Setelah mendengar kabar duku dari bibinya. Y/n dan kakak kakaknya segera menuju rumah duka. Selama di perjalanan y/n terus menggenggam tangan Haneul dan Youngjae.
(Memakai bahasa Indonesia)
"Dek" panggil Haneul.
"Ya bang?"
"Adik tau ayah sakit apa?" Tanya Haneul dengan lesu.
"Sebenarnya saat kita ke mal, ayah mengatakan penyakitnya. Namun, aku kurang yakin"
"Kurang yakin?" Heran Youngjae yang menyimak percakapan kakak tertuanya dan adiknya itu.
"Iya, sepertinya ini serangan dari musuh bebuyutan kita" ucap y/n.
"Maksudnya, Golden Rose?" Ujar Youngjae.
Y/n hanya menganggukkan kepalanya, dan mengirim pesan ke bawahannya. Untuk memastikan sesuatu, yaitu apakah ada hubungan dengan meninggalnya Ranti dan Wijaya.
Skip
Mereka sudah sampai di rumah duka, dengab pakaian serba hitam. Untuk para Haneul dan Youngjae menggunakan jas hitam, kemeja putih, dasi hitam, celana hitam, dan arm-band dan pita di dada mereka. Sedangkan y/n sudah menggunakan pakaian tradisional Korea berwarna hitam dan pita putih di kepalanya.
Nampak di rumah duka sudah banyak pelayat, dan reporter. Terlihat terdapat kedua sepupu mereka. Mereka berjalan menuju ruang penyemayaman ayah mereka.
Ketika sampai di ruangan tersebut, tangisan ketiga remaja itu pun pecah. Walau begitu, mereka menjalankan ritual untuk menghormati ayahnya.
Setelahnya para pelayat bergantian memberikan penghormatan terkahir kepada Wijaya dan keluarga yang di tinggalkan.
Diantara pelayat, banyak para artis yang datang. Terutama para artis yang pernah bekerja sama dengan y/n dan kedua kakaknya.
Nampak kedua mata milik y/n sembab, ia sudah melanggar janji kepada ayahnya. Namun, mau bagaimana lagi ia sangat terpukul.
Dapat dilihat tempat tersebut sangat dipenuhi pelayat dan reporter yang haus akan berita. Y/n sama sekali tak menanggapi apa pun ia hanya ingi berdoa untuk ayahnya itu.
Skip
Setelah 3 hari, upacara pemakaman dilanjutkan ke peristirahatan terakhir. Kedua kakaknya memimpin jalannya pengantaran jenazah. Nampak y/n yang membawa foto Wijaya dengan terus mengeluarkan air matanya.
Pembawa peti dilakukan oleh sepupu laki laki mereka.
Saat peti dimasukkan ke mobil, y/n langsung mengeluarkan air matanya. Ia tak kuasa menahan air matanya, ia sangat terpukul. Haneul yang melihat adik menangis tersedu sedu. Ia pun memeluk dan menguatkan adiknya itu.
Untuk pemakaman Wijaya akan dilakukan privasi dan hanya keluarga terdekat saja yang akan datang.
TBC
Thx
Xoxoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Y/n and Brothers ✓
RandomTolong dukung terus Kita semua keluarga Start : 2 Mei 2020 Finish : 3 Agustus 2020