◆○◆
TANTE Silva ... memaksa Nichole minum karbol?
Diam mematung, aku menyaksikan mereka. Nichole terus berteriak, menolak permintaan mamanya. Sementara, Tante Silva terus memaksa Nichole.
Ironis ....
Dari luar, memang keluarga Nichole kelihatan sempurna. Tante Silva cantik dan suaminya pengusaha hebat. Kehidupan mereka jauh di atas rata-rata. Apa yang diinginkan, bisa dengan mudah didapatkan. Tapi, di balik itu semua ... ada kerapuhan yang sangat dalam.
Papanya Nichole berkhianat. Dia terpaut pada perempuan lain, beberapa tahun lalu. Perceraian jadi jalan terakhir, lantaran Pak Wisnu memilih tinggal bersama istri barunya.
Yang aku tau, sejak saat itu, Tante Silva mengalami depresi akut. Nichole jadi anak liar yang kerjaanya berkelahi terus; sampai dikeluarkan dari sekolah. Bahkan aku pikir, dia memang sudah tidak niat sekolah lagi.
Pecahan gelas, membuatku terjaga lagi.
"Mama, sadar!" Nichole berteriak.
"Ini kita minum ...." Tante Silva masih menyodorkan karbol pada Nichole. "Jangan takut, nanti Mama temenin kamu, Nak."
Di belakang mereka, ada beberapa asisten rumah tangga dan suster yang menangani mamanya Nichole. Tapi, mereka diam saja. Mungkin bingung harus berbuat apa. Nichole juga kadang marah, kalau ada yang ikut campur tanpa izin.
"Niki, ikutin kata Mama, Nak."
"Nggak! Sampai kapan pun, Niki nggak mau." Dia terus menghindar dari Tante Silva.
Aku maju selangkah untuk tau apa yang terjadi selanjutnya.
"Kalau bukan begini, gimana caranya, Nik? Kamu tersiksa, 'kan? Lihat ini ...." Tante Silva meraba wajah Nichole yang penuh dengan luka. "Ini sakit, 'kan, Nak? Dia tangkup wajah putranya, sambil tersedu-sedu. "Mama juga sakit, Nik." Menunduk, Tante Silva menangis cukup kencang.
Nichole ... pandangannya kosong. Aku hanya bisa melihatnya diam, tanpa reaksi apa-apa. Dan, Tante Silva terus berusaha mencekokkan karbol kepadanya.
Jantungku rasanya berdegup cepat, sementara waktu seolah melambat.
Nichole menatap mamanya dalam diam. Sejenak kemudian, kepalanya mengangguk.
Aku terperangah.
Tante Silva tersenyum. Dia dekatkan cairan pembersih lantai yang ada di tangannya, ke mulut Nichole.
Entah apa yang terjadi dalam diriku, yang jelas aku refleks berlari mendekati dan langsung memukul tangan Tante Silva sampai jatuh botol karbol yang hampir saja diminum oleh Nichole.
"Ana!" Nichole terperangah melihatku.
Sebetulnya dalam hatiku merasa takut, karena bisa saja Nichole marah. Tapi, aku tidak mungkin membiarkan dia nekat begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bajingan yang Mencintaiku
RomansaJudul sebelumnya (The Bastard Who Loves Me) +18 ⚠ Jangan diplagiat Follow akun authornya biar, gak ketinggalan notif . . . (Judul sebelumnya Forever. Sengaja ganti, karena banyak yang kira teenfic) "Nik, berhenti memperlakukan aku seperti pelacur." ...