Chance

86 9 0
                                    

Mereka berjalan ke kelas bersama, jennie merasa semua orang seakan memperhatikannya.  Ia melihat tidak ada yang aneh dengan pakaiannya lalu kenapa mereka melihatnya seperti itu. Merasa ada keanehan dari sikap jennie, kai pun bertanya.

"jen kenapa? "
"engga, ada yang aneh ga sih dari gue? napa orang orang pada merhatiin gue gitu amat"
"ngga ada yang aneh ko, mereka terpana kali liat cewe cantik"
"becanda mulu lo"
"gue serius"

Jennie terdiam, aneh sekali dengan dirinya saat ini. Ia bingung kenapa setiap kali kai seperti itu dadanya serasa tiba tiba sesak dan mukanya memerah. Jennie menguatkan hatinya ia harus ingat bahwa saat ini ia sudah terikat.

"inget jen inget lo punya hanbin" batin jennie.

"lo kenapa lagi? salting ya gue bilang cantik" goda kai
"eh engga emm mending kita masuk bentar lagi mulai nih" ucap jennie salting

Kai tersenyum melihat tingkah jennie yang malu malu, menurutnya itu sangat menggemaskan. Kai menyusul jennie yang sudah berjalan di depannya. Ia pun merangkul bahu jennie dan mengajaknya masuk kelas.
"tungguin gue dong jahat lo ninggalin" ucap kai

Jennie hanya diam ia bingung harus bersikap bagaimana, ia sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh temannya satu ini.  Namun dilihatnya kai bersikap biasa aja.

"emm kai sorry tangan lo" ucap jennie sopan
"ah maaf gue refleks" ucap kai menarik tangannya dari bahu jennie
"iya gapapa"
"yaudah yu masuk"

Mereka pun masuk dan melaksanakan pembelajaran hingga waktu habis.

¤¤¤

Jennie keluar dari kelas namun kai memanggilnya.

"jen lo mau kemana? " tanya kai
"gue mau ketemu temen"
"dimana? "
"di cafe deket sini, ada apa? "
"gue boleh ikut? "
"hah? ikut? ngapain? "
"tugas yang kemaren kan belom beres lusa udah deadline" ucap kai
"gue lupa yaudah ayo"
"oke naik mobil gue aja"

Mereka berdua pun pergi untuk menemui jisoo di cafe. Jennie sebenarnya satu kampus juga dengan lisa dan rose namun saat ini mereka tengah ada kelas sehingga mereka tidak bisa datang. Sesampainya di cafe.

"jen" panggil jisoo
"eh jis lo udah lama? "
"udah banget sampe gue lumutan disini"
"sorry sorry"

Jisoo memperhatikan kai yang berdiri di samping jennie dari ujung kaki hingga kepala.
"ini siapa? " tanya jisoo
"oh iya kenalin dia temen gue namanya kai" ucap jennie
"kai" ucap kai
"jisoo"

Mereka duduk dan memesan makanan di cafe tersebut.
"ah iya lo dari fakultas hukum? " tanya kai

Jangan aneh mengapa jisoo memilih ilmu hukum karena ia memang sangat tertarik dengan hukum dan yah terjadilah lintas jurusan tapi untunglah ia pintar sehingga dapat diterima.

"iya"
"ahh berarti lo linjur ya kalo dulu sekelas sama jennie"
"iya hehe"
"oh iya jis si bobby gimana dia? " tanya jennie
"si bobby mah jangan tanya lagi tiap hari kek nya ngadu ke gue gamau kuliah"
"emang tu anak satu ya"
"gitulah gue juga bingung ngurusin nya gimana, coba katanya dia pengen nikah aja duit darimana coba" curhat jisoo
"bobby siapa dia? " tanya kai
"ah itu pacar gue" ucap jisoo
"oh anak fakultas mana? " tanya kai lagi
"teknik" jawab jisoo

Mereka pun mengobrol dan menngerjakan tugas yang deadline nya sudah mepet hingga tak terasa waktu menunjukan pukul tiga sore.
"jen gue duluan ya mau ketemuan sama si ibob" ucap jennie
"oke hati hati"
"kai duluan"

Jisoo pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"jen" panggil kai
"hmm"
"pacar lo beneran kuliah di london? " tanya kai
"heem"
"ngambil jurusan apa? "
"kedokteran juga"
"jadi lo ngambil kedokteran biar sama kaya pacar lo? "
"engga, gue sama dia tuh punya cita cita kalo misalnya nanti kita udah jadi dokter sebenernya, kita pengen buat klinik yang bisa bantu orang kecil yang ga punya biaya buat berobat" cerita jennie

"kalo misal impian itu lo capai bareng gue gimana? " ucap kai pelan
"hah? lo ngomong apa? " tanya jennie karena suara kai yang tak di dengarnya
"engga yaudah kita ngerjain tugas yang belom lagi aja"

Mereka pun telah selesai pukul enam sore karena jika terlalu malam, jennie takut ayahnya akan bersikap seperti kemarin. Kai mengantarkan jennie ke rumahnya.

"thanks ya gue masuk dulu" ucap jennie

Jennie masuk ke rumahnya dan kai menjalankan mobilnya untuk pulang.

¤¤¤

Jennie pergi ke kamarnya dan membersihkan diri, setelah itu ia berbaring di ranjangnya sambil memainkan ponsel.

"si hanbin ko ga nge chat ya" batin jennie

Saat ia sibuk dengan pikirannya tiba tiba ada notifikasi namun itu bukan dari orang yang ditunggunya.

kai

malem jen

malem

lo belum tidur

belom

biasanya lo tidur jam berapa?

tergantung sih gimana ngantuknya

terus kalo sekarang ngantuk ga?

belom juga sih

gue ganggu ga?

santai aja kali

lo lagi apa?

ini lagi apa
lagi chat an kan

ahahaha
pasti chatan sama pacar lo ya

boro boro
gaada notifikasi samsek

susah ya ldr

haha yagitulah

oh iya besok lo ada acara ga abis kelas?

besok?
engga
emang napa?

jalan yuk
boleh kan?

berdua?

iya

em gimana ya

ah pasti lo gaenak sama pacar lo ya
gapapa kalo gitu gausah aja

ah engga bukan gitu
iya deh

oke besok gue jemput ke kampus

emang lo besok gaada kelas?

ada cuma pagi doang terus balik deh

gausah ngerepotin lo nanti
gue tinggal naik taxi aja
kasih tau aja tempatnya

engga ga papa
besok lo beres kelas jam berapa?

jam satu

oke nanti gue 12.30 udah di sana

ahaha
oke
gue tidur dulu ya

oke
goodnight
have a nice dream

Jennie sebenarnya tidak langsung tidur ia menunggu chat dari hanbin namun sudah dua jam tetap tidak ada notifikasi itu. Akhirnya ia memilih untuk tidur.

¤¤¤

Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang