"HAH!...serius Ref, dia kembali lagi?" Tanya David dengan ekspresi kaget
"Biasa aja kali Dav, gak usah berlebihan gituh juga" celetuk Kevin jengah yang melihat ekspresi David yang berlebihan
"Apasih Lo Vin...gue tuh kesel plus kaget nih, tapi bener tuh cewe satu yah. Gak malu apa! Udah pergi tanpa pamit dan datang tanpa di undang" cibirnya sarkasme
"Ya mungkin dia punya alasan tersendiri Vin, ko Lo kaya emak emak rempong sih. Ribet banget deh" balas Kevin mulai kesal
"Alasan seperti apa yang buat dia ber-" David belum selesai bicara, sudah di potong oleh Refan
"Udah kenapa sih...ko jadi kalian yang rese, gue tuh kesini minta solusi. Bukannya dneger debat kalian berdua!" Bentak Refan prustasi
Mendengar suara Refan dengan nada tak bersahabat, membuat mereka berdua mati kutu seketika.
"Jadi menurut kalian berdua gue mesti gimana nih sekarang? Argghh pusing gue!"
Mereka berdua masih diam tidak menjawab, sehingga Refan melihat ke arah mereka secara bergantian dnegan tatapan tajam.
"Kenapa sekarang pada diem, jawab gue nanya sama kalian berdua!" Tanya Refan dengan raut kesal
"Kalo menurut kita sih...." Jawab David yang ucapannya sengaja di gantung dahulu, lalu melirik ke arah Kevin. Untuk membantu menjawab dan alhasil jawaban mereka tambah membuat Refan meradang.
"Biarin ajah Ref"
"Dengerin penjelasannya dulu" ucap mereka berdua secara bersamaanSeketika ruangan yang mereka tempati saat ini menjadi kikuk seketika.
"Heuhh sabar Refan ini ujian" ujar Refan pada dirinya sendiri
.....
Di tempat lain
"Maaf dan makasih yah Zahra" ucap seorang wanita yang sedang duduk di depan Zahra saat ini
"Maaf dan makasih u tuk apa Hawa?" Tanya Zahra bingung
"Iyah aku mau minta maaf sudah bnayak merepotkan kamu selama ini, dan terimakasih kamu sudah menjaga mas Refan dengan baik. Selagi aku pergi Zahra" jawabnya dengan suara pelan di akhir
"Enggak papa kok, lagi kan itu tugas seorang istri pada su-"
"Oh Iyah Zahra" potong Safira cepat
"Iya apa Safira?" Zahra mencoba sabar saat ucapannya telah di potong Safira tadi
"Emmm, gimana yah ngomongnya" gumamnya pelan
"Yah ngomong ajah"
"Aku mau mas Refan kembali sama aku Zahra" ujarnya lantang tanpa ada rasa ragu sedikitpun
"Ma-maksud kamu apa?"
"Iyah, aku mau kamu balikin lagi mas Refan sama aku Zahra...Aku mohon yahh" pintanya
"Kamu gila Safira!" Bentak Zahra secara spontan, "kamu kira mas Refan barang apa, setelah kamu merasa bosan kamu tinggalkan. Dan saat kamu butuh kamu berniat untuk mengambil nya kembali! Gituh mau kamu?" Sambunya tak terima
"Bu..bukan gituh maksud aku Zahra"
"Maaf Safira, oh saya salah yah Emm maaf nona Safira terhormat. Saya memang wanita dari keluarga yang tidak mampu...tapi saya tidak akan memberikan sesuatu yang paling berharga dalam hidup saya hanya untuk di permainkan oleh orang lain apalagi oleh orang yang sama" tekannya
"Apa sehina itu aku Dimata kamu Zahra" ujarnya sendu
"Maaf sepertinya waktu pertemuan kita telah habis, saya harap anda dapat lebih bijak dalam bertindak. Assalamualaikum" pamit Zahra dan langsung melenggang pergi meninggalkan Safira yang tertunduk dalam penyesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (END)
Romancehidup memang penuh lika liku, hingga akhirnya sebuah pengorbanan yang menjadi sebuah tindakan. akan tetapi tidak semua pengorbanan itu dibenarkan, malah menjadi sebuah bumerang bagi kehidupan. begitu pula kisah cinta kedua insan yang ditakdirkan unt...