LARA HATI

4.1K 328 59
                                    

◆○◆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◆○◆

KOSONG sejenak, itulah yang kurasakan. Jantungku berdetak cepat, sementara kaki terasa lemas.Orang-orang di sekitar, berdatangan. Menanyakan apakah kami baik-baik saja.

Tunggu!

Siapa yang tadi menolongku?

Dibantu seorang perempuan muda, aku bangun dan segera menoleh ke belakang.

Nichole?

Tadi, yang menolongku ... Nichole?

"Nggak apa-apa, An?" Nichole bertanya padaku. Matanya menyorotku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Nggak apa-apa, Bang," jawabku pelan. "Abang?"

Nichole menyisir rambutnya yang berantakan dengan jemari. "Nggak apa-apa." Setelah itu dia berkacak pinggang di depanku. "Jalan kok ngelamun. Mau mati ketabrak!"

Aku diam. Jangankan menjawab, sampai detik ini saja kakiku masih lemas.

"Ada yang sakit, nggak?"

"Eh?" Aku bingung. Setelah marah, Nichole mau tahu kondisiku.

"Di badan kamu, ada yang sakit, nggak?" Dia sedikit kesal.

Aku menggeleng. "Nggak ada."

Nichole kemudian memungut sesuatu yang berserakan di jalan. Itu kertas karton dan pena yang baru aku beli.

"Nih!" Dia menyerahkan padaku.

Aku menerimanya. "Mma-kasih, Bang."

"Mau ke mana kamu?"

"Pulang."

"Abang anter!"

"Nggak usah, Bang!" Aku menolak. "Lagian, jalan juga deket."

Mencebik, Nichole menatapku tajam. "Tinggal terima kalai Abang bantum susahnya apa, sih! Kamu masih syok, 'kan?"

Iya, memang benar begitu. Kakiku ini masih lemas. Tapi ....

"Tunggu bentar, Abang ambil motor." Nichole berlalu.

Tidak sampai lima menit, dia kembali.

"Naik, buruan!" Dia menyuruhku.

Aku mendekat, tapi ragu untuk naik.

"An!" Nichole mengejutkanku. Dagunya mengedik, menyuruhku naik.

Ya sudah, menurut.

Begitu duduk, mataku terbelalak, melihat apa yang ada di lengan kiri Nichole.

Ada luka lecet di sisi atas, hampir dekat pundak. Aku ingat-ingat, tadi Nichole melindungi kepalaku. Dan ... kami jatuh cukup kuat.

Nichole, apa dia mati rasa?

Aku bahkan tidak melihatnya meringis sama sekali.

Mataku terus melihat ke arah luka Nichole, selama perjalanan.

Bajingan yang MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang