10 tahun yang lalu
Sebuah keluarga selalu berpindah tempat tinggal karena sang kepala keluarga mengurus setiap perusahaannya tanpa ingin meninggalkan ketiga buah hatinya.
Sekarang keluarga tersebut menetap di Jakarta untuk beberapa waktu kedepan. Sekarang mereka sedang mengemasi barang barang dan menata rumah mereka yang akan mereka tempati entah sampai kapan.
(Memakai bahasa Indonesia)
"Papa, y/n mau main keluar boleh?" Tanya gadis kecil kepada papanya.
"Boleh, tapi harus ditemenin sama kak Rehan (Youngjae), okay?" Ujar Wijaya meminta persetujuan.
"Iya pa, KAK REHAN" teriak y/n memanggil kakak keduanya.
Rehan datang sambil setengah berlari menuju adiknya itu. Dan mengabgkat sebelah alisnya, tanda menanyakan kenapa ia dipanggil.
"Temenin y/n main ya" ujar y/n sambil mengeluarkan puppy eyes miliknya.
"Iya ayo, pa Rehan ajak main y/n ya" pamit Rehan.
"Iya, hati hati jangan jauh jauh bawa adik main" ujar Wijaya.
Rehan memberi hormat ala tentara dan diikuti oleh y/n. Wijaya terkekeh, kemudian kedua buah hatinya pergi keluar. Senyuman Wijaya tak luntur karena melihat tingkah buah hatinya.
"Rere lihatlah, anak kita sudah tumbuh dengan baik. Apa kamu tenang disana?" Monolog Wijaya sambil melihat punggu kedua anaknya yang mulai menghilang.
"Pa, Rehan sama y/n kemana?" Tanya anak tertua di keluarga Wijaya.
"Oh Putra, mereka sedang bermain. Putra mau bantuin papa masak?" Tanya Wijaya.
"Mau pa, buat mie dingin aja, y/n pasti senang" ujar Putra memberi pendapat.
"Ayo" ujar Wijaya, mereka berdua pun berkutat di dapur sambil bercengkrama.
Dilain sisi ada bocah laki laki dan bocah perempuan yang bermain di taman dekat rumah mereka. Mereka bermain kejar kejaran dan bermain air di kolam yang ada di tengah taman itu. Saat asik bermain mereka berdua melihat seorang anak laki laki yang nampak seumuran dengan Putra kakak mereka.
"Kak Rehan, samperin kakak itu yuk, siapa tau kita punya temen" ajak y/n.
"Yuk" seru Rehan kemudian menggandeng y/n dan berjalan menuju anak laki laki itu.
Mereka berdua sudah berada di depan anak laki laki itu. Sedangkan anak laki laki itu masih menundukkan kepalanya.
"Hey, boleh kenalan?" Tanya Rehan sambil mengulurkan tangannya.
Anak laki laki itu mengangkat kepalanya dan melihat kearah tangan yang terluru kepadanya. Beberapa saat kemudian ia membalas uluran tangan Rehan.
"Boleh, aku Fikri kamu siapa?" Tanya Fikri sambil memberikan senyuman tipis.
"Aku Rehan, ini adikku namanya y/n" ujar Rehan sambil memperkenalkan y/n.
"Halo kak Fikri, oh iya kita juga punya kakak namanya kak Putra" ujar y/n dengan gembira.
"Kakak umurnya sekarang berapa?" Tanya y/n.
"Aku umur 10 tahun" ujar Fikri.
"Wah bang Fikri sama kayak bang Putra" ujar Rehan.
"Kak Rehan, kenapa manggilnya pakek bang? Bukannya kakak ya?" Tanya y/n dengan polosnya.
"Bang itu sama aja kayak kakak untuk laki laki" ujar Fikri menjelaskan.
"Ooh begitu, jadi kalau y/n panggil bang Rehan sama bang Fikri boleh?" Tanya y/n.
"Boleh" ujar Rehan dan Fikri berbarengan.
Akhirnya mereka bertiga bermain bersama, entah bermain kejar kejaran atau bermain air.
"Oh iya, bang Fikri punya adik perempuan enggak?" Tanya y/n penasaran.
"Punya, mau Abang kenalin?" Tanya Fikri.
"Kalau boleh mau" ujar y/n.
"Besok Abang kenalin deh, yaudah ya Abang harus pulang dulu. Kalian cepet pulang nanti dicariin orang rumah loh" ujar Fikri.
"Yaudah bang kita pulang dulu, dadah" ujar Rehan, kemudian menggandeng y/n mengajak y/n pulang.
***
Keesokan harinya dengan jam yang sama rehab dan y/n datang kembali ke taman. Tentu saja sekarang Putra juga ikut Karen paksaan dari kedua adiknya.
"Bang, itu bang Fikri ayo samperin" ujar y/n kepada kedua kakaknya.
Mereka bertiga pun menghampiri Fikri yang sekarang disbelahnya ada seorang gadis yang tingginya hampir sama dengan y/n. Y/n memandangi gadis itu dengan penuh penasaran, yang membuat gadis itu sedikit ketakutan.
"Y/n liatinnya biasa aja, itu takut loh temennya" ujar Putra.
"Hehehe maap, hai kenalin namaku y/n, namamu siapa?" Tanya y/n sambil mengulurkan tangannya.
"Namaku Luna" ujar gadis itu menyambut uluran tangan y/n dengan malu malu.
"Hai Luna, ini kakak kakakku, yang ini namanya bang Putra yang satu lagi namanya bang Rehan" ujar y)n memperkenalkan kakaknya.
"Halo" ujar Luna seadanya.
Setelahnya mereka bermain bersama, dan rasa canggung itu hilang dengan waktu yang terus berlalu.
Mereka berlima tumbuh bersama sampai kelimanya tumbuh menjadi remaja yang tampan dan cantik. Putra, Rehan, Fikri dan Luna bersekolah seperti pada umumnya anak remaja yang lainnya. Beda halnya dengan y/n ia sudah harus homeschooling, dengan alasan Wijaya melindungi putri satu satunya.
Dan itu sudah menjadi amanat dari kakeknya y/n. Dan y/n dengan umur yang seharusnya bisa saja menolak, tetapi y/n menerimanya dengan senang hati. Ia tahu bahwa semua itu demi kebaikannya dan masa depannya.
Walau begitu, mereka berlima sering menghabiskan waktu bersama. Wijaya sudah mengenal Fikri dan Luna dengan baik. Namun, tanpa disadari oleh kelima remaja tersebut. Hubungan antara kedua orang tua mereka kurang sehat yang dikarenakan masalah bisnis. Wijaya berusaha untuk menjaga anak anaknya tanpa harus melarang hubungan pertemanan dengan Fikri dan Luna.
TBC
Thx
Xoxoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Y/n and Brothers ✓
AcakTolong dukung terus Kita semua keluarga Start : 2 Mei 2020 Finish : 3 Agustus 2020