Semua nampak bersiap siap untuk menyerang kediaman Ricard dan anak buahnya. Nampak kelima remaja tersebut menahan kemarahan mereka masing masing.
Bisa dilihat y/n yang yang awalnya sangat menyayangi sepupunya itu sekarang berubah menjadi dendam. Ia sangat murka saat mengetahui bahwa Ricard dalang dari meninggalnya kedua orang tuanya.
Sebelum berangkat mereka berkumpul dengan para anggota terpilih. Jendral dan para panglima sudah memakai pakaian kebesaran mereka dan jangan lupakan topeng mereka.
"Kali ini habiskan semua musuh yang di depan kita, tak ada ampun untuk musuh kita kali ini" ucap Jendral dengan lantan a.k.a y/n.
"Baik Jendral" seru semuanya.
Mereka pun berangkat, ada yang menggunakan motor dan ada juga yang menggunakan mobil. Jendral dan para panglimanya menggunakan motor. Mereka berlima memimpin pasukan mereka.
Perjalanan mereka tak perlu membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah sampai di sebuah mansion di tengah hutan. Mereka memarkirkan kendaraan mereka sedikit agak jauh dari mansion tersebut.
"Kepung mereka dari sisi mana pun, jangan sampai ada yang lolos. Habisi mereka semua kecuali ketua mereka Ricard" jelas Jendral kembali.
Semua mengangguk dan menyebar sesuai dengan strategi yang dibuat tadi. Jendral dan beberapa anggotanya berjalan dari pintu depan. Mereka masuk sambil membasmi seluruh anggota musuh yang ada.
Sedangkan panglima memencar untuk mempersingkat waktu yang ada.
Tak perlu membutuhkan waktu yang lama, mereka semua sudah sampai di dalam mansion tersebut. Mereka melakukan pencarian Ricard yang sedari tadi tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.
Y/n berjalan sendiri di satu lorong yang menuju kebawah tanah, ia berjalan dengan pelan namun pasti. Diujung lorong y/n dapat melihat 1 buah pintu. Y/n membuka pintu tersebut, kemudian menodongkan pistolnya.
Gelap, satu kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang y/n lihat. Y/n masuk perlahan lahan, dan saat ia sampai di tengah ruangan tiba tiba suara pintu tertutup, dan bersamaan dengan itu lampu menyala.
Saat lampu menyala y/n dapat melihat orang yang sangat ia benci sekarang yaitu Ricard. Y/n memandangnya dengan tatapan yang sengit.
(Memakai bahasa Indonesia)
"Hai, adik abang" sapa Ricard dengan senyuman manisnya.
"Hai juga penghianat" ucap y/n sambil menekan kata terakhirnya.
"Rupanya kalian sudah tau ya, bagaimana baguskan rencana Abang?" Tanya Ricard dengan nada sombongnya.
"Untuk sejauh ini sih bagus, tapi sayangnya pekerjaan kotormu tidak terlalu rapi, jadi kami bisa tau apa yang kamu lakukan" ejek y/n dengan nada santainya.
"Aku memang meninggalkan jejak agar aku bisa menghabisi mu dan yang lain" balas Ricard.
"Oh ya? Tapi kalau kamu ingin menghabisi kami silahkan saja, semua aset dan harta yang ada akan langsung disumbangkan ke dinas sosial. Kamu tak akan bisa mengalih namakan perusahaan itu" jelas y/n sambil memainkan pistolnya.
"Jangan berbohong, aku tau kamu hanya memancing emosiku saja, aku tidak akan terpancing oleh cara licik mu itu" sergah Ricard.
"Untuk apa aku berbohong, itu hanya membuang buang tenagaku saja, jika kau mau bukti nya silahkan saja bunuh kami semua" ucap y/n menantang.
Setelah mengucapkan tersebut, earpiece yang ia gunakan mengeluarkan suara.
"Misi selesai"
Y/n yang mendengar itu pun tersenyum miring. Ricard yang melihat y/n tersenyum memasang wajah yang kebingungan.
"Sepertinya tinggal satu hama saja yang belum dibasmi" ucap y/n.
Ricard yang mendengar hal tersebut langsung menodongkan pistolnya. Y/n hanya tersenyum miring dengan aura yang begitu menusuk.
"Siapa pun penghianat harus di basmi" ucap y/n dengan volume pelan namun masih bisa di dengar oleh Ricard.
Ricard langsung menarik pelatuk pistolnya.
DOR!!!!!!
Anak buah y/n yang mendengar suara itu pun berlari menuju asal suara tersebut. Dan mereka melihat.
TBC
Thx
Xoxoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Y/n and Brothers ✓
RandomTolong dukung terus Kita semua keluarga Start : 2 Mei 2020 Finish : 3 Agustus 2020