Bagian 1🌺

7.3K 286 0
                                    

Khalid memandangi gadis yang berkhimar hitam itu dari jauh, jika saja.... seketika kasadaran menghampirinya. Ia menggelengkan kepalanya. Merasa berdosa karena memandang yang tidak halal untuknya. Ia menunduk dalam merenungi nasibnya. Tiba-tiba suara mengagetkannya.

"Mas..kenapa?".
Khalid melirik wanita yang duduk disebelahnya.
"Tidak apa," jawabnya langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah.
Wanita tersebut hanya tersenyum pilu melihat gelagat suaminya.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini mas" gumamnya lirih.
Ia bangkit memasuki rumahnya.

"Ra, aku akan lembur hari ini. Kamu tak perlu menungguku" ucap Khalid sambil memasukan laptop ke dalam tasnya.
"Iya mas,".
Khalid bergegas ke kantor diikuti sang istri sampai di depan pintu dan menyalaminya. Khalid langsung mengendarai mobilnya menuju kantornya.

Aira, wanita itu adalah istri dari Khalid. Setelah ritual mengantar suaminya. Ia langsung membereskan rumah, mencuci pakaian dan memasak.

Siangnya Aira akan pergi mengajar tahfiz di sekolah yayasan Islam terpadu. Dia hanya memiliki jadwal di siang hari sampai jam lima sore. Yah, sekolah ini full time. Aira seorang sarjana pendidikan agama walaupun bukan PNS tetapi Aira cukup mencintai pekerjaannya ini meski gajinya tak seberapa.

"Assalamualaikum Ustadzah Aira" salam dari seorang siswi.
"Waalaikum salam Ninda".
Siswi yang bernama Ninda itu tersenyum sumringah memeluk Aira.
"Ninda, Ustadzah kekantor dulu yah. Habis itu kita belajar. Masuk kelas yah...."ujar Aira lembut.
"Siap Ustadzah..." Jawab Ninda meninggalkan Aira.
Di sekolah ini panggilan ustadzah disematkan untuk ibu guru dan ustadz untuk pak guru.
Aira segera menuju kantor sebelum masuk kelas memulai pelajarannya.

Aira membersihkan dirinya, memasak lalu menunaikan kewajibannya sebagai muslim.
Walaupun Khalid menyuruh untuk tidak menunggunya tetapi Aira tetap melakukannya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.30 tapi belum ada tanda-tanda suaminya itu akan datang. Aira terus menguap. Ia segera bergegas ke kamar untuk tidur jangan sampai ia kedapatan lagi tidur di sofa dan suaminya itu akan memarahinya.
Baru saja akan memejamkan mata, suara mobil Khalid terdengar. Aira masih diam di kasurnya, toh suaminya itu juga punya kunci rumah.

Setelah membersihkan diri Khalid merebahkan tubuhnya di samping Aira. Aira masih tidak bergeming. Setelah beberapa menit terdengar dengkuran halus milik Khalid. Aira pun memejamkan matanya dan berkelana di alam mimpi.

➡️

(Tidak) Salah Khitbah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang