:: 05 ::

411 98 13
                                    

___________

::PARTNER::
Choi Soobin
___________








Hayeon terus tersenyum setelah keluar dari ruang manager resto itu. Hayeon baru kali ini bertemu dengan seseorang yang begitu percaya diri pada ucapannya.

Hayeon sebenarnya bukan gadis yang mudah tergoda atau gadis buruk yang selalu saja muncul di pikiran banyak orang.

Hayeon adalah gadis ramah nan periang. Demi keamanan toko bunganya, Hayeon harus bisa menjadi orang yang enak ketika di ajar berbicara. Tidak mudah tersinggung juga tidak mudah marah.

Memang banyak laki-laki yang selalu menggoda Hayeon ketika di toko bunga, tapi gadis itu juga paham batasan-batasan dari godaan itu.

Saat ia hendak keluar dari resto, Hayeon melihat Hima tengah berbincang dengan Yeonjun di dekat kasir. Alhasil, Hayeon mendekati mereka.

"Hallo cantik," sapa Hima yang terlebih dahulu melihat Hayeon.

Hayeon tersenyum sangat senang.

"Dari mana saja?" Tanya Hima.

"Maaf nyo-"

"Hayeon, jangan panggil bibi dengan sebutan nyonya ya. Bibi ini bukan putri besar atau orang yang terkaya. Di dengarnya saja tidak pantas."

"Lalu, aku harus memanggil apa?" Tanya Hayeon.

"Bibi, atau ibu saja. Kalo mau kakak juga bisa hehe," goda Hima.

Yeonjun dan Hayeon ikut terkekeh.

"Oh baiklah bibi. Maaf, tadi Hayeon dari ruangan manager. Kata pelayan di sini, bibi ada di dalam. Tapi malah tidak ada," jelas Hayeon.

"Iya, dan bibi malah bertemu dengan saya," sela Yeonjun.

"Oh.... begitu. Jadi tadi, bibi keluar sebentar ada sesuatu yang harus di urus. Tapi, di dalam ada Soobin kan?" Tanya Hima.

Hayeon hanya menganggukkan kepala. Kemudian setelah ada perbincangan kecil, Hima memberikan kekurangan uang kemarin. Setelah itu, Hayeon dan Yeonjun harus pamit karena masih banyak urusan lagi.

"Lama sekali kalian ini?" Protes Taeyang yang sedari tadi menunggu mobil.

"Ah iya, kita melupakan kak Taeyang ya ampun," ucap Yeonjun.

Lee Taeyang semakin menekuk wajahnya karena kesal. Bagaimana bisa, ia di lupakan begitu saja oleh dua adiknya itu. Sebenarnya Yeonjun bukan adik sepupu Taeyang, tapi Taeyang menganggap Hayeon dan Yeonjun sama saja.

"Tenang saja kak, nanti malam, kita bertiga makan malam di luar, bagaimana?" Tanya Hayeon.

"Boleh," jawab Yeonjun dan Taeyang bersamaan.

"Sepertinya kita mendapat bonus yang besar?" Tanya Taeyang kembali tersenyum.

"Itu pasti, karena strategi marketing Hayeon sangatlah bagus," jawab Hayeon dengan bangga.

"Tau apa kau tentang marketing huh? Kau ini hanya sedang beruntung anak kecil." Taeyang mengacak puncak kepala Hayeon.

"Iya, Hayeon memang selalu besar kepala kak. Dia ini cukup menyebalkan," tanggap Yeonjun.

"Ish.... jangan seperti itu ya, nanti kau tidak jadi ku traktir. Mau?" Ancam Hayeon.

"Iya- iya.... maaf, aku tidak akan berkata seperti itu lagi." Yeonjun mengangkat kedua jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu memberikan senyum pepsodent tanda kekalahan.

PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang