>•<>~<>•<>~<
Happy Reading guys❤
>•<>~<>•<>~<
Bruk!
"Aduh maaf ya aku gak sengaja," ucap Calista panik melihat baju Axel yang kini basah karena tumpahan air.
"Ck!" Axel hanya berdecak pelan, lalu pergi dari hadapan Calista tanpa mengucapkan satu katapun.
"Tumben dia gak marah-marah," gumam Calista sembari memperhatikan punggung Axel yang perlahan menghilang di balik tembok. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.
"Hah, lagi-lagi aku harus tinggal disini," lirih Calista menatap ruangan seisi kamarnya.
Axel POV
Disaat dirinya ingin kembali menonton tv, Axel sengaja membawa segelas air putih. Namun saat di pertengahan jalan, ia bertabrakan oleh seseorang. Niatnya Axel ingin meminta maaf duluan, tapi saat ia mendongakkan kepalanya dan melihat siapa pelaku yang telah menabrak nya, Axel justru mengurungkan niatnya dan pergi meninggalkan orang itu.
Dirinya kembali menuangkan air putih ke dalam gelasnya dan berjalan ke arah ruang tamu.
"Axel." Panggil Chandra dari dalam kamarnya.
Axel hanya merespon ucapan ayahnya dengan menaikkan satu alisnya.
"Sini," ucap Chandra sembari mengepakkan tangannya memberi kode kepada Axel agar masuk ke dalam kamarnya.
Axel hanya mengangkat bahunya acuh lalu berjalan memasuki kamar sang ayah. Sampai di dalam, Axel langsung mendaratkan bokongnya di kursi kecil dekat meja kerja ayahnya.
"Kenapa?" tanya Axel setelah ia selesai meneguk habis segelas air putihnya.
"Ayah ingin bicara serius sama kamu," ucap Chandra tegas, air mukanya pun terlihat sedang menatap Axel dengan pandangan serius.
Axel menegukkan ludahnya melihat raut wajah ayahnya yang kelewat serius, walau begitu ia berusaha untuk bersikap tenang di hadapan sang ayah.
"I-iya ingin bicara apa?" tanya Axel.
"Hmm ini tentang masa depan kamu dan-" Chandra tampak menarik nafasnya panjang lalu kembali melanjutkan ucapannya, "Calista."
Tenggorokan Axel seketika tersedak oleh air ludahnya sendiri karena kaget mendengar ucapan ayahnya barusan, "Hah?! Maksudnya gimana?" tanyanya tidak mengerti.
"Kamu harus menikahi Calista secepatnya," ujar Chandra tegas.
"WHAT?!" Pekik Axel terkejut.
"Apa maksudmu ayah? Aku harus menikahi Calista yang notabenenya saudara aku sendiri? Hah! Yang benar saja, apa ayah sudah gila?!" ucap Axel memprotes, ia tidak habis pikir dengan apa yang ayahnya ucapkan.
"Kamu harus lamar Calista secepatnya. Ayah tidak mau tahu! Jika kamu tadi berkata bahwa kamu dan Calista bersaudara jelas itu semua salah! Kamu akan tahu pada saatnya, Axel," ucap Chandra tetap memaksa putranya untuk menikahi Calista.
"Tapi, Yah ... aku punya Adele. Dia pacar aku, gak mungkin kan kalau aku putusin dia begitu aja. Aku sayang sama dia," ujar Axel berusaha menolak permintaan sang ayah dengan membawa nama pacarnya, Adele.
"Wanita itu tidak baik buat kamu. Lebih baik kamu putuskan dia secepatnya, lalu lamar Calista. Acara pernikahan kalian nanti biar ayah yang urus," ucap Chandra tegas lalu pria itu pergi begitu saja meninggalkan Axel yang kini sedang bergelut dengan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK STAIN [COMPLETED]
Teen FictionKonflik besar yang terjadi diantara keluarga Calista dan Axel, menyebabkan Calista harus menanggung beban kehidupan sendiri. Hinaan, cacian serta kekecewaan terus saja melanda di dalam kehidupan sang gadis. Suatu hari Axel melamar Calista, namun it...