MyPanda

90 10 0
                                    

Saat jennie masuk ayah dan bundanya sedang duduk di ruang tengah. Awalmya jennie berniat ingin langsung pergi ke kamarnya namun bunda memanggilnya.

"jen sini dulu sayang" ucap bunda
"jennie cape bun" ucap jennie berbohong karena ia masih perang dingin dengan ayahnya
"sini ayah mau ngomong" ucap ayah dingin

Jennie akhirnya mengalah ia pergi ke ruang tengah untuk memenuhi panggilan ayah dan bundanya.

"ada apa? " ucap jennie
"maafin ayah, ayah udah terlalu keras sama kamu" ucap ayah jennie

Jennie hanya diam mendengar permintaan maaf ayahnya.

"ayah ngelakuin ini karena ayah gamau kamu dipandang buruk sama orang lain, sekarang kamu udah tunangan, memang kamu masih boleh berteman dengan lelaki lain tapi kamu juga harus batasin diri jangan sampai orang lain berpikiran buruk melihat kamu jalan jalan dengan laki laki lain hingga larut malam" ucap ayah
" jennie juga minya maaf yah, jennie ga bakal ngulangin kaya gitu tapi bener cuman temenan aja ko sama kai kebetulan jennie ada tugas kelompok berdua berdua nah kai yang jadi patner jennie"
"maafin ayah karena udah berlebihan sama kamu ayah cuma mau mengingatkan tapi cara ayah yang salah" ucap ayah merasa bersalah
"maafin jennie juga ya yah" ucap jennie sambil memeluk ayahnya
"nah gini adem kan liatnya, bunda cuma mau nitip pesen buat kamu, inget kamu udah punya tunangan saat ini jadi jangan sampai mengecewakan tunangan kamu" ucap bunda
"iya bun jennie selalu inget ko, yaudah yah bun jennie ke kamar dulu ya mau istirahat" pamit jennie

Jennie masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan dirinya sambil memikirkan apa yang dikatakan lisa tadi.

"ga mungkin si kai suka ke gue, udah jen gausah dipikiran" batjn jennie

Saat pikirannya berkecamuk, dering telpon jennie berbunyi. Disana terpampang nama kekakasihnya. Jennie langsung mengangkat video call itu dengan semangatnya.

'hi bee, kamu lagi apa? '
'byy aku kangen kenapa kami jarang nelpon aku sih'
'maaf aku lagi sibuk baget be, oh iya gimana kabar kamu sehat? '
'sehat, kamu disana gimana? '
'aku juga sehat, saking sehatnya aku ga sabar pengen kuliah biar cepet lulus terus ngelamar kamu deh'
'ish apaansi'
'cie salting nih, itu idungnya terbang gitu'
'mana ada idung terbang by'
'oh iya ya,  be tau ga? '
'apa? '
'aku kangen sama kamu'
'kalo itu sih aku tau'
'ko tau? '
'karna aku juga kangen sama kamu'
'aku bakal terus berusaha buat cepet lulus, kamu disana doain aku ya'
'iya aku selalu doain kamu ko disini'
'yaudah ya be aku tidur dulu disini udah tengah malem ngantuk banget'
'iya'
'goodnight be'
'too'

Sambungan telpon pun terputus, jennie bahagia karna ia dan hanbin dapat mempunyai waktu untuk sekedar vidio call. Jennie mengubah posisinya untuk bersiap tidur, namun anehnya pikirannya tidak bisa diajak kompromi. Ia berusaha untuk tidur namun tetap tidak bisa.

¤¤¤

Apa yang dikatakan lisa selalu terbesit di dalam pikirannya. Ia bingung jika memang itu benar adanya. Ia tidak mungkin bisa bersamanya bagaimanapun itu terjadi karena saat ini ia telah memiliki lelaki yang akan dan selalu menjadi lelaki yang ada disisinya. Pikiran itu membuat jennie sampai tak bisa tidur. Hingga pagi ini ia terbangun dengan kondisi mata panda yang sangat parah. Jennie bersiap untuk berangkat ke kampusnya saat ini.

"mata gue" ucap jennie sambil melihat kaca yang memantulkan wajah bak valak dengan kantung mata hitam menghiasi nya.
"apa gue pake kacamata item aja ya"
"ah tapi nanti gue dikira buta lagi"
"bodo gue pake aja dari pada ni mata panda keliatan mengurangi kecantikan jennievine permana yang cantik tiada tara"

Jennie pun turun dari kamarnya dengan menggunakan kacamata hitam yang bertengger di matanya. Saat ini bunda dan ayah sudah pergi karena ada urusan mendadak di kantor. Tinggalah jennie sendiri di rumah. Jennie sarapan dan segera pergi ke kampusnya. Ia mengendarai mobilnya hingga sampai di kampus. Ia berjalan ke dalam gedung fakultasnya, lagi lagi ia menjadi perhatian banyak orang.

"lo malu maluin diri sendiri jennie" ucapnya dalam batin

Jennie menundukan kepalanya melihat semua orang memandanginya. Saat ada seseorang yang datang dan langsung melingkarkan tangannya di bahu jennie. Jennie langsung memelintir tangan itu tanpa tau siapa yang telah merangkulnya.

"aww aww jen sakit ini gue kai" ucap kai kesakitan
"ahh yaampun maafin gue lo sih main ngagetin aja jadinya tangan lo kepelintir kan sama gue"
"hehehe abisnya gue liatin lo nunduk mulu dari tadi,  kenapa? "
"gue malu diliatin gitu sama orang orang"
"ohh terus itu kenapa pake kacamata? "
"ah gue gapapa"
"bener? sini coba gue liat" ucap kai yang langsung menarik kacamata jennie. Jennie langsung menutupi kedua matanya. Namun kai malah menggenggam pergelangan tangan jennie dan menjauhkan nya dari matanya agar ia dapat melihat mata kucing jennie.
"jangan liat mata gue lagi ga banget" ucap jennie sambil menundukan mukanya.

Kai memegang dagu jennie dan mengangkat wajah jennie agar ia dapat melihatnya.
"gaada yang aneh ko, panda gue tetep cantik aja kenapa ditutup tutupin" ucap kai

Wajah jennie bersemu merah, kai dapat membuatnya berubah menjadi wanita yang salah tingkah jika didepannya. Jennie terdiam saat kai menampilkan senyum manisnya dan juga menggenggam nya.

"ah gue harus ke kelas bye" ucap jennie yang kabur dari hadapan kai.

Jennie berlari sangat kencang seperti sedang ada yang mengejarnya hingga ia sampai dikelas.

"jennie tenang tahan dia emang baik jangan baper jangan baper, lo udah punya hanbin lo udah punya tunangan tenang tenang" batin jennie sambil mengusap dada nya

Kelas pun dimulai, lagi lagi jennie harus kembali ke kebiasaan rutinnya. Yaitu belajar belajar dan belajar.

¤¤¤

Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang