02. Pertandingan Basket

168 27 20
                                    

¤•¤•¤•¤•¤
Happy Reading guys🍂
¤•¤•¤•¤•¤

Pagi ini SMK Santa Theresia tengah mengadakan sebuah pertandingan basket dengan sekolah SMK lain. Tentu hal inilah yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua murid SMK Santa Theresia, khususnya untuk para kaum hawa. Terbukti bahwa kini semua murid sudah memenuhi barisan bangku penonton.

Lain hal nya dengan para siswa yang ikut serta dalam perlombaan, mereka sedang berganti pakaian di ruang ganti.

"Gue denger lo kecelakaan?" tanya Jonathan Immanuel Radeya, membuka obrolannya.

•Jonathan Immanuel Redeya seorang lelaki yang memiliki paras wajah yang tampan, tubuh yang tinggi serta bentuk rahang yang kuat. Ahli dalam bidang olahraga basket. Sifatnya cuek tapi terkadang care. Masih punya rasa peduli terhadap wanita.

"Udah lo kelarin?" Sambungnya.

"Yaa," jawab Axel singkat, sambil membuka jaket nya.

"Lo yakin? Kalo kalah jangan jadikan bekas luka di tangan lo sebagai alesan ya!" Ancam lelaki yang bernama, Melvin Ajello Leander.

•Melvin Ajello Leander merupakan seorang lelaki yang memiliki sifat yang tidak jauh dari kedua sahabat nya (Jonathan&Axel). Hanya saja yang membedakan adalah sifat humor dan kepeduliannya terhadap wanita. Mempunyai rupa wajah yang imut namun cool, mata yang sipit serta hidung yang mancung. Juga jago di bidang olahraga basket.

"Sapu tangan siapa ini?" tanya Melvin yang penasaran melihat sapu tangan bercorak bunga-bunga yang melilit pada pergelangan tangan Axel.

"Orang yang hampir ketabrak motor gue," jawab Axel.

Jonathan mendesis. "Gue pikir itu punya cewek SMP," ujar lelaki itu sambil tertawa renyah.

"Kenapa lo pake kalo gitu?" Sahut Melvin.

"Ini gue jadiin pengingat, kalo kita kalah main basket nanti. Maka ini gara-gara si pemilik sapu tangan alay ini." jawab Axel memberikan pernyataan.

Jonathan dan Melvin yang mendengar pernyataan Axel pun langsung terkekeh.

"Masa?" tanya Melvin menggoda sahabatnya itu.

Axel tidak menggubris pertanyaan Melvin, ia pun melepas seragam nya dan masuk ke ruang ganti untuk menggantinya dengan kaos olahraga.

Prokk...Prokk...Prokk

Suara tepuk tangan serta sorak sorai mulai bergemuruh di kala para pemain memasuki arena pertandingan. Axel yang melihat ke arah Adele >sang kekasih< langsung saja ia melempar senyuman manis kepada gadis itu, yang membuat para siswi lainnya menatap iri ke Adele.

Fruitt...

Peluit berbunyi bersamaan dengan dilempar nya bola basket ke atas. Kini para pemain sudah mulai bermain mengambil alih kuasa ruangan. Sorak sorai pun bertambah keras di kala terjadi perebutan bola antara murid SMK Santa Theresia dengan SMK dari luar itu. Teriakan histeris serta semangat juga banyak di lontarkan oleh kaum hawa.

Pertandingan sangat sengit di kala angka sudah 0-1 yang di pimpin oleh SMK Santa Theresia. Kemudian permainan di mulai lagi.

Lagi dan lagi SMK Theresia berhasil memimpin dengan angka sekarang 0-3.

"Hei lihat! Nomor 15 hebat banget," ucap seorang gadis bernama, Anetha Alexia dengan antusias.

"Kayanya," balas Calista.

Sampai pada bunyi peluit terakhir, pertandingan pun di menangkan oleh SMK Santa Theresia. Tepuk tangan dan sorak sorai meriah pun memenuhi ruangan pertandingan ini. Para pemain pun sangat senang dan mereka pun berpelukan singkat.

Setelah pertandingan selesai, para murid segera meninggalkan ruang pertandingan.

"Siapa sih kakak ini? Kok hebat banget," ucap Anetha kagum kepada salah satu anggota tim basket.

"Hehe itu karena Neta datang menyemangati kakak." balas kakel lelaki itu sambil mengelus puncuk kepala Anetha.

"Masa sih? Hehe," ucap Anetha malu-malu.

"Oh ya kak. Kenalin ini Calista, sahabatku." ucap Anetha sambil menunjuk Calista.

"Hallo" Sapa Calista sambil tersenyum.

"Ah iya halo juga," balas lelaki itu.

"Abis ngapa-"

"Awh!" Pekik Calista kaget karena tiba-tiba ada bola basket yang menghantam punggung nya. Untung saja ia tidak pingsan.

Calista pun memungut bola basket tersebut dan melihat siapa pelaku dari semua ini.

"Kamu?!" ucap Calista kaget.

"Siapa?" tanya Anetha bingung.

Baru saja Calista ingin menjawab pertanyaan Anetha tetapi sudah di potong oleh Axel.

"Balikin bola gue!" Perintah Axel.

Calista hanya diam, pura-pura tidak mendengar. Hal itu pun membuat Axel geram." Lo budek ya?!" ucap Axel sewot.

"Gak," balas Calista.

"Yaudah kalo gitu balikin bola gua!" ucap Axel nge-gas

"Gak akan karena aku tau kamu tadi sengaja kan," ucap Calista.

Axel pun mendengus kasar dan menghampiri Calista.

"Haha satu sekolah rupanya. Gak nyangka gue," ucap Axel sambil tertawa mengejek ke Calista.

"Aku juga gak nyangka bisa satu sekolah sama orang kaya kamu," balas Calista.

"Apa yang salah sama gue?" tanya Axel.

"Kamu manusia pembuat onar di kota ini. Yang hanya menjadi beban bagi masyarakat lainnya," ucap Calista, wanita itu pun mulai menatap tak suka kepada Axel.

"Bacot lo ah! BALIKIN BOLA GUE!" Bentak Axel di depan Calista. Kesabaran lelaki itu sudah habis.

Tahan, aku gak boleh nangis. Kamu kuat Calista, Iya aku kuat!.Batin Calista menjerit.

"Gak mau!" Tolak Calista.

"Serah lo, ambil aja sana." ucap Axel mengalah, lalu pria itu berbalik badan ke arah mentor nya.

Bugh!

Tiba-tiba saja bola basket menghantam punggung nya dengan keras. Ya pelakunya siapa lagi kalo bukan Calista.

"Aku gak butuh bola ini. Maka ambilah!" ucap Calista. Lalu gadis itu menoleh ke arah kakel lelaki yang sempat ngobrol dengan nya." Aku duluan kak, permisi!" Lanjut nya lalu meninggalkan Anetha yang masih terpaku atas kejadian tadi.

"Kak aku duluan, dahh. CALISTA TUNGGUIN!!" ucap Anetha berpamitan lebih dulu ke kakak kelas nya lalu berlari menyusul Calista.

"Hahaha pembalasan yang sangat cepat sakit gak tuh?" tanya Melvin sambil memegangi perut nya karena ia tertawa ngakak.

"Bacot lo!" Cerca Axel.

"Tau nih Melvin temen nya kesakitan malah di ledekin," ucap Adele membela Axel.

"Sayang kamu gapapa kan yah? Ada yang sakit gak?" tanya Adele khawatir sambil membolak-balikan tubuh Axel.

"Ya gue gapapa." balas Axel malas, lalu ia pun pergi dari lapangan meninggalkan Adele yang terpaku di tempat serta teman-temannya yang masih berdiskusi bersama mentor nya.

****

Part 2 sampai di sini dlu ya...

Jangan lupa Vote sama Comment nya!!

SEE YOU IN THE NEXT PART❤🤗

PINK STAIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang