PART 18

325 21 0
                                    

- jauh aku pergi, tapi mengapa engkau selalu menyertai -
• Killa Az-Zahra

****

Ketika membalikkan badannya, dia melihat seorang wanita yang selama ini dia hindari, tapi sayangnya sekarang dia malah bertemu. Dengan cara yang tidak etis pula, yaitu ketahuan bersembunyi di samping mobil orang.

"Azkia!" Zahra kaget melihat Azkia berdiri disana, lalu diapun segera berdiri setelah lumayan lama berjongkok agar tidak ketahuan.

Namun nasi sudah menjadi bubur, kalo udah harusnya ketahuan yah pasti akan ketahuan.

Dengan ekspresi malu Zahra mencoba mulai bertanya pada Azkia, "kamu udah lama di sana?" Tanya Zahra dengan nada bersalah

"Lumayan" jawab Azkia singkat tidak seperti biasanya mereka berbicara

"Apa kabar?" Tanya Zahra kikuk

"Baik" Azkia menjawab singkat, "kakak sendiri?" Sambungnya bertanya kembali pada Zahra

"Baik juga" jawab Zahra pelan

"Kenapa menghindar?" Tanya Azkia memulai percakapan, karena dia merasa kesal atas tindakan Zahra akhir-akhir ini.

"Enggak ko" balas Zahra cepat

"Bohong" sahut Azkia ketus

"Maaf Azkia" ucap Zahra yang merasa bersalah

"Kenapa harus minta maaf?" Tanya Azkia dengan raut biasa, padahal dia ingin sekali memeluk Zahra namun dia ingin mendapatkan alasan yang masuk akal dari Zahra. Karena selama ini dia sudah menghindari dirinya, baik itu secara langsung maupun lewat telpon atau pesan.

"Maaf atas sikap kakak sama kamu belakangan ini" jawab Zahra yang menyesal atas perbuatan

"Kakak menghindari aku apa karena ka Refan dan juga kak Safira?" Tanya Azkia to the point

"Bu-bukan itu" jawab Zahra gugup

"Lantas apa kak? Hanya itu alasan kakak selama ini menghindari aku kan, kakak juga seperti menghindari kami semua. Dan harus kakak tahu semuanya gak ada yang berubah kak!" Ucap Azkia geram

"Kakak gak bisa jika terus berada di antara kalian, kakak gak mau kalau nanti tidak berjalan sesuai rencana kita" balas Zahra cepat

"Tapi semuanya masih sama kak! Gak ada yang berubah. Malah yang ada, kakak menjauh dari aku, kak Safira, dan juga kak Refan!" Azkia merasa emosinya naik turun

"Cukup Azkia! Kakak mohon hargai keputusan kakak, bantulah Safira agar dia bisa mendapatkan hati pa Refan" ucap Zahra sedih

"Azkia disini hanya bisa sampai mendekatkan, bukan mendapatkan kak! Kalau soal urusan hati itu biar mereka yang menentukan. Urusan cinta tidak bisa di paksakan" balas Azkia dengan tenang

"Kamu semakin dewasa yah" Zahra tersenyum kepada Azkia setelah mendengar perkataannya tadi

Zahra hanya diam mendengar ucapan Zahra padanya.

"Boleh kakak peluk kamu" pinta Zahra kepada Azkia ragu

"He'em" balas Azkia dan langsung memeluk Zahra wanita yang selama ini dia rindukan.

Setelah lumayan lama mereka berpelukan Zahra melepaskan pelukannya dan berkata kepada Azkia dengan raut wajah serius.

"Kakak minta sama Azkia, bantu kakak yah untuk membantu Safira mendapatkan hati pa Refan. Kakak mohon hanya pa Refan semangat yang Safira miliki sekarang, kamu mau kan? sebagai gantinya setiap hari libur kakak akan jalan-jalan sama kamu!" Ucap Zahra serius

TAKDIR CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang