06. Suka dan Kebencian

78 15 29
                                    

><><><><><
Happy Reading guys🕊
><><><><><

Hari ini adalah hari minggu dimana semua orang bebas melakukan hal apapun yang mereka suka. Bahkan sampai ada yang menghabiskan waktunya hanya untuk rebahan seharian penuh.

Tetapi berbeda hal nya dengan Axel,pagi ini ia sudah berolahraga dengan bola basket kesayangan nya di halaman rumah.

Disisi lain Chandra terlihat sedang menunggu seseorang di depan rumah.

"Kenapa lama sekali datangnya?" Gumam Chandra.

Tidak lama kemudian datanglah mobil ferari berwarna silver. Senyum Chandra seketika mengembang dikala orang yang ada di dalam mobil keluar.

Axel yang heran melihat ayahnya,langsung saja ia menghampiri sang ayah yang terlihat sedang menyambut kedatangan seseorang.

Axel kaget ketika melihat seseorang yang baru saja tiba di rumah nya,bola basket yang ia pegang pun terjatuh.

Calista dan Astrid terlihat bersikap biasa saja. Mereka hanya terseyum ke arah Axel.

FLASHBACK ON

"Calista habis pulang dari rumah sakit kita pindah rumah ya," ucap Astrid.

"Loh,emang nya kenapa,Bu?" tanya Calista bingung.

"Om Chandra meminta kita untuk tinggal di rumah nya saja mulai hari ini," jawab Astrid.

"Tapi rumah kita bagaimana,Bu? Apa ibu akan menjualnya?" tanya Calista.

"Tidak,Sayang. Ibu tidak akan menjualnya." jawab Astrid.

"Baiklah,kalau begitu aku akan ikut ibu saja," ucap Calista menurut.

Setelah merapikan barang-barang yang akan mereka bawa. Astrid dan Calista pun bergegas keluar dari rumah sakit dan menunggu mobil jemputan Chandra. 5 Menit menunggu,akhirnya mobil pun datang.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan supir langsung menancapkan kembali gas nya menuju rumah Chandra.

FLASHBACK OFF


~¤~¤~¤~

"Siapa dia,Yah?" tanya Axel menatap ke arah wanita yang ada di sisi Chandra.

"Ini,Astrid. Dia yang akan menjadi ibu baru kamu,karena ayah akan menikahinya." jawab Chandra.

Axel tersentak,seketika tangan nya mengepal kuat dan tatapan mata nya menajam ke arah Astrid dan Calista. Bahkan kini amarah nya sudah memuncak,ingin sekali ia memukul wajah ayah nya kalau saja tidak ada dua perempuan di hadapannya.

"Astrid,Calista. Mari kita masuk," ucap Chandra yang tidak menyadari kemarahan Axel sama sekali.

"Kalian bawa koper mereka ke dalam rumah!" Perintah Chandra kepada boyguard nya.

"Baik tuan." Bodyguard itu pun langsung membawa dua koper berwarna merah muda ke dalam rumah.

Axel sudah sangat marah. Ia pun hanya mengikuti langkah ayahnya dari belakang.

PINK STAIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang