Pernyataan

130 11 1
                                    

Sepulangnya jennie dari acara pernikahan tzuyu dan juga yoyo, ia langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang, notifikasi ponselnya berbunyi. Menampilkan nama kai di layar ponsel itu.

kai

jen
l
o
u
d
h
s
a
m
p
e
r
m
h
?

Jennie tak pahan dengan arti ketikan itu, namun itu membuatnya tertawa karena lucu saja kai menspam chat nya.

lo ngetik apa sih?

lo udh sampe rmh?

udah emang napa?

engga
sukur deh kalo udah sampe

ada apaan emang

nanti malem lo ada acara ga?

engga
emang kenapa

gue mau ngajakin lo makan malem

dimana?

ada deh
pokonya nanti lo dandan yang cantik

emang mau kemana sih kudu dandan segala

pokonya gue jemput jam tujuh teng
ga bisa nawar

iyee

¤¤¤

Pukul tujuh malam kai sudah berada di ruang tengah rumah jennie, bunda ayah dan bang jinan sedang berada di kamar mereka. Jennie telah keluar dari kamarnya dan menemui kai di ruang tengah.

"cantik" ucap kai saat jennie menghampirinya

Saat itu pula abangnya turun dari kamarnya dan menatap kai.
"lo mau kemana malem malem gini? " tanya jinan
"gue mau makan malem bang sama temen gue " ucap jennie
"temen? gue ga pernah liat temen lo ini" ucap jinan
"oh iya gue belum ngenalin ke lo, ini temen sefakultas gue namanya kai"
"kai" ucap kai
"jinan abangnya jennie"
"yaudah bang gue pergi dulu yah" pamit jennie
"hati hati lo jangan kemaleman pulangnya" ucap jinan

Mereka berdua pun keluar dari rumah jennie. Mereka pergi ke sebuah restoran bintang lima yang memiliki nuansa yang sangat romantis. Mereka masuk ke restoran tersebut. Kai menarik kursi untuk jennie duduk.

"silahkan duduk tuan putri" ucap kai

Jennie merasa tersipu mendapat perlakuan manis itu, ada yang aneh dengan dirinya jantungnya tiba tiba berdetak sangat cepat.

"ini gue kenapa sih" batin jennie

Jennie pun duduk setelah itu disusul kai yang duduk tepat di depannya. Musik romantis dengan alunan biola klasik mulai mengalun. Suasana tenang dan romantis tercipta di tengah atmosfer keduanya. Makanan telah datang karena kai sudah memesannya sebelumnya. Mereka makan hingga tak bersisa. Setelah jennie membersihkan bibirnya dengan tissue tiba tiba kai menggenggam tangannya.

"jen gue tau mungkin ini perbuatan yang salah, tapi seperti apa yang pernah lo bilang ke gue kalo gue harus jujur sama perassan gue, jen gue suka sama lo gue sayang sama lo"

Jennie terkejut mendengar penuturan dari kai. Ini tidak boleh terjadi dirinya sudah memiliki lelaki lain harusnya jennie langsung menepis tangan kai dan meninggalkannya tapi kenapa ini sangat berat badannya seakan berkata untuk tetap berdiam disitu.

"jen gue akan selalu disisi lo gue ga bakal ninggalin lo kaya tunangan lo gue bakal terus ada buat lo gue akan selalu nungguin lo plis kasih gue kesempatan"

Mereka tak sadar sejak tadi ada kamera yang tengah memvidiokan moment itu. Orang misterius itu langsung pergi setelah proses pernyataan cinta itu. Jennie terdiam lama hingga kai mengeluarkan suaranya lagi.

"gue tau lo gaakan mungkin nerima gue"
"maaf "
"dengan gue jadi sahabat lo juga gue ikhlas, jadi lo jangan ngerasa gaenak sama gue jen"
"makasih ya lo udah mau nerima keputusan gue"

Mereka berdua saat ini tengah duduk di taman, waktu menunjukkan pukul sembilan malam.

"jen jangan pernah lo ngerasa risih sama gue ya"
"iya, maaf juga karna keputusan gue bikin lo sakit hati"

Sementara di tempat lain, Hanbin tengah berada di apartemennya ia baru saja keluar rumah sakit tadi siang, tiba tiba ada sebuah notifikasi dari nomor yang selama ini selalu menerornya, ia melihat vidio yang dikirimkan oleh orang tersebut amarahnya tidak terkendali ia melemparkan ponselnya dan segala barang yang ada di sekitarnya. Dan bertepatan dengan hayi yang masuk ke apartemen nya. Selama hanbin sakit hayi lah yang menjaganya sehingga saat ini ketika ia sudah keluar rumah sakit hayi juga yang selalu datang ke apartemen untuk mengetahui kondisi hanbin. Hayi langsung berlari dan berusaha menenangkan hanbin.
"bin lo jangan gini" ucap hayi

Hanbin berteriak ia jatuh terduduk ke lantai. Ia tak menyangka kekasih yang sangat dicintainya itu mengkhianatinya. Hanbin menangis untuk pertama kalinya di depan hayi. Tangis yang hanya untuk gadis yang dicintainya. Tangis pilu dari hati yang merasa terkhianati. Hayi memeluk hanbin berusaha untuk menenangkan lelaki itu.

Hanbin sangat hancur, hancur oleh cintanya, hancur oleh kepercayaan nya, hancur oleh harapannya. Dunianya telah hancur jennie adalah alasan untuknya hidup. Tapi saat ini gadis itu mengkhianatinya. Hanbin mengambil ponselnya dan menekan nomor orang yang sangat dicintainya.

'hallo by ada apa?'
'sekarang aku lepasin kamu, pergilah'

Hanbin memutuskan sambungan telepon itu. Hatinya sangat hancur melihat tunangannya bersama dengan pria lain. Disaat dirinya berjuang untuk mencapai impian mereka.

"gue pengen sendiri" ucap hanbin pada hayi
"tapi bin"
"gue bilang gue pengen sendiri!"

Hayi akhirnya meninggalkan hanbin sendirian dengan rasa khawatir jika akan terjadi sesuatu pada hanbin.

Sepeninggalan hayi, hanbin kembali menangis sejadi jadinya.  Hingga dirinya lelah dan tertidur di lantai.

¤¤¤

Jennie terdiam setelah mendengar apa yang di katakan oleh kekasihnya di telpon. Hubungan yang selama ini ia jaga telah hancur. Air matanya perlahan turun namun matanya tetap kosong menatap ke depan.

"jen lo kenapa? "
"gue mau pulang"
"yaudah gue anterin"

Tidak ada pembicaraan selama perjalanan, jennie yang melamun menatap ke luar jendela dan kai yang fokus menyetir hingga mereka sampai di depan rumah jennie.

"thanks" ucap jennie dan langsung keluar mobil dan masuk ke rumahnya.

Di kamarnya ia terus berusaha menelpon hanbin namun tidak diangkat. Jennie bingung sebenarnya apa yang terjadi saat ini.

"by plis angkat dongg" ucap jennie sambil terus menelpon hanbin

Namun tetap saja tidak ada jawaban dari seberang sana.

¤¤¤

Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang