"Cantik sih tapi sayang cengeng,"-Axel Leonell Angga Putra.
••••
Happy Reading guys🌼💛
••••Seorang lelaki sedang mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Melaju kencang di tengah rimbunnya jalan yang sepi. Hai itu ia lakukan untuk melupakan permasalahan yang ia sempat alami.
Flashback ON
"Ayah pikir aku masih bisa mempercayai kata-kata ayah?!" ucap Axel.
"Ibu itu orang yang harus ayah jaga dengan baik! Ibu sakit, tapi ayah tidak peduli. Ayah terus saja bekerja." Sambung nya dengan nada penuh amarah serta kekecewaan. Kini mata Axel sudah memerah sebab menahan air mata.
"Sebelum ibu meninggal, ibu memanggilmu. Tapi apa? Ayah malah tidak datang untuk melihat nya. Ibu--" Tanpa di sadari air mata sudah lolos begitu saja dari pelupuk mata Axel.
"Meninggal karena mu!" teriak Axel tepat di depan wajah sang ayah.
Flashback OFF
🌼🌼🌼
Percakapannya dengan sang ayah masih saja terus terngiang di kepalanya. Axel pun menambah kecepatan pada spedometer motornya menjadi 169 km/h lebih.
Tanpa sadar ia hampir saja menabrak seorang gadis yang tengah menyebrang.
"Aaaaa!" Teriak gadis itu sambil menghindar.
Ngiiitt....
Bruk!
Motor Axel pun terhampas begitu saja dan ia pun jatuh berguling-guling di aspal. Gadis cantik yang hampir tertabrak tadi pun menatap kaget ke arah Axel. Dengan cepat ia menghampiri Axel.
"Mas, mas baik-baik aja?" tanya sang gadis itu panik.
Bukannya menjawab, Axel justru berjalan pincang ke tepi jalanan. Sang gadis pun masih setia mengekori.
"Mas, kamu baik-baik aja kan? Mana yang luka?" tanya gadis itu lagi.
"Apansi lu, jangan panggil gue mas! Gue masih muda." ucap Axel kesal.
"Yaa terus aku harus manggil apa?" tanya sang gadis bingung.
"Panggil aja Axel."
"Ouh yaudah kalo gitu kenalin aku Calista," ucap Calista sambil menjulurkan tangan nya ke arah Axel.
"Gak perlu!" sarkas Axel sambil menghempaskan tangan Calista kasar.
"Ihhh kasar banget sih!" kesal Calista.
Calista yang seketika sadar bahwa tangan Axel berdarah langsung saja ia mengobati tangan pria itu.
"Apaan sih!" Axel yang hendak melepaskan tangan Calista, langsung di jegat oleh gadis itu.
"Diam! tangan kamu berdarah, mau aku obati," ucap Calista sambil membuka sapu tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya. Perlahan ia pun mulai mengikat nya di tangan Axel, agar darah yang ada di tangan pria itu berhenti mengalir.
"Dah beres deh." ucap Calista puas.
"Sapu tangan lo alay ah, gue gak suka!" ucap Axel yang ingin melepas paksa sapu tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK STAIN [COMPLETED]
Teen FictionKonflik besar yang terjadi diantara keluarga Calista dan Axel, menyebabkan Calista harus menanggung beban kehidupan sendiri. Hinaan, cacian serta kekecewaan terus saja melanda di dalam kehidupan sang gadis. Suatu hari Axel melamar Calista, namun it...