Bobju

199 16 0
                                    

Di kediaman bobby dan jisoo, semenjak mereka menikah mereka berdua sudah tidak menempati rumah kedua orang tua mereka. Saat ini jisoo tengah memasak untuk sarapan mereka berdua. Bobby yang baru saja bangun langsung menghampiri istri tercintanya itu.

"hi sayang" ucap bobby sambil memeluk jisoo dari belakang
"huek huek" jisoo langsung lari ke wastafel yang ada di dapur mereka

Bobby yang khawatir langsung menghampiri istrinya itu dengan membawakan air hangat.

"sayang kamu kenapa?"
"huek huek"

Bobby memijat leher belakang jisoo agar mual yang dirasakannya hilang, wajah jisoo berubah menjadi pucat. Bobby semakin khawatir melihat keadaan istrinya itu.

"kita ke kamar aja ya kamu istrirahat"
"engga gapapa aku harus nyiapin kamu makan aku gapapa, huek"

Lagi lagi jisoo muntah, bobby yang semakin panik langsung menggendong tubuh jisoo untuk merebahkan tubuh istrinya itu di ranjang.

"bentar aku telpon jennie dulu biar bisa periksa kamu" ucap bobby yang mengambil ponselnya dan menelpon teman dokter nya itu

'halo jen lo lagi dimana?'
'gue lagi jalan ke rumah sakit nih sama si hanbin ada apa? '
'lo bisa mampir ke rumah gue dulu ga, si jisoo muntah muntah'
'hah ko bisa?!  yaudah gue kesana sekarang'

"by kita ke rumah bobby ya katanya jisoo muntah muntah" ucap jennie panik
"iya"

Mereka berdua pun melajukan mobilnya ke rumah bobby dan juga jisoo. Sesampainya jennie dan hanbin di rumah itu mereka langsung berlari dan menghampiri sahabatnya.

"lo kenapa jis? " tanya jennie khawatir
"gatau nih badan gue tiba tiba mual"
"selain mual mual apa yang lo rasain? "
"gue jadi sering cape ga jelas, terus setiap kali si bobby dateng bawaannya pengen muntah mulu"
"anjir istri lo aja najis liat lo" ejek hanbin
"diem lo gue lagi panik nih" ucap bobby

Jennie tersenyum ke arah jisoo.
"ngapain lo senyum senyum? "
"satu pertanyaan gue lagi, lo terakhir haid kapan? "
"kapan ya? udah lumayan lama sih emang kenapa"
"ahaa bener kan, bob congrast ya lu bakal jadi ayah" ucap jennie senang
"asli lo jangan becanda" ucap bobby kaget
"gue belum tau pasti sih, ini cuman hasil prediksi gue kalo kalian pengen lebih yakin kalian check aja ke dokter  kandungan" jelas jennie
"yaudah chu sekarang juga kita pergi ke dokter kandungan" ucap bobby semangat
"jangan deket deket kamu bau cepet mandi" perintah jisoo

Bobby menciumi badannya namun ia tidak merasa ada yang aneh, baunya masih sama saja.

"orang hamil biasa kaya gitu, mereka lebih sensitif sama bau jadi wajarin aja" ucap hanbin
"emang gitu jen? " tanya bobby
"lo ga percaya sama gue? gue dokter juga kali" kesal hanbin
"bukan ga percaya hanya memastikan"
"yaudah guys gue mandi dulu, jen bin tolong jagain jichu gue ya"

Bobby pun pergi ke kamar mandi untuk mandi, tak lama ia telah keluar. Mereka pun bersiap untuk pergi ke rumah sakit tempat jennie dan hanbin bekerja. Awalnya jennie yang bekerja disitu namun hanbin malah memasukan lamaran pekerjaan dan akhirnya mereka bekerja bersama.

Bobby membawa jisoo ke dokter kandungan di rumah sakit tersebut saat ini jisoo sudah selesai diperiksa oleh dokter.

"pa bu selamat ya usia kandungan ibu sudah berjalan satu bulan, dimohon untuk  jangan mengangkat beban beban berat dulu ya bu dan jangan sampai kelelahan" ucap dokter tersebut
"jadi istri saya beneran hamil dok? " ucap bobby semangat
"iya pa"

Bobby langsung melompat kegirangan di hadapan istrinya. Ia langsung memeluk istrinya itu.
"bob pelan pelan nanti dedenya sakit" ucap jisoo
"eh iya lupa, bobby junior kamu baik baik ya disana jangan nyusahin bunda ya sehat sehat" ucap bobby sambil mengelus perut jisoo.
"ya sudah dokter kami pamit, terimakasih sebelumnya" ucap jisoo

Mereka berdua pun keluar dari ruangan tersebut.
"bob aku pengen ketemu hanbin" ucap jisoo
"hah ga salah ngapain ketemu hanbin? "
"engga, aku pengen nyubit idungnya"
"ga boleh kamu nyubit idung aku aja sama aja ko"
"engga beda idung kamu mah pesek"
"engga usah ya sayang"
"kamu mau nanti bobby juniornya ileran karna ga diikutin kemauannya"
"eh iya iya yaudah kita temuin hanbin ya"

Mereka berdua pergi untuk menemui hanbin di ruangannya. Rupanya jennie juga tengah berada di ruangan tersebut.

"eh jis lo udah selesai apa katanya? " tanya jennie semangat
"gue hamill sekarang jalan satu bulan" ucap jisoo sambil loncat loncat
"sayang jangan loncat loncat gitu" ucap bobby sambil menghentikan aksi istrinya itu
"anjir yang kaya gini udah mau jadi bapa aja, congrast bro" ucap hanbin sambil menepuk bahu bobby
"ah iya gue sampe lupa, bin lo baik kan?" ucap bobby
"baik dong seorang dokter hanbin terkenal akan kebaikannya"
"oke kalo lo baik si jisoo ngidam pengen nyubit idung lo, lo harus bersedia" ucap bobby
"kenapa mesti idung gue woy idung lo kan bisa" ucap hanbin berusaha menolak
"ya gatau orang bini gue pengennya lo"
"pliss binn sekalii aja" mohon jisoo
"udahlah by gapapa ga baik loh nolak keinginan orang hamil"

Hanbin hanya mengangguk pasrah, jisoo mencapit kan tangannya ke hidung mancung hanbin. Satu cubitan yang sangat keras dengan sekuat tenaga mencubit hidung hanbin.
"aww aww jis anjir lo nyubit nya kenceng banget" ucap hanbin kesakitan saat jisoo masih saja mencubitnya
"gue beruntung deh ngidam nya nyiksa si hanbin bukan gue, bagus bobby junior" ucap bobby sambil tertawa terbahak bahak

Mereka semua tertawa melihat ekspresi hanbin saat ini dengan hidung merah dan juga wajah yang datar membuat siapa saja akan menyangka kalau seorang dokter ini adalah badut.

Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang