- kebahagiaan itu bukan besar atau kecil tentang apa yang kita dapat. Namun dengan siapa dan apa yang kita inginkan tercapai, itu adalah kebahagiaan sederhana yang patut kita syukuri.-
• Killa Az-Zahra.....
'mas'
Kemudian dia membalikkan badannya dan ternyata, ada seorang gadis manis sambil mencekal tangan kanannya.
Mereka saling pandang beberapa detik, lalu mereka pun tersadar atas posisinya tersebut. Sehingga cekalan di tangannya pun terlepas, entah mengapa setelah gadis tersebut melepaskan tangannya Kevin merasa kecewa.
"Ehh, maaf mas saya lancang pegang tangan mas. Soalnya tadi saya panggil-panggil masnya gak nengok ajah yaudah sama susul dan megang tangan masnya. Maaf yah mas sekali lagi" Ucap gadis itu dengan raut bersalah
"Iyah gapapa kok mba, memangnya ada apa yah mba manggil saya?" Tanya Kevin dengan ramah
'subhanallah suaranya itu loh, merdu trus ramah lagi. Eh Zahra inget dosa.' batin Zahra. yah memang, gadis yang memanggil Kevin adalah Zahra. Karena dia yang memperhatikan gerak-gerik Kevin sejak awal memakai sepatunya tadi.
"Oh ini mas saya mau mengembalikan dompet masnya, tadi saya sedang memakai sepatu trus liat dompet. Karena masnya baru melenggang pergi saya yakin itu pasti dompet mas kan?" Tanya Zahra sedikit berbohong, ya malu dong kalo harus jujur bahwa dia merhatiin cowo tersebut.
"Iya betul mba ini dompet saya, makasih ya mba. Saya tuh emang suka teledor kalo nyimpen atau bawa sesuatu" Jawab Kevin dengan tulus.
"Iya mas sama-sama, lain kali lebih hati-hati lagi yah" Zahra mengingatkan.
Setelah itu Kevin yang memperhatikan Zahra yang begitu rapih dengan penampilan nya, langsung bertanya. Kan dia bisa sekalian memberi tumpangan. Kalo orang yang berdiri di depannya ini mau kembali bekerja atau tujuan yang searah, itung-itung dia balas budi juga sih, kan gak enak kalo langsung pergi. Walau Kevin tau mba ini tulus menolong dirinya.
"Oh iya mba, mba mau kemana? Kalo dilihat dari penampilannya sih kayanya mba mau kembali bekerja yah. Mau sekalian bareng saya mba? itung-itung saya berterima kasih juga. Mbaknya sudah menolong saya" Kevin menawarkan bantuan pada wanita di hadapannya ini.
"Emm, sebenernya saya bukan mau kembali bekerja mas. Malah saya lagi mencari pekerjaan" Zahra menjawabnya sambil sedikit menunduk.
"Oh gituh, kebetulan cafe saya lagi butuh karyawan mba. Mba mau kerja di cafe saya, kalo mba berkenan besok datang saja yah ke alamat ini." Tawar Kevin sambil memberi kartu namanya.
"Wahh benar mas? Saya ditawari pekerjaan nih." Tanya Zahra antusias lalu wajahnya langsung bertubrukan dengan wajah tampan pria di depannya.
"Iyah benar mba, masa saya bercanda. Besok saya tunggu yah di alamat itu." Jawab Kevin.
"Oh iya mas, panggil saya Killa saja yah jangan mba. Soalnya saya tau kok umur masnya diatas saya, saya rasa kaya gak sopan gituh saat masnya manggil saya mba dan saya juga masih muda pula." Ucap Zahra panjang lebar dengan mode cerewetnya yang sudah mulai keluar.
"Baiklah mba- eh Killa, perkenalkan nama saya Kevin. Ya sudah saya juga sedang buru-buru nih Killa, besok jangan lupa datang yah."
Mereka berdua pun saling berjabat tangan sebentar, kemudian melepasnya kembali.
"Siap mas Kevin." Ucap Zahra sambil tersenyum. "Saya pamit dulu yah mas, ass'alamualaikum." Pamit Zahra sambil melenggang pergi, untuk pulang kembali kerumahnya dan Zahra tidak sabar memberi Kabar gembira ini pada ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (END)
Romancehidup memang penuh lika liku, hingga akhirnya sebuah pengorbanan yang menjadi sebuah tindakan. akan tetapi tidak semua pengorbanan itu dibenarkan, malah menjadi sebuah bumerang bagi kehidupan. begitu pula kisah cinta kedua insan yang ditakdirkan unt...