22. Prepared Before Marriage

58 6 0
                                    

~¤~¤~¤~¤~¤
Happy Reading guys❣️
~¤~¤~¤~¤~¤

Chandra, Axel, Bi Bona, Calista dan juga Anetha kini tengah berkumpul di dalam sebuah butik dengan designer ternama. Mereka sedang memilih rancangan baju pernikahan yang cocok untuk Axel dan juga Calista.

"Gue pikir lo cantik kalau make yang ini," ucap Anetha sembari menunjuk gaun pernikahan yang terkesan glamour namun indah.

"Itu terlalu mewah aku gak mau," ucap Calista menolak.

"Ck, yaudah terserah lo pilih aja sendiri," ucap Anetha sembari menyerahkan buku daftar gaun.

"Aku mau yang ini aja," ucap Calista yakin sembari menunjuk gaun berwarna putih yang menurutnya simple. Semua orang melihat pilihan gaun yang Calista pilih.

"Bagaimana?" tanya Calista sembari menatap semua orang.

"Bibi rasa ini cocok buatmu," ucap Bi Bona setuju.

"Yang lain?"

"Ayah setuju," sahut Chandra.

"Hmm kalau Axel?" tanya Calista menatap ragu pria itu.

"Terserah, gua ngikut aja," ucap Axel singkat.

"Oke." Calista tersenyum ke arah semuanya lalu tinggal menunggu Axel memilih bajunya.

"Axel jadinya kau mau yang mana?" tanya Chandra kesal karena sedaritadi Axel hanya diam tanpa mau mengeluarkan pilihannya.

"Gak tau!" Axel hanya mengangkat bahunya acuh.

"Hufftt ... kamu ini," ujar Chandra pusing melihat sikap Axel yang menurutnya menyusahkan orang lain.

"Yasudah kalau gitu ayah pilihkan tuxedo putih ini untuk kamu. Sengaja ayah pilih yang putih agar senada dengan gaun milik Calista," lanjutnya sembari memperlihatkan tuxedo pilihannya pada Axel.

"Ya ya terserah!" Axel hanya menyetujui apa yang ayahnya pilih. Setelah itu Axel beserta Calista diperintahkan untuk mencoba terlebih dahulu baju pilihan masing-masing. Keduanya hanya menurut lalu masuk ke ruang ganti.

"Gimana bagus nggak?" tanya Calista sembari memutar tubuhnya.

"Wahh cantik pisan atuh, Non," ujar Bi Bona menatap kagum pada Calista.

"Hehe makasih," balas Calista tersipu malu.

"Lo cantik banget sumpah pakai gaun itu," sahut Anetha.

"Cantik ayah suka," ucap Chandra tersenyum ke arah Calista.

Calista menganggukan kepalanya lalu masuk kembali ke dalam ruang ganti untuk mengganti pakaiannya menjadi baju biasa.

Axel keluar dari ruang ganti dan menatap malas ke arah semua orang yang kini menatap kagum dirinya.

"Woah gans banget anjir," ucap Anetha menatap Axel dengan mata berbinar. Ia khilaf melihat ketampanan Axel yang bertambah berkali lipat sebab menggunakan tuxedo itu.

"Calon suami orang, Neng." Bi Bona menegur Anetha sembari menyenggol lengan gadis itu.

"Eh maaf bi, aku khilaf," ucap Anetha sembari tersenyum malu.

"Gagah sekali kamu, Xel." Puji Chandra pada sang putra.

"Udah kan gini doang gua pengen ganti baju, panas banget make beginian," ujar Axel lalu masuk kembali ke dalam ruang ganti.

"Langkah selanjutnya beli cincin pernikahan," ucap Anetha memberi arahan, gadis itu layaknya pemandu wisata saat ini.

Kelima orang itu pun masuk ke dalam mobil dan pergi menuju ke toko yang menjual cincin berlian. 15 Menit kemudian, mereka sudah sampai di tujuan. Mereka langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung toko.

PINK STAIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang