16. Back Home

68 8 5
                                    

•¤•¤•¤•¤•¤•
Happy Reading guys💜
•¤•¤•¤•¤•¤•


"Dia itu—ayahnya Axel," jawab Calista jujur.

"Hah?!"

"Axel? Cowo yang sering gangguin lo itu?" tanya Anetha memastikan.

"Iya."

"Anjir, kok bisa gitu sih? Emangnya lo sama ayahnya Axel ada hubungan darah?" tanya Anetha lagi.

"Ya jelas nggak ada lah! Aku aja bingung kenapa Om Chandra bisa ngaku-ngaku jadi ayah aku," jawab Calista.

"Ah iya iya." Anetha hanya manggut-manggut saja, ia bingung jika harus melanjuti
percakapan tadi.

Jam telah menunjukan pukul 21.00 dini hari, keduanya telah duduk tenang di atas kasur. Mereka memang sengaja memilih untuk tidur di kamar bawah saja, karena jika tidur diatas hawanya agak mencekam gitu.

"Cal." Panggil Anetha, merasa namanya di panggil Calista pun menoleh.

"Apa?" sahut gadis itu.

"Tadi siang lo bilang kalau lo udah gak kerja lagi kan, nah emangnya kenapa? Lo di pecat?" tanya Anetha.

"Iya, itu semua juga gara-gara ulah Axel," jawab Calista.

"Gila sih tuh cowo mau nya apaansih, anjir. Gak abis pikir gue ama dia," ucap Anetha sewot.

"Aku juga gak tau," sahut Calista.

Setelah perbincangan kecil tadi, kini keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Mulai dari Anetha yang sibuk bermain ponsel, hingga Calista yang sibuk menghitung sisa uang dalam tabungannya.

"Tinggal 1.500.000 apa bisa biaya segini aku pakai buat kuliah?" gumam Calista seraya menatap beberapa lembar uang di hadapannya.

Anetha yang menyadari bahwa sahabatnya ini tengah melamun, akhirnya gadis itu beranjak dari kasurnya dan menghampiri Calista.

"Woi, kenapa lo?!" tanya Anetha sambil menepuk pundak Calista, membuat si empu yang tengah melamun seketika tersadar.

"Astagfirullah, Neta. Ngagetin aja kamu," ucap Calista terkejut, gadis itu mengusap pelan dada nya.

"Hahaha, abisnya lo sih ngelamun aja daritadi! Emang lagi mikirin apa sih?" tanya Anetha kepo, gadis itu mencolek pelan dagu Calista.

"Aku lagi mikirin gimana caranya supaya aku bisa kuliah di Busan. Barusan aku udah itung sisa uang tabunganku tinggal 1.500.000, apa iya uang segitu bakalan cukup buat biaya kuliah nanti?" ucap Calista memberitahu keluh kesah yang ada di dalam benaknya.

"Ya gak bakalan cukup lah kalau uang segitu mah, dikit banget. Palingan cukup buat lo makan doang, sisanya? Yaa lo harus cari lagi," ujar Anetha menanggapi ucapan Calista.

"Nah makanya itu aku bingung harus kuliah di Busan atau kerja tetap aja di Indonesia?" ucap Calista menimang keputusannya.

"Gak, Cal. Lo harus kuliah, bagaimanapun caranya," ucap Anetha sambil menggenggam kedua tangan Calista.

"Gimana biar gue yang nyariin lo lowongan kerja? Lumayan kan sisa uang gaji lo bisa di simpen buat biaya kuliah lo nanti," ucap Anetha menawarkan diri.

"Emangnya kamu gak kerepotan?" tanya Calista tak enak hati.

"Yaelah sans aja napa sama gue, kaya baru kenal aja," balas Anetha.

"Yaudah aku mau deh," ujar Calista menerima tawaran sahabatnya.

"Oke sip, besok gue cariin lowongan kerja khusus buat lo!" ucap Anetha mendramatis.

PINK STAIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang