Take Over.

6.7K 619 33
                                    

Tinggal 5 bab lagi tamat nihh, gaisss. Hihihi 🤭

Happy reading.....











❤❤❤❤❤









Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas terduga ayah sebagai ayah biologis dari anak adalah >99.99%. Oleh karena itu terduga ayah tidak dapat disingkirkan dari kemungkinan sebagai ayah biologis anak.

Bulak-balik, puluhan kali sampai ratusan kali aku baca nggak bikin isinya berubah, yang ada malah aku semakin tersakiti dengan fakta bahwa Adrian nggak bohong, Arsa memang ayah kandung Dio. Sekarang aku merasa dunia seakan menghimpitku dengan beban yang begitu berat. Baru saja aku berencana mau melangkah dari masa lalu, tiba-tiba aja masa depan terlihat lebih buruk lagi. Aku bingung, dan nggak tahu harus bagaimana.

Bukan cuma sekali aku memancing Arsa dengan pertanyaan, "bagaimana kalau Dio anak lo?"

Arsa memang selalu menjeda, dia berpikir sangat lama sebelum akhirnya menjawab, "tentunya bakal aku besarin Dio, rawat dio, curahkan semua cinta yang aku punya buat Dio. Yaya, aku nggak bakal bohong kalau dulu aku sangat mencintai ibunya Dio, sekarang Sanaya udah nggak ada, ya pastinya aku bakal lebih mencintai Dio... Kalau dia anak aku, tapi nyatanya Dio anaknya Satria."

Dengan begitu saja aku sudah bisa menebak, Arsa tidak akan menolak Dio. Apalagi jika dia membaca hasil tes DNA ini. Lalu Adrian, dia akan tetap mempertahankan Dio bahkan memintaku buat jangan berani-berani membuka identitas Dio. Aku justru merasa berdosa jika harus terus-terusan menutupi fakta ini, bagaimana pun juga Arsa punya hak atas anaknya, setidaknya dia berhak tahu.

Aku pengin keluar dari masalah ini, tapi aku udah terlanjur terlibat. Aku nggak bisa pergi dari Arsa begitu saja, aku nggak bisa menghilang dari Dio begitu saja, dan nggak bisa membiarkan Adrian terus pada keputusannya. Sampai pada akhirnya, di sinilah aku, berhadapan dengan Adrian yang sudah terlihat putus asa sampai mengusap wajahnya gusar karena sekali lagi aku memintanya memberitahu Arsa.

"Mas nggak mau kita terus-terusan cek-cok gara-gara masalah ini, bisa nggak kita biarin semua berjalan seperti sebelumnya aja? Arsa dengan hidupnya, Mas dengan Dio."

Arsa dengan hidupnya....

"Fakta bahwa Arsa ayah kandung Dio memang nggak bisa diubah. Tapi kami udah terbiasa hidup berdua, Dio nggak akan nyaman kalau tiba-tiba Arsa datang sebagai ayahnya, pun dengan Arsa yang mungkin syok dengan kenyataan ini. Jangan kamu pikir Mas begini karena egois, Dek. Ini semua demi kebaikan bersama. Untuk kamu, sebenarnya nggak perlu pusing-pusing, kamu tinggal memilih Arsa atau Mas. As simple as that, cuma kamu yang bikin rumit dengan pemikiran bahwa Arsa harus tahu. Memangnya kalau dia tahu mau bagaimana? Apa itu bisa bikin Sanaya kembali? Nggak kan?"

Adrian benar, tapi....

"Selama ini yang kamu pikirkan cuma Arsa dan Arsa. Apa kamu pernah memikirkan Mas? Arsa cuma takut kehilangan kamu, sedangkan Mas takut kehilangan kamu, kehilangan Dio, nggak bisa jalani amanat dari Sanaya. Jadi bisa kita bikin semuanya mudah?"

Nggak begitu!

"Kalau begitu kamu anggap aku ngapain aja selama ini kalau yang ada di kepalaku cuma Arsa?"

Adrian nggak mengerti sama sekali, dia menyepelekan aku yang selama ini menyimpan dia di sela-sela isi kepalaku. Dia...

"Kalau begitu, ayo kita hidup bersama."

The Past Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang