Happy Ever After

329 14 1
                                    

Hanbin sedang berada di ruang praktek nya saat ini. Ia sedang beristirahat setelah menangani pasien yang begitu banyak. Jennie masuk ke ruangan hanbin dan duduk di pangkuannya.

"by" panggil jennie
"ada apa? "

Jennie menaruh sebuah benda di meja hanbin, hanbin mengambil itu dan sungguh terkejutnya dengan apa yang ia pegang.

"KAMU HAMIL? " ucap hanbin senang

Jennie mengangguk bahagia melihat ekspresi suaminya itu. Hanbin memeluk tubuh istrinya dan menciumi puncak kepala jennie.

"makasih ya sayang kamu udah kasih hadiah terindah buat aku" ucap hanbin

Hanbin mendudukan jennie di kursi kebesarannya dan ia berlutut di hadapan jennie. Hanbin mencium perut rata jennie yang didalamnya sudah ada calon anak mereka.

"sayang kamu sehat sehat ya disana, jangan ngerepotin bunda kamu ya ayah ga sabar mau ketemu kamu" ucap hanbin sambil mengusap perut jennie

"aku juga ga sabar ketemu sama ayah yang ganteng" ucap jennie dengan nada anak kecilnya

Hanbin berdiri dan mencium kening istrinya itu. Setelah itu hanbin langsung berlari keluar ruangannya.

"ibu ibu bapa bapaa istri saya hamilll" teriak hanbin

Jennie yang berada di belakangnya merasa malu melihat tingkah suaminya itu. Semua orang yang ada disana berdiri dan memberi selamat pada jennie juga hanbin.

"waduh pa dokter bu dokter selamat ya" ucap salah satu pasien disana
"semoga bayinya sehat sehat sampe nanti lahiran ya bu"
"terimakasih bapa bapa ibu ibu" ucap jennie

Hanbin kembali memeluk istri tercintanya itu saking bahagianya sampai tidak memedulikan orang disekitarnya.
"ini dokter dua malah mesra mesraan depan pasien" ucap june yang baru saja datang.
"ada apa lo kesini? " tanya hanbin
"nih gue mau meriksain oci, katanya ga enak badan" ucap june
"yaudah lo masuk ruangan gue aja rose" ucap jennie

Mereka masuk ke ruangan praktek jennie. Jennie memeriksa keadaan rose.

"yang lo rasain apa? " tanya jennie
"badan gue lemes mulu terus mual ga puguh" ucap rose

Jennie pun memberikan sebuah testpack pada rose.
"sana lo coba"

Rose pergi ke kamar mandi, tak lama ia telah keluar dari kamar mandi itu. Saat dilihat oleh jennie ternyata terdapat dua garis disitu. Jennie langsung tersenyum bahagia melihatnya.

"ociii kita samaa" teriak jennie
"sama apaan?" ucap rose bingung
"lo hamill rose"
"hah hamil? gue? yang bener lo"
"iya nih liat"

Rose melihat hasil test pack itu dan langsung berlari ke arah june yang sedang mengobrol dengan hanbin berdua.

"juneee" teriak rose dan langsung memeluknya
"ada apaan nih ko berubah jadi semangat gini? " tanya june
"aku hamil" ucap rose senang
"asli ga? kamu mau ngeprank aku ya" ucap june curiga
"iya si rose hamil" ucap jennie yang keluar dari ruangannya
"ASLI LO? AKHIRNYAA GUE JADI BAPA MAKASIHHH YAALLAH BIN GUE BAKAL JADI BAPA BINN UHUYYY ASIKKK IBU IBU BAPA BAPA SAYA BAKAL JADI BAPA" teriak june

Jennie dan rose yang melihat kelakuan june hanya bisa menundukan wajahnya malu.
"emang kelakuan mereka tuh sebelas dua belas" ucap jennie
"ya gitu lah kalo udah sefrekuensi" ucap rose

Jennie dan rose tak menyangka bahwa mereka akan hamil berbarengan. Saat proses bahagia itu tiba tiba ada telpon berdering ke ponsel hanbin.

'hallo'
'binn bantuinn guee'
'apaan? '
'si jisooo'
'si jisoo apaan? '
'katanya perutnya sakit kayanya mau lahiran gue kudu apaa? '
'hah? lahirann cepet bawa ke rumah sakit bego napa nelpon gue'
'oh iya yaudah gue bawa si jisoo ke rumah sakit'

Bobby pun langsung mematikan sambungan telponnya.

"kenapa by? " tanya jennie yang menghampiri hanbin
"si jisoo mau lahiran" ucap hanbin santai
"HAH LAHIRAN?" teriak rose dan jennie
"iya"
"yaudah cepet kita harus kesana" ucap rose
"kesana kemana? " tanya june
"ya ke rumah sakit lah kemana lagi" ucap rose kesal dengan suaminya yang lemot

Mereka berdua pun bergegas ke rumah sakit, hanbin dan jennie terpaksa harus menutup klinik mereka dahulu. Sampailah mereka di rumah sakit tempat hanbin dan juga jemnie bekerja disana. Mereka langsung menuju ruang bersalin. Disana sudah ada bobby yang dari tadi mondar mandir ke kanan ke kiri.
" bob gimana keaadan jisoo? " tanya rose dan jennie panik
"udah lagi di tanganin"

Tak lama suara tangisan bayi pun terdengar dokter keluar dari ruangan tersebut dan menemui bobby.
"pa bobby silahkan masuk bu jisoo mencari anda"

Bobby masuk ke dalam ruangan tersebut dan menemui istrinya itu.

"bob anak kita udah lahir" ucap jisoo dengan air mata bahagia nya
"iya sayang aku denger ko, makasih ya kamu udah berjuang" ucap bobby mencium kening istrinya dan mengusap keringat di wajah jisoo.

Bayi mereka telah selesai dibersihkan, bobby langsung mengazdani bayi laki laki itu. Setelah itu jisoo dan juga bayi mereka dibawa ke ruang rawat inap. Tak lama setelah mereka pindah, teman teman mereka datang untuk menjenguk jisoo.

"selamatt ka jisoo" ucap yeri
"nala nathan liat dede sepupu kamu ganteng yah" ucap tzuyu
"safa sama revan punya temen baru yey" ucap suhyun
"perkumpulan bapa bapa nambah anggota nih" ucap jinan
"tiga jadinya yang jadi bapa" ucap yoyo
"jis lo mau kasih nama siapa? " tanya lisa
"Aaraf"
"bagus banget namanya" ucap rose
"ah iya gue juga ada kabar baik" ucap hanbin dan june
"apa? " ucap mereka serempak
"jennie sama rose hamil"
"hamill? ko bisa barengan? kalian janjian" ucap yeri kaget
"gatau nih ngikut ngikut" ucap hanbin
"sorry ya yang nikah duluan gue" ucap june tak mau kalah
"berarti tinggal gue sama si dongi yang belom punya anak" ucap chan
"setidaknya gue bentar lagi nikah" ucap dongi bangga
"yer kita juga nikah yu" ucap chan
"iyalah yer kasian tuh si chan tiap malem curhat mulu ke gue" ucap lisa
"masa ngelamar nya gitu sih" ucap yeri

Chan pun langsung mengambil posisi di depan yeri. Ia menggenggam tangan yeri dan menatapnya.
"mau ga kamu nikah sama aku? " tanya chan

Seluruh teman teman mereka bersorak.

"TERIMA TERIMA TERIMA" Teriak mereka

Karena volume suara mereka yang sangat keras perawat di rumah sakit itu masuk.

"permisi, dimohon untuk mengecilkan volume suaranya karena bisa mengganggu pasien lain"

Mereka semua diam karena malu ditegur oleh perawat. Perawat itu pun keluar suasana didalam kamar rawat inap jisoo masih hening.

"gimana tuh yer?" ucap yeri
"terimaa dong" ucap rose

Tak lama yeri pun mengangguk. Dihadapan teman teman mereka semua akhirnya chan dan yeri akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap pernikahan. Semua orang sangat bahagia, senyum tawa kebahagian diantara mereka tercipta, atmosfer ruangan tersebut berubah menjadi kebahagiaan yang tak ternilai.

¤¤¤






THE END

Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang