PART 20

427 22 0
                                    

- aku akan berusaha mengalah dan menjauh agar kau bahagia -
•Killa Az-Zahra

....

2 Minggu kemudian

Sudah dua minggu berlalu setelah kecelakaan yang telah di alami oleh Refan dan Safira, dan dari peristiwa itu pula Refan mulai perhatian dan juga sering menengok Safira, sehingga sikapnya yang sekarang sedikit berubah menjadi ramah dan juga perhatian.

Kepada Safira, Azkia, dan juga orang-orang di sekitarnya. Ternyata peristiwa itu membawa dampak baik untuk mereka berdua, apalagi untuk harapan Safira pada Refan, dia telah berhasil untuk mendekati Refan. Walau pada awalnya begitu susah dan bingung harus bagaimana, namun sekarang dia tidak perlu bingung, karena Refan susah semakin dekat dengannya.

Namun tidak bagi seorang wanita, dia mencoba kuat untuk menerima kenyataan ini. Dia mencoba menghindar, menjauh, dan ikhlas.

Wanita itu adalah Zahra, dia mencoba untuk tidak terlalu berharap pada Refan, apalagi sekarang Refan sudah sangat akrab dengan Safira. Tanpa harus bantuan lagi dari Azkia, jadi untuk apa kehadirannya diantara mereka berdua, malah nanti yang ada dia akan menghancurkan kepercayaan sahabatnya sendiri.

Hari ini karena Safira sudah semakin membaik, dia mengajak Refan, Azkia, Kevin, David, dan tentunya Zahra sahabatnya. Hanya mereka saja yang Safira undang, sebab mereka yang dekat dengannya dan juga Refan.

Safira berencana untuk bakar-bakaran malam ini, agar bisa lebih dekat juga dengan mereka semuanya.

Malam ini di taman depan rumah Safira,
mereka semua sedang sibuk menyiapkan bahan dan juga alat-alatnya, awalnya Safira hanya di suruh diam dan melihat saja, namun dia juga tidak mau kalau hanya melihat, jadi dia memutuskan untuk membantu mereka.

David, Azkia, Refan dan Safira menyiapkan makanan dan juga membakar, sedangkan Zahra dan Kevin membereskan tempat dan alat makan untuk mereka semua gunakan.

Setelah merasa selesai membereskan tugasnya, Zahra memilih duduk dan melihat pemandangan malam ini, yang dihiasi oleh bintang dan juga bulan yang berbentuk sabit.

Dia sangat suka memandangi malam yang gelap, apalagi di hiasi oleh bintang dan juga bulan, melihat itu Zahra merasa tenang dan merasa nyaman.

Tanpa sadar dia tersenyum manis, dan membuat pria yang memperhatikan dia dari beberapa detik itu terpesona dengan senyuman Zahra, yang belum pernah dia lihat sebelumnya, baik itu setelah Kevin beri dia hadiah. Hanya senyum bahagia saja yang dai terima, bukan senyum setulus sekarang.

"Kamu suka memandangi langit?" Tanya Kevin mendadak, dan mengagetkan Zahra

"Eh kak Kevin" balas Zahra sambil melihat wajah Kevin sebentar, dan kembali memandangi langit malam.

"Bahkan kamu begitu terpesona" sambung Kevin sambil melihat ke arah Zahra

"Iyah Killa suka, kalau Killa sedang bersedih. Killa selalu memandangi langit malam, apalagi saat bulan purnama, serasa cahayanya itu memancarkan keindahannya yang seutuhnya" balas Zahra dengan tenang, sampai tidak berpaling sama sekali

"Padahal ada yang lebih indah tau daripada bulan" ujar Kevin

"Apa itu kak?" Tanya Zahra lalu melihat wajah Kevin sebentar

"Kamu" balas Kevin lantang

"Haha, kak Kevin bisa ajah ngelucunya" Zahra tertawa ringan mendengar ucapan Kevin

"Loh kok ketawa sih" balas Kevin

"Abisnya kak Kevin tuh suka bercanda" jawab Zahra, "oh Iyah, kakak kenapa belum punya pasangan? Seperti mas David, dia ajah udah punya pacar. Ya secara kakak kan baik terus ramah, ganteng pula" cerocos Zahra

TAKDIR CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang