~•~•~•~•~•
Happy Reading guys🧡
~•~•~•~•~•"Aku harus pergi!" Calista berlari ke arah kamarnya dengan air mata yang masih mengalir deras.
Calista menyiapkan kopernya dan membuka lemari secara kasar. Tangannya menarik pakaiannya dengan tergesa-gesa dan melipatnya asal ke dalam koper. Setelah bajunya sudah masuk semua ke dalam koper, ia langsung meresleting kopernya. Sebelumnya ia menyobek satu kertas Note dan menuliskan pesan terkahirnya untuk Axel.
For Axel
Sekali lagi aku ucapkan banyak terima kasih padamu karena telah membiarkanku hidup di rumah ini.
Aku tidak tahu harus membalas kebaikanmu dan juga Om Chandra dengan apa.
Terima kasih juga sudah membahagiakanku dengan menikahiku,
Walaupun aku tahu kau melakukan pernikahan itu hanya untuk balas dendam padaku.
Tenang saja aku tidak marah.
Tidak sama sekali!
Justru aku berusaha untuk membuka hatiku dan mencintaimu tulus
Sayangnya kau terlalu cepat membuatku jatuh dan kecewa padamu secara yang bersamaan.
Aku akan pergi dari kehidupanmu sesuai kemauanmu.
Thanks a lot!
I Love You more
From: Calista.
Setelah menulis surat itu Calista keluar dari kamar dan menaruh secarik kertas itu di bawah pintu kamar Axel. Ia menarik nafasnya panjang dan berjalan keluar rumah dengan mengendap-endap supaya tidak ketahuan orang lain.
Setelah itu Calista memesan taksi dan pergi menuju bandara. 10 menit kemudian taksi pun datang, ia segera masuk ke dalam dan pergi.
"Semuanya jadi 50.000," ujar supir taksi. Calista segera mengambil uang berwarna biru itu dan menyodorkannya pada supir taksi.
"Terima kasih," ucap supir taksi itu.
"Sama-sama," jawab Calista cepat. Lalu dirinya masuk ke dalam bandara.
IN AIRPORT
Disinilah Calista berada sekarang, ia sedang mengurus passport untuk keberangkatannya ke Seoul. Pindah ke Seoul adalah keputusan mutlak Calista, ia akan menetap di sana sambil berkuliah. Uang tabungannya pun sudah cukup untuk membiayai hidupnya di sana.
Setelah mengurus semuanya, Calista segera duduk di bangku tunggu untuk menunggu jadwal keberangkatan tujuan Seoul-Korea Selatan.
Jika kalian tanya mengapa Calista lebih memilih menetap dan kuliah disana? Jawabannya adalah karena sejak kecil ia sudah mengincar negara gingseng itu dan juga Calista cukup menguasai bahasa korea. Sesuai keinginannya, ia akan mengambil kuliah dengan jurusan tataboga.
Kepada para penumpang dengan tujuan Seoul-Korea Selatan harap segera bersiap karena pesawat akan lepas landas dalam lima menit lagi!
Terdengar pengumuman dari petugas bandara bahwa pesawat yang Calista naiki akan lepas landas dalam waktu lima menit lagi. Ia segera bangkit dari duduknya dan pergi menuju pesawat.
Tepat saat semua kursi penumpang sudah terisi penuh, pesawat pun mulai take-off. Calista segera memakai seatbelt nya supaya selamat jika sewaktu-waktu akan ada kecelakaan.
Pesawat sudah terbang di atas udara, Calista menatap kosong ke arah luar jendela. Air matanya jatuh kembali saat mengingat suara wanita yang berasal dari dalam kamar Axel. Calista sudah menebak bahwa itu adalah suara Adele. Entah wanita itu benar-benar hamil atau tidak, hanya tuhan yang tahu semuanya.
"Sakit," batin Calista menepuk berkali-kali dadanya yang terasa sangat sesak.
"Cincin ini akan selalu aku pakai sebagai pertanda kalau aku sudah dimiliki oleh seseorang," gumam Calista sambil memperhatikan cincin berlian pernikahannya dengan Axel.
Perjalan di pesawat menghabiskan waktu selama 5 jam yang membuat Calista harus merasakan jetlag. Begitupun dengan penumpang lainnya yang lebih memilih menghabiskan sisa penerbangan dengan mengistirahatkan tubuhnya.
Alhamdulillah pesawat mendarat dengan aman di bandara internasional Incheon-Korea Selatan. Para penumpang turun pesawat dengan tertib sesuai dengan perintah pramugari.
Akhirnya impiannya tercapai, kini Calista sudah menginjakkan kakinya di negara gingseng. Dimana hidup yang baru akan ia jalani di negara ini, sendirian, tanpa Axel maupun Chandra. Hanya ada sang ibu yang selalu mengawasinya dari surga sana.
Ia menghirup dalam-dalam udara asri di negara itu. Lalu tersenyum bangga menatap ke arah depan. Dengan langkah yang yakin, Calista akan memulai hidup barunya yang selama ini ia impikan. Ia yakin bahwa ia pasti bisa!
"Seoul, I'M COMING!"
-Tamat-
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK STAIN [COMPLETED]
Teen FictionKonflik besar yang terjadi diantara keluarga Calista dan Axel, menyebabkan Calista harus menanggung beban kehidupan sendiri. Hinaan, cacian serta kekecewaan terus saja melanda di dalam kehidupan sang gadis. Suatu hari Axel melamar Calista, namun it...