Bener-bener parah!
Beberapa tahun lalu, pasukan Indonesia memang tidak begitu dipandang oleh banyak negara di dunia. Namun kini justru tentara-tentara elit Tanah Air masuk jajaran 20 besar deadly squads in the world. Tentunya, untuk menjadikan seorang tentara tahan banting, kuat terhadap segala hal sekaligus memiliki kelihaian dalam bertempur dan menggunakan senjata, ada latihan-latihan khusus yang dilakukan.
Nah, berikut ini adalah latihan tempur pasukan elit TNI yang sangat keras dan mampu membuat tentara-tentara dari berbagai negara terbengong dan lemas, walaupun hanya membayangkannya saja.
1. Berenang di kedalaman laut dengan beban puluhan kilogram
Untuk dapat lulus dan berpredikat pasukan elit Kopaska TNI AL, maka latihan yang harus dilakukan yaitu menjalani test berenang di kedalaman laut dengan membawa peralatan lengkap seberat beberapa kilogram dengan tangan dan kaki terikat!
Setelah mampu melepaskan diri dan berenang ke daratan dengan beban yang dibawanya, mereka harus meninggalkan barang bawaan di pinggir pantai, dan hanya berbekal satu pisau komando saja untuk menuju ke tengah hutan dan berada di sana seorang diri selama beberapa hari.
2. Mode penjelajahan dan survival
Metode latihan pendidikan dasar yang harus dilalui seorang prajurit sebelum masuk menjadi bagian dari pasukan elit Kopassus adalah dengan menjalani mode penjelajahan dan survival di gunung dan hutan. Mereka harus mampu bertahan dan dapat melarikan diri dari kejaran para musuh yang tak lain adalah instruktur.
Dalam simulasi ini, tembakan yang diberikan menggunakan peluru asli, karet dan hampa. Bahkan ketika tertangkap lagi, maka prajurit akan kembali dimasukkan ke dalam sel tahanan, diinterogasi sampai disiksa. Tentunya, dibutuhkan mental dan fisik yang benar-benar kuat untuk menjalani sesi satu ini.
3. Merangkak dengan diberondong tembakan menggunakan peluru asli
Jika tidak memiliki mental yang kuat, maka akan menangis atau terkencing-kencing dengan metode pelatihan yang dilakukan oleh pasukan elit TNI AU atau Paskhas ini.
Dalam latihan yang sempat direkam dan diunggah ke YouTube tersebut, ada beberapa orang instruktur yang berdiri di atas menara dan menembaki para prajurit yang sedang berlatih dengan cara tiarap di sebuah lahan berlumpur.
4. Pelatihan survival dan uji daya tempuh
Dalam metode ini, seperti halnya model pelatihan penjelajahan dan survival. Para prajurit harus mampu bertahan hidup dengan pisau komando di dalam hutan sekitar 3 minggu. Mereka juga wajib untuk mampu membedakan antara tumbuhan yang beracun atau yang dapat dimakan dan berburu binatang liar.
Setelah tahap latihan hutan gunung tersebut, masih ada yang harus dilakukan yaitu melakukan long march dari Situ Lembang ke Cilacap. Long march ini dilakukan dengan membawa amunisi lengkap, senjata dan banyak benda yang tentunya memiliki berat berkilo-kilo. Tidak hanya itu saja, ada model latihan yang harus dilakukan dengan berenang menyeberangi selat dari Cilacap menuju Nusakambangan. Edan!
5. Latihan ketahanan fisik dan mental
Detasemen Jala Mangkara atau biasa disingkat Denjaka adalah pasukan elit TNI AL yang menduduki posisi tertinggi di atas tentara TNI-AL dan marinir. Untuk masuk menjadi anggota Denjaka, latihan dan test yang diberlakukan amat sangat berat.
Selain ditenggelamkan di tengah laut ganas di sekitar Banyuwangi dengan tangan dan kaki terikat, prajurit juga harus mampu bertahan hidup di tengah hutan (Alas Purwo) dengan bekal hanya garam saja.
Hanya itu saja? Tentu saja tidak, banyak lagi latihan super berat yang harus dilakukan para tentara jika ingin mendapatkan baret pasukan elit, karena hal inilah tentara-tentara elit Tanah Air masuk jajaran 20 besar deadly squads in the world.
Selesai - Ungu
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything Scary (versi indonesia)
HorrorUrban legend, mitos, tempat angker, misteri, dan hal-hal yang berkaitan dengan supranatural, dan lain-lain