imPOSSIBLE

85 8 0
                                    

Keesokan paginya jennie terbagun dari tidur nyenyaknya saat sinar matahari pagi lolos masuk melalui jendela kamarnya.

"jen bangun kamu ga kuliah sayang" ucap bunda
" hmm jennie kuliah ko bun"
"yaudah cepet bangun terus siap siap ada yang nungguin kamu di bawah tuh"
"siapa lagi? rose Jisoo lisa?"
"bukan "
"terus?" tanya jennie bingung
"kai"
"BUNDA SERIUS? NGAPAIN DIA KESINI LAGI" teriak jennie kaget
"ya ga tau, cepet mandi sana jangan buat dia nunggu ga sopan"
"iya bun, tolong bilangin jennie bentar lagi" ucap jennie sambil berlari ke kamar mandi

Bunda keluar dari kamar jennie dan menghampiri kai juga ayahnya lama terdiam hingga ayah mengeluarkan suara.

"apa kamu tahu bahwa dia sudah bertunangan? " tanya ayah di dingin
"iya saya tau om"
"lalu kenapa kamu bertingkah seolah mendekati anak saya? "

Jennie telah selesai bersiap siap lalu ia turun ke bawah untuk menemui kai. Saat jennie sudah berjarak dekat dengan mereka, jennie mendengar ucapan ayahnya yang menurutnya sedikit tidak sopan.

"ayah" panggil jennie
"kamu diam ayah tidak bicara sama kamu"
"maaf om, saya hanya ingin berteman dengan anak om"
"jika sampai kamu mendekati anak saya, jangan harap kamu bisa berteman dengan anak saya"

"ayah cukup" teriak jennie
"kamu berani meneriaki ayah" ucap ayah jennie marah
"ayah tuh terlalu lebay tau ga, jennie sama dia ini cuma temen dan kemarin juga jennie cuma ngerjain tugas ga lebih"
"tapi kamu tidak pantas hingga pulang larut malam dengan laki laki apalagi itu orang asing" ucap ayah jennke
"dia bukan orang asing yah dia temen jennie"
"temen hingga nanti dia mendekati kamu, kamu harus ingat kamu sudah bertunangan" ucap ayah jennie
"terserah ayah jennie cape, ayo kai" ucap jennie sambil berjalan keluar disusul kai di belakangnya.

Sementara ayah hanya dapat diam, ia marah namun ia tidak mungkin melampiaskan pada anaknya. Hingga istrinya menghampiri.

"yah udah lah, ayah jangan terlalu keras sama jennie dia tau ko kalo dia salah tapi ayah juga jangan membatasi jennie bergaul" ucap bunda sambil menenangkan suaminya
"tapi ayah tidak mau nanti jennie malah di cap buruk bun"
"engga akan yah, ayah tau sendiri kan anak kita adalah anak yang baik, ayah harus percaya pada jennie"

Ayah pun perlahan dapat meredakan amarahnya.

¤¤¤

Sesampainya mereka di kampus jennie dan kai tak langsung menuju ke kelasnya namun kai menarik tangannya ke sebuah taman terdekat.

‎"ada apa? " ucap jennie saat mereka berdua berhenti
‎"maafin gue ya" ucap kai.
‎"ngapain lo minta maaf? "
‎"karna buat lo sama ayah lo berantem"
‎"gue sama ayah emang sering ko debat gitu tapi nanti siang juga baikan" ucap jennie bohong
‎"tapi gue ngerasa gaenak" ucap kai
‎"udah santai aja mending sekarang kita masuk kelas nanti telat bisa bisa kita ga boleh masuk"

Mereka pergi dari taman itu. Sesampainya di gedung fakultas mereka. Lagi lagi semua mata tertuju pada jennie dan juga kai. Mata yang menatap sinis ataupun yang hanya menatap sebagai hal biasa. Jennie merasa risih apa ada yang salah dengan dirinya.

"Jen lo kenapa? " tanya kai khawatir
"ah engga gue gapapa"
"tapi muka lo keliatan sebaliknya"
"gue ngerasa aneh aja dari kemaren orang orang liatin gue gitu amat"
"lo cantik kali makanya orang pada nyinyir"

Pipi jennie bersemu merah mendengar pujian yang diberikan oleh kaka tingkatnya ini.

"gombal"
"gue ga gombal orang fakta"
"gue ke kelas dulu" ucap jennie dan langsung berlari meninggalkan kai

"lucu" batin kai

Ia pun pergi ke kelasanya karena hari ini ia memiliki jadwal lain. Jennie mengikuti jam pelajaran seperti biasanya. Hingga kelas pun selesai. Ia berjalan keluar.

"hai" ucap kai yang muncul dari pintu
"eh lo ngapain disini? " tanya jennie bingung
"lupaan ni" ucap kai cemberut
"emang apa? "
"lo kan udah janji mau jalan sama gue"
"astaga gue lupa, gue malah janjian makan bareng temen temen gue lagi gimana dong" ucap jennie merasa bersalah
"yah sedih hati dede" ucap kai sambil memanyunkan bibirnya

"ya ampun lucu banget si" batin jennie namun ia segera mengenyahkan pikirannya itu.

"ah yaudah deh gini lo ikut aja gimana? " ucap jennie
"boleh? "
"iya"
"asikk" ucap kai semangat

Mereka pun berjalan untuk menuju cafe di depan kampus mereka. Sesampainya di cafe ternyata sudah ada jisoo, rose dan lisa.

"maafin gue baru keluar" ucap jennie kepada ketiga temannya
"santai" ucap lisa
"oh iya kenalin dia temen satu fakultas gue" ucap jennie
"gue kai dari jurusan kesehatan masyarakat " ucap kai memperkenalkan
"gue lisa dari jurusan seni musik"
"gue rose dari jurusan fisika murni"

Mereka pun mengobrol bersama sama. Mereka sangat jarang bisa berkumpul full team walaupun mereka satu univ, kesibukan masing masing membuat mereka sulit untuk bertemu.

"oh iya kai lo anak semester berapa? " tanya lisa
"gue semester empat"
"HAH EMPAT? " teriak mereka berdua kecuali jisoo karena ia sudah lebih dulu bertemu kai sehingga ia tidak kaget
"iya"
"yaampun ka maafin saya udah ga sopan nyebut nama" ucap lisa
"iya ka, kaka sih ga bilang" ucap rose
"udah gapapa gue lebih seneng kalo cuma dipanggil nama ko, jadi panggil gue kai aja" ucap kai

"eh maaf ni gue kepo gue mau nanya lo udah lama kenal sama jennie?" tanya lisa
"baru juga sih, soalnya gue sama dia ada tugas satu kelompok" ucap kai
"ah gitu"
"eh guys si dongi bobby sama si june ga ikut? " tanya jennie
"bentar lagi paling nyusul si dongi" ucap lisa
"si bobby ada urusan jadi gabisa dateng"
"si junet juga gatau kemana batang hidung nya paling tipsen lagi tu anak" ucap rose
"ah iya si hanbin kapan balik ke indo udah setaun juga, betah banget" ucap lisa
"gatau setiap libur dia ambil SP, sedih banget gue" curhat jennie

Kai melihat raut wajah sedih jennie ingin rasanya dia menghilangkan kesedihannya saat ini namun ia tidak bisa, ia tidak mungkin melakukan itu.

"udah udah lo jangan sedih dong itu artinya dia lagi berusaha disana buat cepet lulus" ucap jisoo
"iya sih tapi kan gue kangen"

Mereka melanjutkan makannya, jisoo dan rose sudah kembali ke kampus sementara jennie lisa dan kai masih berada di cafe sebelumnya.

"jen anterin gue ke wc yu" ucap lisa
"sendiri aja tuh disana"
"engga anterin gue plis"
"hish lo nyusahin yaudah cepet, kai gue sama lisa ke toilet dulu ya"
"iya jen"

Mereka berdua pun pergi ke toilet meninggalkan kai sendiri. Sesampainya di toilet lisa langsung menarik tangan jennie untuk masuk.

"anjir ngapain gue ikut masuk" ucap jennie kaget
"udah diem, gue pengen ngomong sama lo"
"ngapain harus ke toilet kalo mau ngomong lisa cantiikk" ucap jennie kesal
"hehe thanks pujiannya tapi gue ga baper, gila aja gue ngomong disana pan ada si kai"
"emangnya lo mau ngomong apaan kaya penting gitu"
"lo udah lama kenal si kai? " tanya lisa
"kan tadi dia bilang kalo kita baru kenal" ucap jennie
"lo ga ngerasa?"
"ngerasa apaan? "
"kayanya si kai suka sama lo" bisik lisa di telinga jennie
"ah itumah pikuran lo aja kali, mana mungkin dia suka sama gue lisa"
"ish gue yakinn, tau ga dari tadi dia selalu lirik lo kalo bukan suka apaan namanya"
"ah lo ngelantur udah cepet kasian dia nungguin" ucap jennie sambil membuka pintu toilet

Mereka berdua pun kembali ke meja tempat mereka duduk tadi. Lisa langsung izin pamit setelah mendapat pesan dari dongi.

"yaudah jen gue duluan ya si dongi kayanya udah nunggu di depan" ucap lisa
"kenapa ga masuk aja? " tanya jennie
"gatau tuh katanya ada urusan lagi, kalo gitu gue duluan ya bye"
"iya hati hati lo"

Setelah lisa pergi tinggalah jennie dan kai berdua. Tak ada yang memulai pembicaraan yang ada hanya keheningan antara keduanya.
"ah yaudah kalo gitu kita juga pulang aja" ucap jennie sambil berdiri dari duduknya
"oh iya ayo"

Mereka berdua keluar dari cafe tersebut, waktu menunjukan pukul empat sore. Mereka telah sampai di depan rumah jennie.

"jen besok gue jemput lo lagi ya"
"eh gausah gue bisa bawa mobil sendiri ko"
"ah gitu"
"yaudah gue balik dulu ya, hati hati di jalan" ucap jennie sambil turun dari mobil kai dan masuk ke rumahnya.

¤¤¤



Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang