aku, kamu nyatanya tidak halu. tapi nyatanya kita bersatu lalu menciptakan rasa yang begitu haru...
"kamu yakin mau pulang sekarang nak?" tanya ibu Zahra yang kesekian kalinya.
semenjak pertemuan Zahra dan Refan, mereka mencoba merayu dan meyakinkan ibu dan nenek Zahra agar bisa percaya lagi pada Refan. ya kalian tahu lah hati sesama perempuan itu begitu kuat dan kadang suka ikut merasakan, maka mereka sedikit ragu untuk melepaskan Zahra sekarang untuk pergi dengan suaminya.
tapi mereka juga tidak bisa egois untuk Zahra tetao disini, apalagi mengingat ada calon bayi yang sedang Zahra kandung. jadi mereka hanya mampu mendoakan yang terbaik untuk Zahra dan Refan kedepannya.
"iya bu, Zahra yakin. makasih yah udah kuatin Zahra selama ini" jawab Zahra lembut.
"nenek juga masih rindu sama kamu Zahra" sahut neneknya sedih
"nanti juga kalo Zahra rindu nenek, Zahra akan menyempatkan untuk kesini ko... oh atau nenek temui saja Zahra bisakan" goda Zahra yang mencoba mencairkan suasana.
"baiklah jika itu keputusan kamu, ibu dukung yang terbaik. nak Refan ibu titip zahra yah, dan ibu harap kamu jangan sakiti lagi anak ibu!" ujarnya dengan tegas.
"baik bu saya akan menjaga dan merawat anak ibu dengan baik" balas Refan ramah
"iyah benar itu, awas saja kamu menyakiti lagi cucu saya" canda nenek Zahra.
"iya nek iya, akan saya ingat. apalagi mengingat pukulan nenek yang begitu keras waktu kemarin" ejeknya sambil bercanda
"hehe maaf yah, kemarin nenek terbawa suasana"
"yasudah Zahra sama mas Refan pamit yah bu, nek. nanti takut ketinggalan pesawat" pamit Zahra pada ibunya dan neneknya, sambil memeluk mereka secara bergantian.
"Refan juga pamit bu, nek" Refan menyalimi kedua wanita tersebut.
"assalamualaikum" salam Zahra dan Refan bersamaan.
"waalaikumsallam" balas Ibu dan nenek Zahra.
......
"kalian hati-hati yah, maaf aku cuman bisa antar sampai sini. soalnya tugas kantor numpuk banget" ucao Fikri cemberut.
"iyah gapapa ko Fik, segini juga aku mau ngucapin makasih. dan juga makasih atas perhatian kanu sama aku selama ini yah, aku akan selalu ingat ko sama kamu" balas Zahra riang.
"ekhemm" Refan berdehem keras, dia merasa terabaikan oleh dua mahluk didepannya ini.
"hehe santai dong pak, tenang saya sama Zahra cyman sahabatan ga lebih ko" goda Fikri, "oh iya, awas yah kalau bapak sakitin Zajra lagi. siap-siap aja nanti bakal saya ambil Zahra-nya loh" sambungnya sarkasme.
"dalam mimpimu!"tegas Refan.
zahra hanya tersenyum menanggapi dua pria didepannya.
"udah jangan berantem doang, oh iya nanti kalo kamu mau nikah jangan lupa undang aku yah Fik" celetuk Zahra.
"nyindir mbaknya" sahut Fikri dengan tatapan sengit.
"udah ko malah makin panjang sih, saya dan istri saya pamit dulu yah. makasih Fik, sudah jagain istri saya selama ini"
"santai aja pak"
"kami berdua pamit, assalamualaikum" pamit Refan pada Fikri.
"hati-hati yah, waalaikumsallam" balas Fikri.
dengan berat hati mereka meninggalkan tempat ini, namun mereka juga akan kembali ketempat dimana mereka bersama sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (END)
Romancehidup memang penuh lika liku, hingga akhirnya sebuah pengorbanan yang menjadi sebuah tindakan. akan tetapi tidak semua pengorbanan itu dibenarkan, malah menjadi sebuah bumerang bagi kehidupan. begitu pula kisah cinta kedua insan yang ditakdirkan unt...