- Apakah kalian akan bahagia saat memiliki kerangkanya saja, namun tidak dengan isi kerangka tersebut? Maka nasib kita sama -
•Killa Az-Zahra.....
"SAUDARA REFAN SYAHID KUSUMA BIN GANDAR KUSUMA SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN ENGKAU DENGAN KILLA AZ-ZAHRA BINTI BAYU WINARJO DENGAN MASKAWINNYA BERUPA SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DAN UANG SENILAI 50 JUTA RUPIAH, TUNAI" wali hakim mengucapkan ijab kobul dengan lantang
"SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA KILLA AZ-ZAHRA BINTI BAYU WINARJO DENGAN MASKAWINNYA YANG TERSEBUT DIBAYAR TUNAI" ucap Refan pula dengan lantang dan tenang, sebab dari seminggu dia sudah berlatih. Namun masih sedikit kaku dalam pengucapan nama mempelai wanitanya, tapi dia mencoba menyembunyikan itu agar tidak terlihat ragu.
"Alhamdulillah" sahut semua sakti disana.
"Ayo Azkia ajak Zahra kemari untuk bertemu dengan suaminya" titah bundanya pada Azkia
"Baik bun, aku ke atas dulu" Azkia pantas pergi untuk menjemput Zahra di kamarnya dari tadi.
Zahra dan ibunya begitu resah dari tadi di dalam kamar Azkia, dia begitu takut sekaligus bahagia. Apakah jalan ini sudah benar untuk dia ambil, ataukah malah sebaliknya. Namun sekarang nasi sudah menjadi bubur, maka dia tidak bisa untuk mundur, apalagi sekarang dia telah resmi menjadi istri Refan, setelah mendengar ijab qobul Refan tadi dengan suara lantang dan begitu bergema.
"Alhamdulillah" ucap ibunya Zahra, mendengar ijab qobul yang Refan ucapkan tadi.
"Selamat dayang kamu sudah resmi menjadi seorang istri sekarang" ujar ibunya diiringi air mata dikedua kelopaknya
"Ibu jangan nangis" balas Zahra yang mulai ikut sedih
"Ibu sangat bahagia, sekarang putri ibu sudah tumbuh dewasa dan sudah menjadi seorang istri, ibu pesan sama kamu sayang. Jadilah istri yang selalu mendampingi suami kamu dalam kondisi apapun, lindungi dia dan dukung dia. Dan tetaplah kuat walau ujian akan menimpa keluarga kalian nanti yah sayang" tutur ibunya haru
"Baik Bu, insyaallah Zahra akan ingat pesan ibu" balas Zahra
Beberapa menit kemudian pintu kamar terbuka, terpampang wajah Azkia disana dengan senyum bahagia dalam raut wajahnya.
"Ayo kak Zahra, semua orang menanti kakak. Termasuk suami kakak" goda Azkia pada Zahra
Zahra yang merasa malu dengan ucapan Azkia barusan, lalu tertunduk dan mengangguk pelan.
Mereka turun dari atas, begitu banyak orang disana. Banyak ekspresi yang Zahra lihat di setiap raut masing-masing nya, ada yang bahagia ada pula yang masih bingung, lalu penasaran dan masih banyak lagi.
Yah, mungkin mereka masih bingung mengapa nama pengantin dan surat undangan yang mereka terima berbeda, namun itu tidak ada masalah. Yang penting sekarang Refan dan Zahra telah resmi menjadi suami istri, dimata agama dan negara.
Zahra diapit oleh Azkia dan juga ibunya menuju pelaminan, setelah sampai dia duduk di samping Refan dan langsung mengikuti perintah ibu mertua nya. Mulai dari saling bertukar cincin hingga tahap akan Salim pada Refan, namun Zahra sempat ragu untuk mengambil tangan Refan.
Zahra menatap dahulu ke arah Refan dengan raut takut, kemudian melihat wajah ibunya, dia ragu sebab selama belakangan ini dia tidak pernah memegang tangan pria. Maka dari itu dia tidak tahu rasanya bagaimana ketika kita menggenggam tangan pria begitu lama, apalagi Refan orang yang dia cintai. Apakah dia sanggup? Namun ibunya memberi kode bahwa Zahra harus melakukan itu, hingga akhirnya Zahra mengambil tanga Refan dengan hati-hati. Seolah itu barang berharga dan mudah pecah untuk di pegang, dia sadar jika tangannya sedikit bergetar saat memegang tangan Refan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (END)
Roman d'amourhidup memang penuh lika liku, hingga akhirnya sebuah pengorbanan yang menjadi sebuah tindakan. akan tetapi tidak semua pengorbanan itu dibenarkan, malah menjadi sebuah bumerang bagi kehidupan. begitu pula kisah cinta kedua insan yang ditakdirkan unt...