10. Hospital Again

74 9 11
                                    

~¤~¤~¤~¤~¤
Happy Reading guys💙
~¤~¤~¤~¤~¤

"Calista bangun, nak." Astrid terus saja mengolesi hidung Calista dengan minyak kayu putih berharap agar putrinya cepat sadar.

"Eughh" Calista melenguh sambil mengerjapkan kedua matanya guna meminimalisir cahaya yang ada di kamar nya.

"Calista, akhirnya kamu sadar juga," ucap Astrid lega sambil membantu Calista duduk.

"Bu, aku ada di mana?" tanya Calista bingung.

"Kamu ada di kamar, sayang," jawab Astrid.

"Kamu udah baikan?" tanya Chandra yang baru saja datang dengan membawa segelas teh hangat untuk Calista.

"Udah kok, Yah." Chandra menghela nafas lega, lalu ia mengambil segelas teh hangat dan memberikan nya kepada Calista.

"Ini di minum dulu," ucap Chandra.

Calista meraih segelas teh hangat dan perlahan mulai meneguk nya.

"Kenapa kamu bisa pingsan di gang yang sepi?" tanya Chandra sambil menatap serius ke arah Calista.

"A-ayah tau darimana?" tanya balik Calista, seketika perasaannya gugup.

"Ibu yang antar ayah kamu untuk jemput kamu ke kafe, karena hari sudah mulai gelap tapi kamu belum pulang juga. Sampai di sana, kami gak lihat keberadaan kamu dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Tapii saat di pertengahan jalan, kami melihat ada seorang gadis yang pingsan di gang sepi. Betapa terkejut nya kami saat melihat bahwa itu kamu," ucap Astrid berusaha menjelaskan semua nya.

"Jadi, kenapa kamu bisa pingsan?" tanya Chandra.

"Hmm i-itu a-aku pusing," jawab Calista terbata-bata.

"Pusing?" ucap Chandra tak percaya dengan alasan Calista.

"Iya maksudku.. kepala ku pusing karena belum makan dari siang, akhirnya aku pun jatuh pingsan," ucap Calista berbohong.

"Tapi kenapa bisa di gang sepi itu?" Kini gilaran Astrid yang mengintrogasi putrinya.

"I-itu a-anu a-aku—" Belum selesai Calista bicara sudah di potong duluan oleh Chandra.

"Jangan bilang bahwa ini semua ulah Axel, benar begitu?" tanya Chandra.

"Huftt i-iya, Yah." Calista memutuskan untuk berucap jujur.

"Anak itu sudah keterlaluan, aku akan memberinya pelajaran." Chandra keluar dari kamar Calista dan berjalan menuju teras rumah untuk menunggu kehadiran Axel.

"Ibu, ayuk kita susul ayah," Ajak Calista sambil beranjak dari kasurnya.

"Untuk apa?" tanya Astrid menahan lengan anaknya.

"Calista gak mau kalau nanti ayah berantem sama Axel," jawab Calista.

"Benar juga, ayuk kita susul mereka keluar." Astrid segera membantu Calista untuk bangkit dari kasur nya dan mereka berdua pun berjalan cepat menuju keluar rumah.

—————

Axel baru saja tiba di rumah nya, ia memarkirkan motor ninja nya di halaman rumah dan berjalan masuk ke dalam rumah dengan langkah santai.

Jam sudah menunjukan pukul 22.00 dini hari, Axel pikir semua penghuni rumah sudah tidur. Tapi dugaan nya salah saat ia melihat kehadiran ayah nya di depan pintu rumah dengan menatap tajam ke arah nya.

"Habis dari mana kamu?" tanya Chandra.

"Main sama temen," jawab Axel acuh.

"Jangan berusaha untuk menutupi kesalahan kamu, Xel." ucap Chandra memojokan sang putra.

PINK STAIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang