Truth (1)

2.7K 204 7
                                    

Semua orang yang berada di backstage hanya bisa terdiam. Suasana menjadi tegang, tak ada yang berani bergerak walau hanya selangkah pun. Untuk bernapas pun mereka bersusah payah.

Y/n masih berada di dekapan pria bertopeng tersebut, ia hanya memandang para oppanya dan unnienya. Kemudian ia tersenyum manis dengan mata yang mulai berkaca kaca.

(Memakai bahasa Korea)

"Bolehkah aku memberikan pesan terakhir untuk mereka?" Tanya y/n kepada pria yang berada di belakangnya, dan pertanyaan itu pun membuat semua orang disana terkejut.

"Tentu saja, aku akan berikan waktu 20 menit untuk mengucapkan kalimat terakhirmu" ujar pria tersebut.

Y/n menarik napas dalam dalam dan membuangnya perlahan. Matanya sudah berkaca kaca sampai sampai saat melihat, semua sudah samar samar. Sebelum berbicara y/n juga tersenyum semanis mungkin.

"Oppa, unnie sepertinya ini hari terakhir kita berkumpul. Aku sangat sedih hanya beberapa bulan kita bersama menghabiskan waktu bersama. Aku menginginkan perpisahan tanpa kesedihan, namun bagaimana lagi sepertinya perpisahan kita akan berakhir seperti ini. Aku sangat bahagia bisa bertemu oppa dan unnie. Terimakasih atas bimbingan dan kasih sayang yang kalian berikan, aku harap kalian bisa melanjutkan hidup kalian tanpa kehadiranku" ujar y/n panjang lebar, hal ini membuat semua yang disana menahan air matanya.

"Aku akan bersama kalian, didalam hati kalian masing masing. Jangan hapus ingatan kalian tentangku, aku akan menangis disana saat kalian berusaha melupakanku. Aku pasti akan hadir di kehidupan kalian lagi dengan raga yang berbeda. Tetapi akan sama saat jiwaku bersama Rafa itu. Sepertinya kurang 5 menit lagi waktu ku untuk bisa dihadapan kalian" lanjut y/n dengan suara yang sedikit bergetar.

Semua langsung menyangkalnya dengan mengatakan akan menyelamatkan y/n. Semua sudah menitikan air matanya, tak peduli dengan image mereka nantinya. Mereka hanya ingin y/n selamat dan selamanya bisa berkumpul dengan mereka.

Waktu sudah berlalu, sekarang tinggal 2 menit lagi. Tiba tiba Sena datang dengan santainya dan menyejajarkan badannya dengan pria tersebut. Semua pandangan terfokuskan dengan Sena. Mereka berpikir bagaimana Sena dengan tenangnya berada di samping y/n tanpa melakukan apa pun.

Sena tersenyum kemudian mengeluarkan sebuah spet (suntikan) yang berisikan cairan berwarna kuning.

"Apakah kalian sudah luas menghabiskan waktu terakhir kalian?" Tanya Sena dengan senyuman liciknya.

"Imo apa yang kau lakukan? Apa kau sadar apa yang kau lakukan?" Tanya Haneul dengan emosi yang memuncak.

"Tentu saja aku tau apa yang aku lakukan, semua ini demi menghilangnya pewaris tunggal, kakek kalian (Prasetya) memang tidak pernah memikirkan perasaan dari anak pertamanya, secara sepihak ia memilih y/n sebagai pewaris dari perusahaannya. Aku sebagai anak pertama yang seharusnya mendapatkan warisan itu lenyap sudah saat anak ini lahir di dunia" ujar Sena dengan menggebu gebu.

"Aku akan menghilangkan ahli waris dan akan kuubah surat surat ahli waris. Semua akan jatuh kepada keluargaku" lanjut Sena dengan bangga.

Kemudian Sena menarik tangan y/n dan mengarahkan spet menuju pembuluh darah vena milik y/n. Semua nampak terkejut.

"TIDAK!!!!!!" Teriak semua orang disana.



















































































































































Tiba tiba tangan pria bertopeng tersebut mencekal tangan Sena. Sena nampak terkejut dengan perbuatan pria tersebut, sama halnya dengan yang lain kecuali y/n dan Seojun. Mereka berdua nampak tersenyum kemenangan.

Pria bertopeng tersebut melepaskan cekalan dari y/n dan memelintir tangan Sena kebelakang. Y/n terlihat mengambil sebuah pena dan menekan tombol yang berada di samping pena tersebut. Kemudian ia bertos ria dengan Seojun dan pria bertopeng tersebut.

Semua masih mencerna apa yang terjadi di depan mereka. Y/n tertawa pelan melihat ekspresi mereka semua.

"Hei, kembalikan ekspresi kalian itu. Kalian sangat lucu" ujar y/n yang diakhiri dengan kekehan.

"Maksud semua ini?" Tanya Youngjae yang berhasil mengembalikan kesadarannya.

"Silahkan tuan Raka menjelaskan" ujar y/n yang membuat Haneul, Youngjae, dan Doyun kaget.

Pria bertopeng tersebut melepaskan topengnya sambil masih memegang tangan Sena. Raka tersenyum kepada y/n dan Seojun, kemudian ia mulai berbicara.

"Jadi sebenarnya selama ini Sena sangat ingin menghilangkan y/n dari muka bumi ini, ia selalu menjelaskan semua rencananya kepadaku dan membuatku sebagai orang kepercayaannya. Aku tak sebodoh itu, jadi semua yang ia beri tahu aku laporkan kepada tangan kanan y/n yang berada di sekeliling y/n. Aku tak langsung memberi tahu kalian semua kerena aku ingin melihat seberapa besar penghianatan Sena" ujar Raka, kemudian memberikan Sena kepada anak buah dari y/n.

"Ternyata semua ini bukan hanya sebuah rencana konyol, tetapi sebuah tindakan konyol tanpa mengetahui siapa yang ia lawan" lanjut Raka sambil memberikan sebuah flashdisk kepada y/n, y/n menerimanya dan mengantonginya.

Semua nampak terdiam tak percaya apa yang mereka dengar barusan, kemudian Sowon maju terlebih dahulu menuju y/n. Kamudian ia memeluk y/n dengan erat sambil menangis. Y/n membalas nya sambil menenangkan unnie satunya itu.

Dan akhirnya para member Gfriend memeluk y/n berbarengan. Ya walau y/n terlihat seperti pohon yang dipeluk oleh bunga disekitarnya.

Mereka semua bersyukur dengan selamatnya y/n.

TBC
Thx
Xoxoxo

Y/n and Brothers ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang