Namun, meski telah mendapatkan bacokan, ayah David masih tetap sadar hingga David pun memukulnya berkali-kali dengan kapak.

Setelah dipastikan tewas, David kemudian membunuh anggota keluarga lainnya. Akhirnya David berhasil ditangkap pada tanggal 19 Februari 1988 atau 16 tahun setelah peristiwa pembantaian. Pada tanggal 16 Oktober 1989, ia pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

2. Jesse Pomeroy

Bisa dibilang Jesse merupakan seorang pembunuh berantai termuda dalam sejarah Massachusetts, Amerika Serikat. Pemuda yang lahir pada tahun 1859 ini telah membunuh sekitar sembilan orang di usianya yang belum menginjak 12 tahun.

Semua korbannya adalah anak-anak yang lebih muda darinya. Hal itu terkuak berkat adanya laporan beberapa serangan terhadap anak kecil pada tahun 1871 hingga 1872. Kondisi para korban nyaris sama, yakni mendapatkan luka memar dan beberapa di antaranya juga luka sayatan.

Mengetahui hal tersebut, Ruth, ibu dari Jesse membawa Jesse dan kakaknya, Charles, untuk pindah ke luar kota. Di tempat barunya, yakni South Boston, ternyata ulah Jesse masih berlanjut.

Kali ini, pihak kepolisian berhasil mendapatkan barang bukti dan Jesse pun mendekam di dalam penjara anak-anak Massachusetts. Jesse kemudian baru bebas pada Februari 1974 atau saat Jesse berusia 14 tahun. Ia pun bisa kembali pulang ke rumahnya.

Namun, bukannya bertaubat, ternyata Jesse masih tidak kapok juga. Masih pada tahun yang sama, polisi mendapatkan laporan tentang orang hilang bernama Katie Curran, seorang anak perempuan yang masih berusian 10 tahun.

Sekitar sebulan kemudian atau tanggal 22 April 1874, ditemukan sesosok mayat seorang bocah bernama Horace Millen dengan kondisi tubuh yang sudah termutilasi. Polisi pun kembali mencurigai Jesse sebagai pelaku utama, namun barang bukti yang ditemukan masih sangat kurang.

Nah, beberapa lama kemudian barulah kecurigaan polisi terbukti. Pihak kepolisian menemukan mayat Katie. Bocah perempuan yang hilang ditemukan di ruangan bawah tanah tempat ibu Jesse membuka jasa penjahitan. Ia pun kembali ditangkap dan kali ini dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

3. Craig Chandler Price

Pembunuh berantai yang terakhir berasal dari Warwick, Rhode Island, Amerika Serikat bernama Craig Chandler Price. Ia diketahui telah membunuh empat orang tetangganya. Pembunuhan tersebut dilakukannya pada saat berusia 13 dan 15 tahun.

Kasus yang pertama terjadi pada tanggal 27 Juli 1897. Saat malam hari, Craig membobol rumah tetangganya yang hanya berjarak dua rumah dari rumahnya. Saat berada di rumah tetangganya tersebut, Craig mengambil pisau yang ada di dapur dan menghabisi nyawa seorang wanita bernama Rebeca Spincer dengan menikamnya sebanyak 58 kali.

Kasus yang kedua terjadi pada tanggal 1 September 1989. Craig diketahui membunuh tiga orang tetangganya, yakni Joan Heaton serta dua orang putrinya yang bernama Jennifer dan Melissa.

Pada saat itu, Craig ditengarai tengah dalam kondisi mabuk berat akibat menghisap ganja. Ia pun kemudian menikam Joan sebanyak 57 kali, Jennifer sebanyak 62 kali, dan Melissa sebanyak 30 kali serta memukul kepalanya hingga pecah.

Setelah ditangkap, Craig mengakui perbuatannya tersebut. Namun anehnya, ia tampak tidak menyesal sama sekali atas tindakan kejinya tersebut. Motif pembunuhan yang dilakukan Craig diduga kuat karena rasisme yang saat itu masih kental terasa.

Itu dia tiga orang psikopat muda yang dengan kejinya menghabisi nyawa manusia. Mengerikan, ya? Semoga aja di Indonesia nggak terjadi hal-hal semacam itu. Penting juga bagi orangtua untuk selalu memperhatikan dan mendidikan anaknya dengan baik. Sehingga bisa menjadi pribadi yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Selesai - Pink

Anything Scary (versi indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang