07. Khawatir?

78 12 49
                                    

¤•¤•¤•¤•¤•¤
Happy Reading guys💜
¤•¤•¤•¤•¤•¤

Axel menaiki motor ninja nya dengan kecepatan tinggi, ia menyalip beberapa motor dan mobil yang ada di jalan. Tidak peduli dengan umpatan para pengendara yang kesal terhadapnya, ia tetap menancapkan gas nya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Axel butuh hiburan sekarang karena masalah di rumah tadi, akhirnya ia pun menuju ke Club tempat kerjanya Melvin.

Sampai di Club, Axel langsung memarkirkan motornya dan masuk ke dalam. Axel duduk di kursi bertender dengan wajah nya yang kusut.

"Axel? Tumben lo kesini. Ada masalah lagi?" tanya Melvin saat menyadari keberadaan Axel.

"Hmm." balas Axel malas.

"Satu gelas alkohol nya dong, Vin."

Melvin yang tau bahwa keadaan sahabatnya yang satu ini sedang dalam mood yang buruk, ia pun tidak ingin banyak tanya. Dan langsung menuruti ucapan Axel dengan membuatkan 1 minuman beralkohol untuk pria itu.

"Vin, maaf gue sama Nathan datang nya terlambat." ucap Adele yang baru saja datang bersamaan dengan Jonathan yang ada di belakangnya.

"Loh, Axel? Kamu ngapain di sini sayang?" tanya Adele heran ketika menyadari keberadaan Axel di hadapannya.

Axel diam tidak merespon pertanyaan gadis berambut panjang sepinggang itu. Adele mendengus gusar, lalu ia duduk di samping Axel.

"Tumben banget lo kesini, Xel. Kenapa? diomelin bokap lagi kah?" cibir Jonathan.

"Lagi ada masalah dia tuh, Nat" Saut Melvin. Jonathan hanya ber "oh" ria saja.

"Gua satu dong, Vin. Biasa," ucap Jonathan memesan minuman yang sama dengan milik Axel.

Melvin langsung membuatkan satu minuman berwarna itu, dan di suguhkan di depan Jonathan.

"Thanks," ucap Jonathan yang di balas anggukan oleh Melvin. Melvin bangkit dari kursi bertender nya dan bergabung bersama ke 3 sahabatnya.

"Lo ada masalah apa sih?" tanya Melvin kepada Axel.

"Gak perlu tau!" Sarkas Axel. Melvin yang mendengar respon Axel hanya mendesis kesal.

Calista POV

"Calista, apa kamu melihat Axel?" tanya Chandra.

"Enggak, yah." jawab Calista.

"Coba kamu hubungi dia pakai ponsel ayah," ucap Chandra sambil memberikan ponsel nya kepada Calista.

Calista mengambil ponsel nya dan mulai mencari kontak Axel. Setelah ketemu langsung saja ia telfon.

Sambungan sempat terhubung selama 20 menit, namun belum ada tanda-tanda dari si penerima. Sampai akhirnya sambungan pun terputus.

"Yah, telfon nya di matiin sama Axel," ucap Calista.

"Telfon dia sekali lagi!" Perintah Chandra.

Calista pun menelfon Axel untuk kedua kali nya.

"Kumohon angkat lah" Gumam Calista.

Tidak lama kemudian, akhirnya Axel pun mengangkat telfon dari Calista.

[Kenapa ayah menghubungiku? Bukan kah sekarang ayah tidak peduli lagi padaku?!]

[Hmm, Axel. Ini aku Calista bukan ayah mu]

[Mau apa lagi kau, hah! Masih belum puas merusak kebahagian ku?]

PINK STAIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang