part 15|Parasit

774 62 0
                                    

 "Lo mau tahu Aretha dimana?" Ucap Sandy mencengkeram kerah seragam Alta dengan kuat. Selanjutnya Sandy melayangkan tinjunya dan mengenai rahang bawah Alta. Alta tersungkur di lantai kantin.

"Brengsek, kenapa lo mukul gue?" Tanya Alta yang masih tersungkur di lantai kantin. Sekarang seisi kantin menjadikan mereka berdua sebagai pusat perhatian.

"Seharusnya lo yang gue sebut brengsek. Bahkan, lo pacarnya sendiri gak tahu kalau Aretha sedang koma di rumah sakit," ucap Sandy yang mulai meninggikan suaranya.

"Maksud lo. Lo gak usah bercanda deh," ucap Alta mulai berdiri dan bergantian mencengkeram kerah baju Sandy

Sandy sudah muak dengan sifat Alta bagai seorang pengecut. Gebby sudah takut saat melihat mereka berdua bertengkar, sedangkan Aqila masih mencerna perkataan yang Sandy ucapkan.

Sandy melepas tangan Alta yang mencengkeram seragamnya dengan kasar. Ingin rasanya memukuli wajah Alta secara bertubi-tubi, tapi kalau bukan karena Gebby yang mengisyaratkan untuk pergi dari kantin dia mungkin sudah membuat Alta babak belur.

"Maksud gue, Aretha sedang koma di rumah sakit itu gara-gara lo, kalau lo nganterin Aretha pulang ke rumahnya, dia gak mungkin kecelakaan. Lo lebih mentingin nganterin Aqila dari pada Aretha," ucap Sandy.

"Udah San, kita keluar sekarang," bujuk Gebby yang diberi isyarat Sandy untuk diam sebentar.

"Gue tahu, waktu itu sebelum gue pergi dari area parkiran sekolah, Aqila mau dijemput kakaknya dan lo nawarin Aqila tumpangan pulang tanpa mikirin nasib Aretha yang udah lo suruh nungguin di gerbang," ucap Sandy menunjuk Alta. Jeda tiga detik Sandy menghadap ke Aqila, “dan kalau gue tahu lo nerima tawarannya si Alta mungkin gue bakal nganterin Aretha pulang."

"Aretha enggak nglarang, dia setuju aja." ucap Aqila.

"Karena Aretha terlalu baik buat bilang 'enggak', dan lo itu parasit di hubungannya Aretha dan Alta. Lo tahu kalau mereka berdua pacaran dan lo masih aja deketin Alta dan Aretha, fine fine aja pas lo deketin dia. Kalian berdua gak mikirin perasaannya Aretha. Enggak kan," ucap Sandy lalu pergi keluar dari kantin disusul Gebby.

Setelah kejadian itu, seisi kantin bergosip membicarakan mereka berdua. Alta terduduk lemas di kursi kantin. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena membiarkan Aretha pulang sendiri. Sedangkan Aqila dia berpikir ini semua salah dia, kalau dia tidak menerima tawaran Alta, mungkin Aqila masih bisa berangkat sekolah dan masih bisa tertawa lepas.

Bener katak Sandy. Gue ini parasit. Batin Aqila.

Saat bel pulang berbunyi, Gebby segera berlari menuju parkiran untuk menemui Sandy. Mereka berdua akan pergi menjenguk Aretha bersama. Saat Sandy akan melajukan motornya, Aqila dan Alta menghadang jalan mereka. Sandy mematikan mesin motor dan Gebby melihat mereka dari balik punggung Sandy dengan menautkan kedua alisnya.

"Kalian mau jenguk Aretha kan. Kita ikut ya" ucap Aqila.

"Iya. Boleh kan, gue juga mau lihat kondisi pacar gue," ucap Alta

"Baru lo anggep sekarang, kemarin-kemarin lo dimana aja," ucap Sandy tajam yang membuat Alta diam.

"Udah San, ayo kalau mau ikut" ucap Gebby sebagai penengah.

Sandy melaju dengan kecepatan sedang, sedangkan Alta mengikuti dari belakang bersama Aqila. Saat sampai di ruangan Aretha dirawat, seketika Alta berjalan dengan cepat menuju ranjang Aretha.

Gadis OnarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang