Judul sebelumnya (The Bastard Who Loves Me)
+18
⚠ Jangan diplagiat
Follow akun authornya biar, gak ketinggalan notif
.
.
.
(Judul sebelumnya Forever. Sengaja ganti, karena banyak yang kira teenfic)
"Nik, berhenti memperlakukan aku seperti pelacur."
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast Damar
◆○◆
AKU masih ingat bagaimana Nichole menatapku sebelum dia pergi dengan Pak Wisnu. Tajam. Seperti pedang yang menguliti setiap jengkal tubuhku. Dia pasti marah.
Makanya, pagi ini dan seterusnya, aku harus bisa menghindar dari dia.
Keluar dari pintu keluar belakang, menerobos gang sempit, putar jalan rumah yang lumayan jauh untuk dapat angkutan umum, demi menghindari Nichole, terpaksa aku lakukan. Aku tidak mau bertemu dengannya saat berangkat sekolah.
Nichole kalau sudah marah seram. Bayangkan saja, dia bahkan tidak peduli dengan luka di tubuhnya. Jadi untuk menyakiti orang lain, aku pikir itu bukan hal sulit bagi Nichole.
"Lo kenapa, An?" Tamara yang sedang membaca buku ajar biologi bertanya padaku.
"Kenapa apanya?" Aku berusaha mengendalikan diri.
"Lo keliatan tegang banget. Kayak lagi dikejer maling."
Bukan maling, tapi preman lebih tepatnya.
Aku tersenyum simpul. "Nggak pa-pa."
Aku memegang wajah sendiri, sesekali menghela napas. Masih kepikiran soal Nichole, kalau dia datang ke sekolah, gimana, ya?
"Oh, Nichole udah bolehin gue kasih nomor dia lo," kataku mengganti topik.
"Serius!" Tamara berjingkrak. Saking bahagianya, sampai hampir melompat dari bangku.
Aku mengangguk, kemudian mengirim pesan singkat padanya.
"Itu nomornya." Aku memicing ketika Tamara memegang ponsel.
Dia membuka pesan dariku, seketika senyum mengembang di wajahnya.
"Deketin Nichole dan buat dia suka sama lo." Aku mengatakannya ketika Tamara fokus pada layar ponsel.
Tamara mengernyit. "Maksudnya gimana, sih?"
"Ya, itu. Lo harus bisa buat Nichole suka dengan lo." Aku menandaskan. Dengan begitu, Nichole bisa menjauh dari hidupku.
"Lo itu mau jodohin gue sama Nichole, tapi caranya bikin gue ngerl."
Masa iya?
Apa karena saking paniknya aku?
Tamara menepuk-tepuk tanganku, sambil terkikik. "Itu tergantung Nichole. Kalau dia buka kesempatan dikit aja, gue bisa bikin dia jatuh cinta."
"Mmh." Aku mengangguk pelan. Benar, semua tergantung Nichole.
Tapi, gimana caranya supaya Nichole bisa suka dengan Tamara. Tipe cewek yang dia suka seperti apa?
Aku bahkan belum pernah lihat dia pacaran.
Apa dia ....
Aku menggeleng cepat. Tidak mungkin Nichole punya perilaku sex menyimpang. Dia pasti punya perempuan yang disuka, tapi aku belum tau siapa.
