- rasa yang ada namun tertutup oleh luka -
•Refan Syahid Kusuma.....
1 bulan kemudian
Satu bulan sudah berlalu Zahra bekerja di cafe milik Kevin, dan hari besok adalah hari perpisahan terakhirnya Zahra bersama teman dan juga guru di sekolahnya.
Namun Zahra memutuskan tidak akan hadir ke acara tersebut, karena orang yang dia harapkan ada disana bersamanya, memilih tidak datang untuk terakhir kalinya.
Zahra tidak datang karena Safira juga satu bulan yang lalu memberi tahukan padanya bahwa dia tidak akan datang dikarenakan hari dia tes bersamaan dnegan hari perpisahan disekolah, maka Safira memilih salah satunya yaitu lebih memilih ikut tes.
Dan selama sebulan ini Zahra tidak mendapatkan kabar dari Safira, dia sudah menghubungi Safira namun tak kunjung ada jawaban, hanya operator yang membalas panggilannya. Zahra pun mengirimkan banyak pesan namun tak ada satupun yang di balas ataupun di baca oleh Safira.
Dia memberi tahukan pada Safira bahwa belakangan ini dia dan adiknya Refan semakin akrab, begitupun dengan Refan yah walau masih saja muka dinginnya itu yang sudah menjadi hal biasa.
Bukan Zahra namanya kalau dia tidak bisa membuat Refan kesal dan akhirnya beradu mulut, begitu juga dengan Azkia. Karena sifat mereka tidak jauh dan mereka paling suka jika melihat muka Refan dengan mode gondok.
Zahra tersenyum saat mengingat wajah Refan yang menurutnya itu lucu kalau sedang kesel padanya ataupun pada adiknya itu.
"Woy!! Ngelamun ajah, trus senyam senyum sendiri lagi. Merinding aku" Riri mengagetkan Zahra yang sedang melamun di meja pantri cafe.
"Ehh, enggak kok kak" elak Zahra yang merasa tertangkap basah
"Emm suasananya sih ada yang lagi berbunga-bunga nih" selidik Riri
"Apaan sih kak Riri enggak kok"
"Iya deh Iyah percaya, udah jangan bengong terus ntar ada tamu yang pesen kamu bengong bisa kacau nanti"
"Iyah kak maaf. Oh Iyah gimana hubungan kakak sama mas Wira?" Tanya Zahra penasaran
"Apa sih kamu Killa kepo deh" Riri malu-malu
"Ciee, yang baru jadian" goda Zahra
"Udah ah udah nanti yang lain tau loh shutt, rahasia kita bertiga" ucap Riri sambil meletakkan satu jari tangannya di depan mulutnya pertanda Zahra jangan banyak bicara
"Iya siap, asal jangan lupa ajah traktirannya"
"Hihh, kamu mah soal makan ajah selalu duluan" ejek Riri
"Iyah dong. Kan hobi aku makan" balas Zahra polos
"Terserah deh" ucap Riri sambil melenggang pergi untuk kembali bekerja
Kemudian Zahra pun kembali bekerja nanti yang ada Abang killer ngamuk alias Wira yang sekarang menjadi pacarnya Riri
...
Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore itu artinya waktu Zahra kerja sudah habis, dan gantian dengan sip kedua giliran bekerja.
Zahra pun segera mengambil tasnya di loker miliknya dan bergegas pamitan dengan karyawan lain.
"Killa pulang duluan yah semuanya, dah kak Riri. Assalamualaikum" pamit Zahra pada karyawan disana
"Iyah Killa hati-hati di jalan" "waalaikumsallam" jawab mereka serempak
Zahra pun menunggu angkot di depan cafe tak berselang lama dia naik dan langsung pulang ke rumahnya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (END)
Romancehidup memang penuh lika liku, hingga akhirnya sebuah pengorbanan yang menjadi sebuah tindakan. akan tetapi tidak semua pengorbanan itu dibenarkan, malah menjadi sebuah bumerang bagi kehidupan. begitu pula kisah cinta kedua insan yang ditakdirkan unt...