Love is...

126 11 2
                                    

Keesokan paginya di kediaman keluarga yoyo, mereka tengah sarapan bersama.

"ekhem ada yang ayah mau omongin sama kalian berdua" ucap ayah kepada yoyo dan tzuyu
"ada apa yah? " tanya yoyo
"kami akan menikahkan kalian dua minggu dari sekarang" ucap ayah yoyo

uhuk tzuyu langsung tersedak makanannya, yoyo yang berada di sampingnya memberikan segelas air putih.

"apa engga kecepetan yah? " tanya yoyo
"tidak, dari pada jadi omongan orang kalau kalian tinggal serumah mending sekalian menikah kan"
"kalo alasannya itu tzuyu bisa pindah ko yah" ucap tzuyu
"engga sayang kamu udah aja tinggal disini, keputusan bunda sama ayah udah kami pikirkan baik baik dan menurut kami ini adalah yang terbaik untuk kalian" ucap bunda yoyo
"jadi gimana? apa kalian setuju?"
"kalo abang sih gimana tzuyu aja"

Tzuyu langsung memelotkan matanya ke arah yoyo.

"gimana nak tzuyu apa kamu mau menikah dengan anak kami yang banyak kurangnya ini? " tanya ayah
"tzuy terima yahh gue seneng deh kalo punya iparnya lo" ucap jisoo

Tzuyu terdiam ini bukan keputusan yang mudah, ia sudah terlalu banyak merepotkan keluarga ini. Ia merasa tidak satu level dengan mereka, entah berapa kali ia berusaha menyangkal itu namun tetap pikirannya selalu berujung pada kasta.

"kamu pikirkan saja dahulu kami akan menunggu" ucap ayah

Tzuyu mengangguk mereka melanjutkan sarapan mereka. Setelah sarapan Yoyo Jisoo dan juga ayahnya telah pergi untuk kuliah dan berangkat bekerja. Tinggalah tzuyu dan bunda.

Tzuyu tengah mencuci piring di dapur saat bunda menghampirinya.

"yaampun kamu gausah cuci piring nanti ada bibi ko nak" ucap bunda merebut piring dari tangan tzuyu
"gapapa bun tzuyu udah terbiasa ko kaya gini"
"engga engga mending kamu ikut bunda yu"  ucap bunda dan menarik tangan tzuyu

Bunda membawa mereka ke sebuah ruangan.

"sini sayang duduk"

Tzuyu duduk di sebelah bunda.

"bunda tau apa yang kamu pikirkan nak"

Tzuyu tidak mengerti maksud pembicaraan bunda. Bunda mengeluarkan sebuah album dan menunjukannya pada tzuyu.

"ini apa bun? "
"dulu bunda juga seperti kamu, bunda tidak punya orang tua, orang tua bunda menitipkan bunda di sebuah panti asuhan setiap hari bunda berjuang untuk hidup sambil berpikir apa yang salah dengan bunda hingga kedua orang tua bunda tega. Untuk biaya sekolah bahkan bunda tidak punya, tapi bunda terus semangat hingga bunda dapat beasiswa, saat di kuliah bunda bertemu dengan ayah, kita saling jatuh cinta dan bunda sama seperti kamu bunda ragu dalam pikiran, bunda terus berpikir 'apa kami cocok? ' 'kami tidak sekasta' 'apa orang orang akan mengolok olok' tapi suatu hari ayah meyakinkan bunda hingga kami bisa sampai seperti ini"

Tzuyu yang mendengarnya ikut terbawa suasana. Ia sudah menitikan air mata. Bunda langsung memeluk tubuh tzuyu.

"jadi bunda mohon jangan pernah kamu berpikir bahwa kamu ga cocok karna harta, harta hanya hal yang fana, terimalah seseorang yang menerima kamu apa adanya dan mencintai kamu setulusnya, bunda yakin kalo abang sangat mencintai kamu"

Tzuyu menangis di pelukan bunda, ia sangat merindukan kasih sayang mamanya. Ia sangat bersyukur bahwa masih banyak orang yang mencintainya.

"jangan nangis dong sayang nanti cantiknya luntur" canda bunda sambil mengusap pipi tzuyu

Harta bukan sebagai tolak ukur akan cinta, harta adalah hal yang akan berangsur habis bila dipergunakan tapi cinta akan lebih besar dan besar lagi ketika dipergunakan.

¤¤¤

Pukul lima sore yoyo sudah pulang dari kuliahnya. Ia langsung mencari keberadaan kekasihnya itu namun tidak menemukannya.

"bun liat tzuyu ga? "
"tadi sih bunda liat lagi di pinggir kolam renang "

Yoyo pergi ke arah kolam renang dan melihat tzuyu sedang berdiri disana.

"hai" ucap yoyo sambil memeluk kekasihnya dari belakang
"ih kamu ngagetin gimana kalo aku jatoh"
"kalo jatoh ya basah"

"yo" panggil tzuyu
"hmm? "
"aku mau"
"hah mau apa?"
"ish kamu mah"
"iya mau apa? mau mie ayam? mau bakso? mau mie ayam bakso? "
"ish seriuss"
"ini aku serius"
"ah udah ah kamu becanda mulu" ucap tzuyu meninggalkan yoyo

Namun yoyo menggenggam tangannya, dan menarik ke pelukannya.

"bilang nya yang jelas dong mau apa? " canda yoyo
"AKU MAU NIKAH SAMA KAMU" teriak tzuyu di telinga yoyo
"hah apa aku tiba tiba budek"
"yaudah bye gajadi" kesal Tzuyu
"ehh ehh jangan ngambek dong, asli nih? ga boong? mi apa? "
"mi yamin, udah ah kamu becanda mulu"
"iya iya maapin aku ya calon istri" ucap yoyo

Pipi tzuyu memerah bak kepiting rebus.
"yaampun pipi nya merah"
"ahh udah ahh aku mau masuk lepasin"
"kiss? "
"kamu tuh ya, ada bunda juga"
"ya gapapa orang calon istri ini"
"calon istri belum jadi istri"
"tapi kan dua minggu lagi jadi istri"
"lepasin aku mau masak buat makan malem"
"yang sweet dong mintanya 'tolong lepasin aku ya calon suami' gitu" perintah yoyo
"tolong lepasin aku ya calon suami gantenggg" ucap tzuyu

Yoyo tersenyum mendengarnya dan melepaskan pelukan tersebut. Tzuyu langsung berlari ke arah dapur untuk membantu bunda menyiapkan makan malam.

¤¤¤

2 minggu kemudian

Hari pernikahan yoyo dan tzuyu diadakan di sebuah hotel bintang lima di daerah jakarta. Rekan bisnis ayah juga teman teman kedua mempelai telah meramaikan acara pernikahan tersebut.

Akad nikah telah dilaksanakan dan saat ini acara resepsi pernikahan mereka.

"gila gila gercep banget lu bang" ucap dongi
"kuduna gue yang pertama nih dua bulan lagi malah disabet" ucap jinan
"gaada angin gaada ujan langsung kabar nikah daebak" ucap suhyun
"gue yang pengen nikah malah lu yang nikah bang" ucap bobby
"ka tzuyuu selamat ya" teriak yeri sambil memeluk tzuyu
"makasih yeryer" ucap tzuyu
"sungkem lu bob sama kaka ipar" ucap lisa
"oh iya gue baru inget 'kaka ipar restuin saya sama ayang jicu ya' " ucap bobby
" restuin ga ya hahaha" ucap tzuyu

"bang congrast yee jomblo jomblo sekalinya pacaran langsung nikah anjir" ucap chan
"akhirnya abang gue sold out" ucap jisoo
"emang abang lo barang pake sold out segala" ucap yoyo kesal
"samawa ya kalian berdua" ucap jennie
"ditunggu keponakan yang lucu lucu nya" ucap rose
"wah si roje kayanya udah kepengaruh sama lo jun pikirannya langsung menjurus" ucap lisa
"lah ngapa gue? gue gatau apa apa woy" teriak june
"anjir toa lo keluar" ucap bobby

Saat mereka masih mengobrol rupanya antrian di belakang mereka sudah misuh misuh. Jika bukan karena bunda mengingatkan pasti mereka akan terus disitu dan tidak pindah.

"ibu ibu bapa bapa maaf ya sok mangga" teriak june
"bukan temen gue" ucap chan
"bukan gue juga" ucap bobby
"aduh tiba tiba gue jomblo" ucap rose

Mereka pun tertawa setelah mendengar apa yang dikatakan rose. Acara telah selesai dan mereka pun pulang ke rumah mereka masing masing.

¤¤¤

hallo yeorobun
hi hi yotzu nikahh nihh uwuuu
oh iya biar uwu uwu gitu aku mau kasih hadiah buat para pembaca 'Love Be Able'

can cann
hihi malu aku maafin masih editor abal abal jadi ya cuma gitu ada nya
aku harap kalian tonton ya

because aku sengaja bikin akun youtube itu untuk post keuwuan member love be able squad

yuu cuss tonton cuma 0.44 detik
bye bye semoga suka
love you all

Love Be Able | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang