•¤•¤•¤•¤•¤•
Happy Reading guys💜
•¤•¤•¤•¤•¤•"CALISTA!" Teriak seseorang dari ujung pintu taman.
Karena kencangnya teriakan Anetha mampu membuat Calista serta yang lainnya terkejut, bahkan Axel sampai melepas cepat pelukannya pada tubuh Calista.
"Kemana aja lo daritadi gue panggilin gak nyaut-nyaut!" ucap Anetha ngegas.
"Ah maaf ya aku gak denger," ucap Calista kikuk.
"Yaudah gapapa," balas Anetha. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke penjuru taman.
"Ada apaan ini rame bener? Ada yang ulang tahun?" tanya Anetha pada semua orang yang ada di taman.
"Axel dan Calista baru saja tunangan," jawab Chandra.
"HAH?!" Lagi dan lagi Anetha berteriak, yang membuat semua orang menutup telinga karena suara melengking gadis itu.
"Neta, jangan berisik!" Peringat Calista.
"Eh iya iya maaf ya semuanya," ucap Anetha canggung sambil menyatukan tangannya meminta maaf kepada semua orang yang ada di taman.
"Acara selesai sampai disini saja, Calista kamu boleh ajak ngobrol teman kamu itu dulu," ucap Chandra.
"Iya Yah."
"Duduk sini," ucap Calista sambil menepuk kursi yang ada di sampingnya.
"Jadi kenapa lo sedih?" tanya Anetha langsung pada intinya.
"Gapapa deh gak jadi," jawab Calista dengan watadosnya.
"Terus gue kesini buat apa?!" ucap Anetha kesal karena dirinya di permainkan.
"Kita ngobrol-ngobrol aja," ucap Calista.
"Oh ya, Cal. Gue ada kabar bagus nih buat lo," ucap Anetha bersemangat.
"Apa?" tanya Calista.
"Gue udah dapet lowongan kerja buat lo," jawab Anetha.
"Wah serius? Dimana?" tanya Calista antusias.
"Bentar gue tanya orangnya dulu," ujar Anetha lalu mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Melvin.
Neta: Woy mana alamatnya?!
Melvin: Kafe Livro jalan kenanga nomor 2
Neta: Ok deh, Thanks!
Anetha kembali memasukan ponselnya kedalam tasnya dan menatap Calista.
"Namanya Kafe Livro letaknya di jalan kenanga nomor 2," ucap Anetha memberitahu.
"Persyaratannya?" tanya Calista.
"Gak ada, lo langsung datang aja ke kafe besok pagi nanti biar gue yang jemput lo," ujar Anetha.
"Ah makasih banyak ya Net, kamu emang sahabat terbaik aku," ucap Calista terharu sambil memeluk tubuh Anetha.
"Iya lah gue gitu loh," sahut Anetha bangga.
"Permisi neng gelis ini minumannya," ucap Bi Bona sembari menaruh gelas yang berisi jus jeruk di hadapan kedua gadis itu.
"Ah terima kasih, Bi."
"Iya sama-sama."
Ting!
Ponsel Anetha kembali berdering tandanya ada notifikasi pesan yang masuk. Ia buru-buru merogoh isi tasnya dan mengambil hp nya lalu membuka aplikasi WhatsApp.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINK STAIN [COMPLETED]
Teen FictionKonflik besar yang terjadi diantara keluarga Calista dan Axel, menyebabkan Calista harus menanggung beban kehidupan sendiri. Hinaan, cacian serta kekecewaan terus saja melanda di dalam kehidupan sang gadis. Suatu hari Axel melamar Calista, namun it...