Sesampainya di Tokyo, mereka semua langsung menuju hotel. Karena 5CBand memilik anggota perempuan 1, jadi ia akan sekamar dengan Saeron dan Sena.
Saat sudah sampai di kamar hotel yn langsung menidurkan badannya di kasur hotel. Ia langsung menutup matanya.
"Y/n mandi dulu, baru tidur" ujar Sena sambil merapihkan kopernya.
"Imo dan Saeron unnie dulu, aku ingin menidurkan badan dulu" ujar y/n yang masih dengan mata terpejam.
Sena pun memasuki kamar mandi untuk membersihkan badannya. Sedangkan Saeron memilih untuk menyaksikan acara televisi.
Beberapa menit kemudian Sena sudah keluar dan digantikan oleh Saeron yang berada di kamar mandi. Y/n masih saja di posisinya, ia sebenarnya tidak tidur hanya lelah dan ingin merebahkan badannya saja.
"Y/n Imo keluar dulu ya" ujar Sena sambil mengelus pelan kepala y/n. Y/n menganggukkan kepalanya tanpa membuka matanya.
Sena pun berjalan menuju pintu, dan ia menghilang dari balik pintu yang sudah di tutup. Beberapa saat kemudian, Saeron keluar dari kamar mandi.
"Y/n mandi dulu, baru tidur" ujar Saeron sambil mengeringkan rambutnya.
"10 menit lagi" ujar y/n.
10 menit kemudian.
"Y/n ayo mandi" perintah Saeron.
Y/n pun langsung terduduk dikasur sambil memandangi Saeron dengan tatapan malas.
"Unnie mau ke kamar sebelah dulu" ujar Saeron menuju pintu.
"Unnie ponselmu" ujar y/n melihat ponsel Saeron berada di meja rias.
"Aku hanya kesebalah, tidak butuh ponsel" ujar Saeron kemudian keluar dari kamar.
Y/n mendnegus dan beranjak dari kasur. Baru saja ia ingin berdiri, ia merasa oksigen di paru parunya menipis.
Y/n pun terduduk dibawah sambil berusaha mengambil napas dalam dalam. Dan ia juga berusaha mengambil ponselnya yang berada di sebelah ponsel Saeron.
Dengan perjuangan yang ia keluarkan, ia akhirnya dapat meraih ponselnya. Ia langsung menekan nomor satu dengan lama. Munculah nomor milik Soobin.
"Halo y/n, kenapa?"
"Op.....pp.....ppaa"
"Y/n kamu kenapa?"
"Aaaa....akk...kuu....ttttiiii.....ddaaakk....bbii...sa....nananan....pppaaass"
"Y/n bertahanlah, jangan matikan telpon aku kesana"
Y/n terus merintih dan itu membuat Soobin tambah panik. Soobin langsung berlari dari depan lift menuju kamar y/n yang berada di lantai yang ia pijaki sekarang.
"Y/n bertahanlah, aku akan sampai" ujar Soobin sambil mempercepat laju larinya.
Soobin sudah sampai di kamar hotel milik y/n.
"Y/n nomor PIN nya berapa?"
"Nnnooo.....mmmmoooorrr....kkkkaaaaa......mmmmaaarrr"
Soobin langsung menekannya dan membuka. Pertama yang ia lihat y/n sudah tergeletak di lantai. Soobin langsung menghampiri dan menaruh kepala y/n di pahanya.
Soobin mengambil ponselnya dan menelpon Sena. Untung saja saat di pesawat Soobin meminta nomor Sena untuk jaga jaga.
"Halo Soobin, ada apa?"
"Sena-ssi y/n sesal napas"
"Apa?!?!? Baiklah aku akan kesan tetap disampingnya, jangan biarkan kepalanya lebih tinggi dari dadanya"
Soobin pun langsung merebahkan y/n sesuai perintah dari Sena.
Beberapa saat yang menegangkan untuk Soobin, terselamatkan dengan datangnya Sena. Sena langsung mengambil oksigen kecil yang berada di samping kopernya.
"Soobin tolong pegangkan" ujar Sena sambil memberi oksigen yang sudah menempel di bibir y/n.
Sena mengambil 2 botol kecil obat berwarna kuning. Dan menyuntikan setiap botol setengah kepada y/n. Sesaat kemudian y/n sudah kembali bernapas dengan normal.
Sena pun meminta Soobin untuk mengangkat y/n ke kasur. Saat sudah dibaringkan Sena langsung memasangkan EKG (Elektrokardiogram). Dan terpampanglah ritme jantung yang normal.
"Untung kau disini Soobin, tapi ngomong ngomong kamu kok bisa disini?" Tanya Sena heran.
"Tadi aku habis dari kamar manajer, tiba tiba y/n menelpon" ujar Soobin, Sena mengangguk nganggukan kepalanya.
"Yasudah, kau boleh kembali" ujar Sena, Soobin pun langsung pamit dan meninggalkan kamar y/n dan Sena.
"Y/n kau kenapa? Besok sebelum reheasal kamu harus melakukan pemeriksaan" monolog Sena sambil mengelus pelan rambut y/n.
"Saeron kemana lagi?" Tanya Sena bermonolog.
TBC
Thx
Xoxoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Y/n and Brothers ✓
DiversosTolong dukung terus Kita semua keluarga Start : 2 Mei 2020 Finish : 3 Agustus 2020